20

921 123 23
                                    

.
.
.
.


"Terimakasih" kata namja itu saat menerima kopi pesanannya. Ia berbalik menuju pintu keluar sebelum seseorang menabrak dan membuat kopi yang sama sekali belum diminum itu tumpah mengenai seseorang didepannya.

Sungmin hanya bisa terkejut saat tumpahan kopi mengenai bajunya.

"Kau baik baik saja?"

"ah ne. Tidak apa apa. Ini hanya tumpahan kopi." kata sungmin pelan sambil menatap wajah namja yang tidak sengaja menumpahkan kopi di bajunya.

"Eo!? Kau?" kata sungmin dan namja itu saling menunjuk.

...

.
.

Pertemuan tak sengaja mereka tadi di restoran membawa mereka menjadi lebih akrab dari pertemuan pertama.

"pelipis mu?..." sungmin menunjuk pelipisnya untuk menanyai keadaan pelipis namja yang beberapa hari lalu dilukainya "apa sudah sembuh?"

"oohh! ini.." namja didepan sungmin menunjuk pelipisnya sendiri yang masih menggunakan plester darinya tanpa menggantinya dengan yang baru. "kurasa sudah membaik"

"ahh. Syukurlah kalau begitu. Maaf, hari itu aku benar benar sedang kesal sekali, aku tak menyangka kaleng yang kutendang akan mengenaimu" jelas sungmin

"sedang bertengkar dengan pasangan?"

"ne?" sungmin menoleh menatap wajah namja disampingnya. Sebelum menggeleng.

"tak perlu berbohong. Itu jelas sekali . Hehe"

"aniyo!"  kenapa dia sok tahu sekalii. Aku tidak cemburu dengan...namja didepan sungmin hanya tersenyum tak percaya penjelasannya.

"kita belum berkenalan.. Kenalkan aku Nickhun". Sungmin melirik uluran tangan didepannya sebelum menyapa balik tangan nichkun.

"L-.. Cho Sung Min imnida" namja didepannya hanya mengangguk pelan sambil memerhatikan setiap inci apa pun yang melekat pada tubuh gadis didepannya lalu mengangkat alis merasa ada yang aneh.

"Kau bilang marga mu Cho, tapi kenapa di nametagmu marga mu Lee" tanyanya penasaran

"ah ini! I i ni.. Kesalahan. Maksudku nametage ku salah. Ne ! nameku salah. Ya ..." gugup sungmin

"ahh begitu rupanya." ia kembali menatap sungmin dari ujung kepala hingga ujung kaki. "Kau bersekolah di Sapphire School?"


"iya. Dari mana kau tahu?

"seragammu"

"kau tahu seragam sekolah ini?"

"tentu saja. Aku mengenal seseorang disana"
Sungmin membuka mulutnya sambil mengangguk mengerti.

"kau mahasiswa?" nichkun menggeleng keras kepalanya.

"bukan."

"lalu? Kau bekerja?"

"aku ini seorang pengangguran" nichkun membenarkan duduknya agar dapat melihat dengan jelas wajah menyamping sungmin. Sungmin hanya mengangguk mendengar penjelasan nichkun dengan tersenyum.

(✔) Unfortunate RingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang