Part 24 - Misery Comes First

16.8K 1.3K 20
                                    

"Tidak, kami tidak akan mengijinkanmu melakukan itu! Kau sudah gila Calvin." Jawab Elena penuh emosi siang itu. Ia tidak percaya putranya yang sedang sekarat itu baru saja meminta agar mereka memindahkannya kembali ke rumah sakit di London. James Harding dan Victor Brown diam mendengarkan perdebatan itu.

"Calvin, sebelum kau gegabah mengambil keputusan kau harus tahu satu hal. Dengan kondisimu sekarang, sebenarnya tidak ada masalah untuk terbang kembali ke London. Yang jadi masalah adalah siapapun tidak bisa menyeretmu keluar dari sini tanpa persetujuan dari Dokter Lexington." Ujar Victor dengan nada menenangkan.

"Betul nak, sebelum kau setuju untuk dipindahkan ke sini, ada perjanjian hukum yang sudah dibuat mengingat kau adalah pewaris tunggal Harding. Garis besarnya adalah, baik pihak rumah sakit maupun pihak Harding telah sepakat untuk memberikan perawatan medis yang terbaik untukmu dan menjadikan Dokter Lexington, Dokter Brown, dan St. Claire sebagai pemegang tanggung jawab penuh atas keselamatanmu." Sambung James.

"Calv, kalau sampai ada salah satu pihak yang membatalkan perjanjian ini sebelum kau pulih, seluruh tanggung jawab akan dibebankan pada pihak rumah sakit, dengan kata lain, manajemen Harding akan menganggap St. Claire lalai dalam mengemban tugasnya dan ini akan berdampak besar pada nama baik rumah sakit. Dokumen itu sudah dilegalisir oleh seluruh pemegang saham di London. Kecuali kau meninggal pada saat masih dalam perawatan di St. Claire." Tambah Richard yang menunduk ketika selesai mengucapkan kalimat yang terakhir.

Calvin menatap tiga orang pria di depannya dengan tatapan tak percaya. "WHAT???" seru Calvin dengan nafas terengah. "KENAPA CUMA AKU YANG TIDAK DIBERITAHU ADA HAL GILA SEMACAM ITU???"

"Calvin, tenanglah sedikit..." ujar Paula dari samping, ia melihat pergerakan detak jantung yang tidak wajar pada layar monitor. Paula berlari mengambilkan segelas air dan menyuruh Calvin untuk segera meminumnya perlahan-lahan.

"Alright gentleman, I think it's time for all of you to leave this room. This is enough for the day." Kata Paula dengan nada sedikit marah. Sebelum Calvin dan yang lainnya sempat protes, ia berkata kembali pada Calvin. "If you want to die, just tell me and I will kill you instantly without any pain or drama or else crap. Just don't die while making everyone else suffer like you cowardly doing right now! Your option is that, or you have to wait until she's coming back here and ask her directly to let you go! Now everyone else, get out of here before I'm going mad!"

Setelah semua orang keluar dari ruangan, Paula menutup sedikit tirai jendela agar tidak silau di mata. Setelah itu dia duduk di samping tempat tidur Calvin.

"Aku akan berbicara padamu di luar profesiku. Anakku, aku mengerti maksud dari langkah yang ingin kau ambil. Tapi kuberitahu kau satu hal. Thalia akan memburumu kemanapun kau pergi. Si gila itu selalu mendapatkan keinginannya."
Calvin yang sejak tadi menunduk lansung menoleh kaget setelah mendengar ucapan Paula barusan.

"Kenapa? Kau kaget aku menyebutnya gila? Well, kau boleh mengelilingi St. Claire perlahan-lahan dan kau akan terkejut kalau tahu semua karyawan di sini menyebutnya 'Si Gila dari OMB'. Aku yakin sebelum ke sini kau sudah menyelidiki backgroundnya. Bukankah itu hal yang kalian orang-orang kaya selalu lakukan? Menyelidiki latar belakang orang lain. Tapi apakah kau yakin sudah menyelidiki dengan seksama latar belakang keluarganya?" tanya Paula lagi.

"Aku baru tahu kemarin kalau dia masih anggota keluarga kerajaan. Apa itu yang kau maksud." Tanya Calvin.
"Sama sekali bukan. Yang kumaksud adalah, Si Gila itu terlahir dari orang tua yang sama gilanya. Kau harus berpura-pura tidak mendengar hal ini dariku. Kemanapun putrinya pergi, Ayah Thalia akan berusaha untuk membeli semua aset di tempat itu."
"Wait, maksudmu..." balas Calvin pelan dan sedikit ragu.

Paula menghela nafas sebelum melanjutkan. Sebenarnya ia juga kaget waktu mengetahui tentang keluarga Thalia. Sebagai kepala perawat ia diharuskan untuk mengetahui sebanyak mungkin tentang seluruh kehidupan para dokter yang bekerja bersamanya.

My Beautiful Doctor (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang