3

714 103 6
                                    


Sungmin membawa box kuenya dengan riang, langkah nya cepat tapi pasti. Melewati lorong lorong kelas menuju ruang latihan victoria.

Gadis itu memasuki ruang latihan yang terlihat luas. Ia tak menemukan siapa pun disana, hatinya risau, ia mencoba mencari keluar dan melihat penampakan seorang gadis yang diduga bernama victoria. Tak mau melewatkan kesempatan itu , sungmin langsung berlari dan meniriaki gadis didepannya.

"Vic Eonni!" panggilnya

"VICTORIA EONNI!" panggilnnya lebih lantang.

Victoria berbalik, sungmin berlari kecil sambil menenteng hati-hati box kuenya. Baru saja ia ingin menyanyikan lagu ualng tahun sebelum....

"Miannhae sungmin-ah. Aku harus segera pergi. Seseorang sedang menunggu ku" ucap victoria saat sungmin baru ingin menyanyikan lagu ulang tahun untuk dirinya.

Sungmin masih diam, menetralkan nafasnya.

Victoria mengambil kue yang ia yakini pasti dibawa untuk diberikan kepada dirinya.

"Terima kasih sungmin, maaf aku harus segera pergi" victoria hendak berbalik sebelum sungmin mengintrupsi.

"Sebentar eonni" sungmin menahan lengan kanan victoria. "masih ada satu hadiah lagi" sungmin mengeluarkan kotak kecil dari dalam jas sekolahnya.

"Ya Tuhan, sungmin ... Terimakasih banyak" ucap victoria yang merasa terharu.

"nde ini bukan apa-apa ... selamat ulang tahun eoni" balas sungmin dengan senyuman termanisnya.

Victoria tersenyum "terimakasih sekali lagi. Maaf aku harus segera pergi" ucap victoria sebelum berbalik meninggalkan sungmin.

Sungmin masih memberikan senyumannya sampai victoria memasuki sebuah mobil yang sedari tadi sudah menunggunya.

***

"siapa"

"dia salah satu penggemar berat ku disekolah ini"

Namja berseragam sekolah yang sama dengan gadis disampingnya hanya mengangguk sebentar, sebelum menekan pedal gas kendaraannya untuk segera melaju meninggalkan area sekolah.

***

Sepulang sekolah seperti biasa sungmin selalu menyempatkan diri pergi kerumah sakit untuk menjenguk ibunya yang terbaring sakit akibat penyakit jantung yang dideritanya. Sudah hampir enam bulan ini menjadi kegiatan sepulang sekolah baginya, sampai malam sepulang kerja lepasnya ia akan kembali menjenguk ibunya dan kembali kerumah untuk beristuirahat. Sebenarnya sungmin ingin tidur saja dirumah sakit menemani ibunya, tapi ibu sungmin menolak. Dengan terpaksa sungmin harus menuruti permintaan ibunya.

Sungmin bukan terlahir sebagai gadis miskin yang serba kekurangan, namun sebab ayahnya yang terlilit hutang dan ditipu oleh rekan bisnisnya membawa sungmin dan ibunya harus menderita miskin sampai sekrang. Ayah sungmin sudah tiga tahun meninggal karena penyakit yang sama dengan ibunya.

Alasan sungmin sangat takut akan kondisi ibunya saat ini, karena ayahnya meninggalkan ia dan ibunya dengan mengidap penyakit yang sama. Maka dari itu sungmin harus berusaha mencari pekerjaan untuk membayar rumah sakit dan obat untuk ibu tercinta. Untuk rumah syukurlah orang tua sungmin adalah orang yang baik terhadap asisten rumah tangga mereka, rumah yang kini ditempati sungmin adalah bekas rumah yang dulu ditempati oleh asisten rumah tangganya. Walau tidak luas dan jauh dari kata mewah sungmin sudah bersyukur bisa mndapatkan tempat tinggal saat ini.

Sungmin mendorong pintu ruangan dimana ibunya terbaring.

Sungmin tersenyum ketika ibunya berbalik menatap kehadiran sungmin.

"Eomma.." sapa sungmin sambil memeluk dan mencium pipi kiri ibunya dengan lembut.

"eumm, anak gadisku .. bagaimana sekolah mu hari ini?" pertanyaan yang selalu dilontarkannya setiap hari ketika sungmin menjeguknya sepulang sekolah.

"heumm, baik. saaaangaatttt baikk" balas sungmin mengeratkan pelukannya pada ibunya, sebelum melepaskan peluknya.

"Kajja, kita makan eomma" sungmin mengambil nampan yang berisi makanan ala rumah sakit tiu kepada eommanya.

Suapan demi suapan diberikan sungmin kepada eommanya dalam keheningan.

"Apa paman masih sering memarahi mu"

"ngh?" sungmin menengadah, menatap eommanya. Lalu menggeleng cepat "ani." Jawab sungmin cepat.

"jangan berbuat nakal disekolah itu... jadi anak baik. Hormati paman mu."

Sungmin mengangguk " nde".

"jika bukan karena dia, mungkin kau tidak akan sekolah sekarang. Eomma mungkin tidak akan melihat bagaimana putri eomma ini bisa sangat cantik ketika memakai seragam sekolah"

Sungmin menghentikan adukan makanan yang sudah siap untuk disuapkan kembali pada eommanya. "eomma... jangan berbicara begitu. Aku akan menjadi putri yang baik sekarang. Aku akan segera lulus dan eomma akan datang melihat kelulusan ku bukan?"

Ibu sungmin hanya tersenyum dan mengangguk. Sungmin kembali memberi suapannya kepada ibunya.

***

*

*

*
*

T.B.C

(✔) Unfortunate RingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang