21

514 50 2
                                    


Usai pertemuan singkatnya dengan Hoseok, Jieun segera kembali ke dapur untuk membantu dayang lainnya. Jieun menaruh semua tenaganya untuk menyiapkan jamuan perlengkapan di pesta ini, begitu juga dengan dayang lainnya. Semua orang di kerajaan merasa berterima kasih kepada Jieun karena sudah mau mempersiapkan jamuan untuk pesta nanti, kecuali satu orang yaitu Yeri.

Semenjak dari tadi pagi, Yeri terus menatap Jieun dengan sinis. Kantong pemberian Yoongi ia pegang dengan erat, ia membuka isi kantong itu dan seketika aroma busuk dan menyengat menusuk indra penciumannya. Yeri tersenyum licik saat menatap isi kantong itu.

Kedua mata elang Yeri menemukan sasaran terbaiknya. Ia perlahan masuk ke dalam dapur, tanpa sepengetahuan siapa pun ia memasukkan isi kantong itu ke dalam teko milik raja, “ Maafkan aku Oppa, aku harus menghancurkan rencana kita “

Yeri bergegas menjauh dari dapur dan membuang jauh – jauh kantong itu. Dari kejauhan Yeri mengintip gerak – gerik Jieun yang tengah mengisi teko raja itu dengan air teh, Yeri tersenyum puas saat melihat Jieun membawa pergi teko itu.

“ Akhirnya, tamat juga gadis itu “ Batin Yeri, lalu pergi mengikuti Jieun dari belakang.
Mereka berdua akhirnya tiba di aula besar.

Meja panjang yang tadinya kosong dan berdebu, kini telah di isi oleh ribuan jamuan dan perlengkapan makan. Lonceng kerajaan berdenting dengan keras, memanggil seluruh keluarga kerajaan untuk berkumpul di aula besar. Satu per satu Pangeran masuk ke dalam aula, dan mengambil tempat duduk mereka satu per satu, di susul oleh kehadiran Raja dan dua Ratunya. Mereka semua hadir dengan wajah yang penuh senyuman, kecuali Hoseok. Jieun merasa amat bersalah saat melihat ekspresi wajah Hoseok.

Raja memandang para Pangeran dengan senyuman di wajahnya, ia merasa senang karena bisa berkumpul bersama keluarganya di waktu senggang. Tak lama usai kehadiran Raja, Jungkook dan Irene masuk ke dalam aula besar bersamaan. Seluruh pandangan seketika menuju ke arah mereka, begitu juga dengan Jieun. Hatinya tercengang saat melihat Jungkook bersama Irene, dadanya terasa sesak dan juga sakit.

Jungkook dan Irene menatap kursi yang tersisa di aula, tangan kekar Jungkook menarik pelan pergelangan Irene, “ Irene-sshi, duduklah bersamaku “ Bisik Jungkook tepat di telinga Irene.

“ Baiklah “ Bisik Irene, tangan Jungkook menuntun Irene untuk duduk di sebelahnya. Mata Jieun membulat sempurna saat ia melihat Jungkook menggandeng tangan Irene, apalagi saat ia tersenyum manis ke arahnya. Di dalam hati Jieun yang terdalam, rasanya ingin sekali ia memukul dan menjambak – jambak rambut Jungkook sekarang.

Semua keluarga kerajaan kini lengkap hadir di pesta teh ini. Raj akhirnya bisa membuka acara jamuan ini. Kegiatan ini berjalan dengan lancar seiring waktu, hingga akhirnya tibalah waktu untuk meminum teh mereka. Setiap orang sudah memiliki teko teh mereka masing – masing, hanya saja milik Raja yang paling spesial, karena Jieun memasukkan beberapa tetes sari bunga mawar di dalamnya.

Yoongi melirik ke arah Yeri, lalu menyenggol lengannya pelan, “ Apa kamu sudah menjalankan rencana kita? “ Bisik Yoongi.

“ Tenanglah Oppa, semuanya baik – baik saja. Pasti rencana kita lancar “ Bisik Yeri, seraya menatap licik wajah Jieun.

Perasaan Jungkook merasa tidak enak saat Raja menuangkan tehnya ke dalam gelas, entah kenapa tiba – tiba ia merasa ada sesuatu di dalam teh milik Raja, “ Yang mulia tunggu sebentar “ Jungkook sontak berdiri menatap Raja dengan sigap. Membuat semua orang bingung, sekaligus terkejut.

“ Bolehkah, saya mencicipi teh milik anda? “

Pertanyaan Jungkook secara sigap membuat semua orang tersontak bersamaan. Raja tersenyum lalu memberikan gelas miliknya kepada Jungkook. Jungkook mengambil pelan gelas itu dari tangan Raja, ia mengendus teh itu lalu meminumnya. Aroma mawar menyeruak di dalam mulutnya, tetapi tiba – tiba tenggorokannya terasa panas, begitu juga dengan perutnya. Mata Jungkook seketika memerah usai meminum teh itu, rasa mual di perutnya menimbulkan rasa ingin muntah. 

My Princess [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang