32

578 41 0
                                    


Seminggu kemudian ... 

Tak lama lagi pernikahan Jimin dan Jieun akan segera di laksanakan, seisi kerajaansudah bersiap - siap untuk hari yang spesial ini. Begitu juga dengan penduduk Goryeo. Tampak dari raut bahagia dari wajah mereka, semua orang menenakan pakaian yang mewah dan mahal, di tambah lagi di desa saat ini sedang ada banyak lomba dan perayaan yang meriah untuk merayakan hari pernikahan Pangeran yang paling berjasa mereka. 

Jieun menatap penduduk desa dari balkon menara, seulas senyum seakan tertahan. Dia seang sekali saat melihat penduduk desa bahagia, tapi dia sendiri saat ini berat dan sedih. Karena sebentar lagi dia akan menjadi istri sah Jimin, bukan berarti Jieun tidak ingin menjadi istri JImin hanya saja dia tidak ingin pisah dari Jungkook. 

" Kuatlah Lee Jieun " 

" Tak kusangka sebentar lagi perempuan yang aku cintai akan menjadi adik iparku,menyakitkan sekali bukan? " 

Hoseok tiba - tiba saja berada di belakag Jieun, ia melangkah mendekati Jieun dan berhenti di sebelahnya. Jieun hanya dia membeku melihat Hoseok, ia masih teringat akan ucapannya kapan hari itu saat memutuskan untuk menjauh darinya. 

" Semoga kamu bahagia dengannya Ji ", ujar Hoseok. 

" Terima kasih Hoseok-ah, aku ingin memin_ " 

Belum selesai menyelesaikan ucapannya, Hoseok segera menyelanya. 

" Aku tidak ingin mendengarkan ucapan permintaan maafmu lagi Ji. Aku benci mendengarnya, setiap kali aku mendengarnya aku merasa bersalah, dan aku membencinya. Padahal aku sendiri merasa tidak pernah berbuat salah kepadamu " 

Lagi - lagi Jieun terdiam karena ucapan Hoseok. Dan Hoseok menyadari itu, bisa di lihat jelas dari raut muka Jieun. 

" Sudah, pergilah sana. Segera bersiap, calon suami mu mungkin sudah menunggumu ", ujar Hoseok, tanpa sekilas menatap Jieun. 

Jieun membalik badannya perlahan dan pergi meninggalkan Hoseok, tapi langkahnya terhenti karena suara Hoseok memanggilnya, " Ji, asal kamu tahu. Aku tidak akan pernah melepaskanmu. Aku tidak rela " 

Jieun terdiam sebentar lalu pergi tanpa membalas ucapan Hoseok. 

" Ingat ucapanku tadi Ji, aku akan melakukan apa pun agar bisa mendapatkanmu " 

Di sisi lain, Taehyung yang sudah mengenakan Hanbok emas, tampak bersedih di pendopo. Ia mengingat kembali masanya saat bermain bersama Jieun di pendopo ini, mungkin setelah ini sulit untuknya bermain lagi dengan Jieun. Karena Jieun sudah punya suami. 

Jennie yang saat itu kebetulan lewat, melihat Taehyung tampak bersedih menatap gangsingnya. Padahal biasanya dia bersemangat sekali saat bermain gangsing. 

" Taehyung-ah!", panggil Jennie. 

Tapi Taehyung sama sekali tidak menghiraukan panggilan Jennie, pandangannya masih melekat menatapi gangsing yang ada di hadapannya. Jennie mendengus kesal, hingga dia menendang gangsing milik Taehyung. Dan tentu saja Taehyung tersontak kaget. 

" Hei! kenapa kamu melakukan itu?! ", bentak Taehyung seraya mengambil gangsingnya dan membersihkannya dari tanah. 

" Salah kamu tidak menoleh saat ku panggil ", protes Jennie, lalu duduk di samping Taehyung. 

