21

970 121 21
                                    

..

.
.
....

Sungmin terus menatap bosan sang guru yang sedang menjelaskan materi sejarah didepan kelas.

Pikirannya sedang melayang entah kemana, memikirkan seseorang yang sudah beberapa hari ini tak ada dirumah bagai ditelan bumi. Hilang begitu saja tanpa jejak. Ini sudah 5 hari.

Awalnya sungmin pikir jika namja itu malu menemuinya karena tak menempati janji. Tapi ini sudah 5 hari, tanpa kabar sedikitpun dari namja itu.

Khawatir? Jangan tanyakan lagi , tentu saja sungmin sangat khawatir , ia sudah menelepon beberapa kali ke ponsel kyuhyun, tapi nomor yang dituju tidak aktif.

Sungmin ingin mengadu pada orang tuanya, tapi ia takut membuat keluarganya khawatir. Untuk beberapa hari ini sungmin memilih diam menunggu sampai kehadiran kyuhyun dirumah.

"Ayo kekantin!" pukulan hangat dari tangan eunhyuk menyadarkan sungmin bahwa kelas sejarah telah berakhir.

"hm?..." eunhyuk memiringkan kepalanya menatap wajah sungmin " melamun lagi?"

"..."

"beberapa hari ini kenapa sering melamun? Ada apa? "

"tidak ada"

Eunhyuk mendesah didepannya, selalu begini, meski sudah berteman sejak lama sungmin jarang sekali mau berbagi perasaan. "hhh... Selalu seperti itu..." eunhyuk sedikit kecewa dengan sikap sungmin. "kajja.. Aku sudah lapar"

Sungmin bangkit saat eunhyuk sudah menggandeng tangan kanannya erat, berjalan beriringan keluar kelas.

"kibum akan menyusul" jelas eunhyuk saat sungmin menoleh pada bangku kibum yang sudah kosong.

..
.
.
.
.

Namja yang beberapa hari terakhir terus berdiri tidak jauh dari sekolah sungmin berlari mendekati gadis manis kenalannya.

"sungminnn" panggilnya dengan manis pada sungmin yang sedang berjalan keluar sekolah.

Merasa dirinya dipanggil sungmin menoleh. Ia tersenyum. Teman yang akhir akhir ini sering menemaninya.

Sungmin menaikkan sedikit alisnya sedikit heran.

Nichkhun menggeleng gelengkan kepalanya didepan sungmin.
Sungmin yang polos ikut menggeleng bingung.

"apa belum ada kabar?"

Sungmin tersenyum kecut sebelum menggeleng pelan.

Nichkhun hanya bisa ikut bersimpati. " tunggulah sebentar lagi, aku yakin dia akan segera mengabari mu dan pulang "

"ne.. Gomawo"

"biar aku menghiburmu untuk sementara dengan membelikan mu ice cream,lagi?... Kau suka?"

"aku terlalu merepotkan mu"

"tidak, ini hanya bentuk terimakasih ku padamu. Karenamu aku bukan lagi pengangguran. Tolong jangan tolak rasa terimakasihku ini"

(✔) Unfortunate RingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang