.
.
.
.Sungmin terduduk diatas lantai ditempat peristirahatan terakhir sang ibu. Memandang sosok didalam foto didepannya. Air mata tak lagi bisa ia bendung. Gadis itu menangis sejadi-jadinya disana.
Heechul yang sudah berdiri dibelakang sungmin, mendekat. Memeluk tubuh sungmin tanpa bersuara. Membiarkan sungmin menangis hari ini. Membiarkan gadis itu menumpahkan semua sesak dihatinya.
Kilasan interaksi manis pagi hari yang baru saja terjadi beberapa jam lalu, membuat sungmin tak percaya ibunya yang harus meningggalkannya seperti ini.
Ibunya sehat. Sangat sehat. Tidak mung-Tidak.
Ibunya hanya bercanda bukan. Ibunya tidak.. Bukan. Ibunya hanya ingin bercanda dengannya...
"aniyaa eommaaa...." histerisnya memanggil sang ibu dengan suara serak.
"eommaaa. Jeball.."
"andwaee... andwaeee.." sungmin terus meronta dalam pelukan Heechul. Wanita itu mencoba menahan tubuh sungmin agar tak melakukan sesuatu yang mungkin saja dapat mencelakai dirinya sendiri.
"eommaa..." tangis sungmin makin deras didalam pelukan sang ibu mertua.
***
Tamu datang silih berganti menghormati kepergian mendiang Nyonya Lee yang sudah tiada. Menyalami dan memeluk kedua orang tua Kyuhyun, ikut merasakan duka atas kepergian dan musibah yang dialami keluarga itu.
Gadis yang masih setia duduk diruangan itu menatap kosong pada foto yang tersenyum cerah didepanya. Air mata tak lagi keluar, isakan pun tak lagi terdengar, hanya keheningan yang menemaninya didalam sana bersama sang ibu yang sudah terbaring kaku.
Heecul berdiri dibibir pintu. Menatap sedih pada menantunya. Mengelus punggung sungmin setelah mendudukan dan mensejajarkan dirinya dengan gadis disampingnya. Hatinya sakit melihat sungmin yang terlihat begitu hancur.
Tangan Wanita itu tergerak membenarkan letak rambut gadis disampingnya,
"kita pulang sekarang?" tanyanya dengan sangat pelan pada sungmin takut membuat gadis itu kembali histeris.Tak ada reaksi dari sungmin, ia tetap diam menatap kosong didepannya. Heechul mengerti, gadis itu masih ingin disini. Wanita baruh baya itu akan memberikan waktu bagi sungmin lagi sebelum berpisah dan meninggalkan jasad ibunya.
Sepeninggal ibu mertuanya, Gadis itu kembali menitikan air matanya dalam diam.
Ia tak mau meninggalkan eommanya.
Ia tak mau.***
Tok tok tok
Suara ketukan terdengar dari dalam kamar bersamaan dengan seorang pelayan masuk membawa nampan berisikan makanan.
Sang pelayan menyimpan nampan yang dibawanya di atas rak disamping ranjang dimana sungmin tengah terduduk.
"Nona. Nyonya berpesan untuk menjaga kondisi nona saat ini. Kami membawa makanan untuk Nona." ucap pelayan itu sebelum undur diri dihadapan Nyonya mudanya.
Setelah pemakaman Ibunya selesai, Keluarga Cho kembali ke China. Bukan tak mau menemani Sungmin , tapi Mereka sudah memiliki janji dengan pejabat tinggi dinegara tersebut untuk bertemu. Heechul ingin tinggal menemani sungmin, tapi ia juga harus menemani sang suami. Dengan berat hati ia harus menitipkan sungmin kepada pelayan rumah mereka.
Blam.
Suara pintu kembali tertutup, meninggalkan kehening bagi Sungmin yang masih berkabut duka.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✔) Unfortunate Ring
RomanceCincin sialan! Seandainya gadis itu tidak menggunakannya ia pasti tidak akan terjebak dengan kisah seperti ini. salahkan saja kebodohannya yang dengan sembarangan mamasangkan cincin itu dijari manisnya.