" Memangnya itu pemberian dari siapa? tampak peduli sakali kamu dengan gangsing itu " 

" Ini pemberian Jieun, dia memberiku ini saat hari ulang tahunku. Aku senang sekali saat itu sampai aku tidak berhenti memainkannya " 

Hati Jennie terasa tercabik mendengar ucapan Taehyung, ia tidak percaya kalau Taehyung sebegitu pedulinya dengan barang pemberian Jieun. Apa sebegitu cintanya dia kepada Jieun? 

" Jennie-ah, bagaimana ini? Sebentar lagi wanita yang aku cintai akan menikah dengan saudaraku, dan akan menjadi saudara iparku. Aku tidak mau itu terjadi, apa yang harus aku lakukan? " 

Jennie sama sekali tidak berani menjawab pertanyaan Taehyung, di hanya bisa membatin sambil berharap Taehyung tahu isi hatinya. 

" Kenapa tidak kamu lupakan saja dia dan pergi .. bersamaku " 

 Kesedihan yang meliputi kedua orang ini, juga menular kepada Jungkook dan Irene, mereka berdua kini berada di ambang - ambang kesedihan, terlebih lagi Jungkook. Sebentar lagi ia akan di tinggalkan dan meninggalkan gadis pujaan hatinya. Sejak kemarin malam, Jungkook tidak henti - hentinya menangis, bahkan dia sampai lupa akan kondisinya sendiri. Dia belum makan minum dan minum obat. Yang ada di pikirannya saat ini hanyalah Jieun .. Jieun ... dan Lee Jieun. 

" Jungkook-ah "

Irene mengelus lembut pundak Jungkook, tapi Jungkook segera menibasnya, " Jangan sentuh aku Rene. Aku hanya ingin kamu menemaniku saja, bukan sampai seperti ini " 

" Baiklah ", lirih Irene. 

Sebenarnya beberapa hari yang lalu, Irene dan Jungkook membuat sebuah perjanjian. Perjanjian yang mungkin terdengar konyol dan menyakitkan. Yaitu perjanjian untuk saling menjaga satu sama lain, tanpa ada perasaan di antara mereka. 

Irene nanti akan ikut Jungkook untuk kabur dari istana, dan saat itu ia harus mengikuti Jungkook ke mana saj dan harus merawatnya. Sebagai gantinya, Jungkook akan menjaga dan melawan siapapun yang akan melukai Irene. Dengan satu syarat jangan sampai ada rasa di antara mereka, kalau ada perjanjian itu akan putus. 

Alhasil, mereka akan berpisah. Jungkook akan meninggalkan Irene, begitu juga dengan Irene akan meninggalkan Jungkook. 

" Ayo kita pergi sekarang Rene, aku tidak tahan berada di sini terus ", ujar Jungkook. Seraya naik ke atas kudanya, di susul dengan Irene. 

Dengan berat hati mereka berdua meninggal Goryeo dan berkelana sendiri. Tapi seberat apa pun Irene meninggalkan Goryeo, masih beratan Jungkook yang harus meninggalkan Jieun, meninggalkan Jieun bersama pria lain. Pria yang sebenarnya tidak pernah singgah di hati Jieun, pria yang sebenarnya hanya menjadi tempat pelampiasannya. 

Andai Jungkook tahu itu, ia pasti akan tetap di Goryeo dan terus memperjuangkan Jieun tanpa henti. Tapi takdir berkata lain, mereka harus berpisah. Entah kelak mereka akan di pertemukn lagi atau tidak. 




Sampai jumpa Lee Jieun 

Terima kasih atas semuanya yang telah kamu berikan padaku

Meskipun jarak memisahkan kita

Ingatlah selalu kalau aku masih mencintaimu 

Aku akan menjaga dan mengawasimu dari jauh

Ingatlah terus kenangan kita

Tapi jangan sampai itu menjadi beban untukmu

Aku mencintaimu

Aku tidak ingin kamu susah dan bersedih karenaku 

" Jeon Jungkook "


My Princess [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang