My Ice Boy ✔ (TELAH TERBIT)

22 - Sisi Lainnya

Belum tentu orang yang terlihat baik-baik saja, dirinya memang benar-benar baik-baik saja.

~RD
______________________________________

Happy Reading ❤

-

-

-

💎💎💎

22.00 pm

Seseorang baru saja keluar dari kamar mandi, setelah menyegarkan tubuhnya.

Kenapa udah malem kaya gini mandi?
Ya, itu kebiasaan rutin dia. Jangan tanya lagi.

Dia mengeringkan rambutnya yang basah kuyup menggunakan handuk cream miliknya yang terdapat di bath mandi.

Kemudian dia teringat sesuatu,
"Udah jam 22.00."

Akhirnya pemuda tersebut langsung bergegas ke lantai bawah untuk menemui seseorang yang sangat di cintanya.

Saat di tangga, dirinya berpapasan dengan pembantu yang ada di rumahnya.

"Eh den, baru aja bibi mau ke kamar Aden buat ngingetin. Eh udah kebawah duluan," ucap lembut bibi Sumi lebih tepatnya, seorang pembantu yang telah mengabdi begitu lama di kediamannya, bahkan mengetahui seluk beluk apa saja yang terjadi oleh keluarga sampai detik ini.

"Iya bi, kebetulan saya tadi keinget langsung kebawah. Siapin seperti biasa ya bi, saya tunggu." Ucap remaja lelaki tersebut langsung menuruni tangga dan menuju ke suatu kamar di bawah.

"Baik den," balas bibinya langsung menuju ke dapur untuk menyiapkan kebiasaannya.

***

Cklek.

Dengan perlahan remaja lelaki tersebut membuka kenop pintu dengan sedikit demi sedikit.

Saat telah dibuka sepenuhnya, terpampang seseorang yang sedang duduk di ranjang. Entahlah, pandangan kedepan namun kosong ntah apa yang terdapat di pikirannya.

Kedua kakinya dipasung, yaitu dengan kakinya dimasukkan disebuah kayu yang mempunyai dua celah untuk memasukkan kedua kakinya di dalam sana. Ya, kakinya di kunci.

Mengenaskan.

Seseorang tersebut telah masuk dan duduk lemah di tepi ranjang sembari memandang lekat sosok yang sangat ia sayangi di hadapannya ini.

Tes.

Maafin aku mah, ucap lirihnya dengan isakan.