Season 2

540 39 0
                                    


Prologue 

 Di sini aku berdiri menunggu kehadiranmu 

Menunggumu untuk kembali ke dalam dekapanmu 

Kembali melihat senyuman yang ada di paras yang tampan itu 

Aku merasa menyesal karena melepaskanmu 

Membiarkanmu meninggalkanku di kala aku sedang membutuhkanmu 

Bodohnya aku saat itu

Memarahimu, mencacimu, memutuskanmu 

Tanpa alasan yang jelas

Jeon Jungkook ... 

Aku merindukanmu 

Merindukan senyumanmu

Merindukan sentuhanmu 

Merindukan suaramu 

Andai aku bisa memutar kembali waktu 

Aku pasti tidak akan berdiri di taman ini sendirian 

Tidak akan bersedih hati sendirian 

Apa sebegitu kejamnya takdir memisahkanmu dariku? 

Atau aku yang bodoh karena sudah membuatmu jauh dariku?

Dalam diam ... 

Aku selalu memanggil namamu

Berharap aku bisa mendengar suaramu untuk yang terakhir kalinya

Jeon Jungkook ... 

Aku rindu 


***** 


Sudah hampir 3 tahun sejak Jungkook meninggalkan Goryeo, meninggalkan Jieun sendirian. Selama 3 tahun ini, Jieun mulai jarang menampakkan senyum di wajahnya, mungkin hanya saat ia berhadapan dengan Raja dan Ratu. Bahkan kepada teman dan para Pangeran pun ia jarang. 

Sifatnya yang ceria perlahan surut, tergantikan menjadi sifat sinis dan cuek. Benar - benar kebalikan dari sifatnya yang dulu. Semua itu, karena kejadian hari itu. Hari pernikahannya dengan Jimin. Siapa sangka kalau hari itu akan menjadi hari terakhirnya bertemu dengan Jungkook, dan juga karena hari itu pula. Hubungan persaudaraan para Pangeran pecah. 

3 Tahun yang lalu ... 

Denting lonceng berbunyi, dengan perasaan gugup Jieun naik ke atas altar. Menghampiri sang calon suami. Jimin berdiri dengan gagahnya, dengan Hanbok merah lekat di tubuhnya. Senyumannya tampak lebih indah dari sebelumnya, wajahnya berseri dengan perasaan haru sekaligus senang. Apalagi saat melihat wajah cantik calon istrinya. 

Sementara Jieun, matanya sedari tadi melirik ke kanan dan ke kiri. Mencari sosok Jungkook yang sedari tadi pagi tidak menampakkan wajahnya. Ada rasa khawatir sekaligus risih membendung di hati Jieun, serasa ada yang tidak beres. Di tambah lagi, saat Jieun menghitung jumlah Pangeran, yang hadir hanya 2 dari ke 7 Pangeran.

" Kemana yang lainnya? " 

Jieun membenahi raut mukanya saat ia meginjak tangga altar, tapi sesuatu hal yang tidak di harapkan datang menghampiri. Gerbang pintu aula terbuka dengan keras, mengejutkan para tamu yang ada di ruangan. Ribuan pasukan berpakaian hitam masuk ke dalam ruangan, di susul dengan Yoongi dan Namjoon. 

Yoongi datang dengan baju perisai dan pedangnya. Menatap ke arah Jimin dan Jieun dengan senyuman sinis. Yoogi tertawa terbahak - bahak saat melihat wajah Jimin yang tampak terkejut, begitu juga dengan ekspresi tamu yang lainnya. Tahap rencana yang pertamanya, selesai. Sekarang tahap kedua. 

" Lihatlah tempat ini ". Yoongi menatap ke sekelilingnya. " Indah sekali bukan " 

Kedua tangan Jimin meremat dengan keras, hendak lari dan memukul wajah Yoongi. Tapi Jieun menahannya. Yoongi yang melihatnya hanya tersenyum sambil bergidik penuh kemenangan. 

" Kenapa Jim? Takut kalau aku merebut calon istrimu? ", cetus Yoongi. Seraya melangkah ke tangga altar. Lalu berhenti di hadapan Jieun, menyentuh wajah Jieu dengan lembut, dari pipi hingga ke dagu. 

Amarah Jimin melonjak saat melihat tangan Yoongi menyentuh wajah Jieun, apalagi saat melihat wajah tidak nyaman Jieun. Merasa seperti pelecehan. 

" Hyung, menjauh dari Jieun. Atau kamu mati ", tegas Jimin. Mengepalkan tangan kirinya yang hendak memukul Yoongi. 

Yoongi sama sekali tidak takut dengan ancaman Jimin. Ia hanya bersikap biasa saja, sambil masih menatap wajah cantik Jieun, " Jieun-ah, wanita cantik sepertimu itu tidak cocok bersama pria seperti dia. Kenapa tidak bersamaku? saat bersamaku, kamu akan aku angkat menjadi ratu dari kerajaan ini " 

Dengan tekad, Yoongi menggenggam tangan kiri Jieun dan mengecupnya. Jimin bisa membaca jelas raut muka Jieun yang tampak tidak nyaman dengan perlakuan Yoongi. Membuatnya semakin gemas, hingga satu pukulan keras ia lontarkan tepat di perut Yoongi. 

" Menyingkir kau darinya! ", ujar Jimin, seraya memukul dengan keras perut Yoongi. 

Tubuh Yoongi menelungkup karena rasa sakit yang menjalar ke sekitar area perutnya. Semua prajurit Yoongi mengarahkan pedang mereka ke arah Jimin dan Jieun. 

Jieun mengeratkan genggamannya di lengan kiri Jimin, sambil menyembunyikan setengah wajahnya di balik pundak Jimin. Sentuhan tangan Jieun terasa bergetar, dan Jimin dapat merasakannya. Ia melirik ke belakang, dan terlihat raut muka ketakutan Jieun. Jimin merasa kasihan melihatnya. 

" Tidak apa - apa, semuanya akan baik - baik saja Ji. Aku pasti akan melindungimu ", ujar Jimin. 

" Jimin-ah! "

Taehyung dan Jin lari menuju Jimin dan Jieun, membantu Jimin untuk melindungi Jieun. Kaki Yoongi bangkit dari lantai dengan gemetar, sambil memegang perutnya yang masih nyeri. 

Ulasan senyum sinis terbentuk di wajah Yoongi. Ketiga Pangeran bersiap - siap saat melihat wajah Yoongi. Yoongi berjalan mundur dari altar, dengan tatapan masih menatap mereka. 

" Semuanya ... kejar mereka " 

My Princess [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang