41 - Tunangan?

40.2K 1.5K 166
                                    

*Biar ngena bacanya, sambil di

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Biar ngena bacanya, sambil di

dengerin ya lagu di atas, hehe:))
~All i want
•••••••••••••

Dia kini bimbang, tetap menetap disini? Atau kembali sebelum kejadian yang sama terulang lagi?

Gue, harus gimana lagi sekarang, batin Rama mengacak rambutnya frustasi.

______________________________________

"Perih rasanya, seseorang yang rela lo perjuangkan mati-matian nyatanya lebih milih orang lain dibanding diri lo sendiri."
~RamaJD.

-

-

-

Happy Reading
Cinta❤

3 Minggu kemudian...

Jerman
12.56 pm

Seorang remaja berjas dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya itu memarkirkan mobilnya di parkiran tepat depan perusahaan RJ Group miliknya.

Ya, dia sekarang telah menjadi seorang CEO sejak 2 Minggu yang lalu. Karena dirinya memutuskan dengan tekad bulat, dia akan menetap disini. Dan tidak akan pernah kembali ke Indonesia lagi. Tidak akan!

Akhirnya, Tuan Regal Daniswara papanya, pun menyerahkan perusahaan RJ Group kepada putranya di Jerman.

Setelah memarkirkan mobilnya, laki-laki itu segera keluar dan membukakan pintu untuk seorang gadis yang sedari tadi duduk disebelahnya.

"Thank you Ram!" seru gadis itu berterima kasih, kemudian mengulurkan tangannya untuk mengapit pergelangan milik lelaki di hadapannya. Lelaki tersebut hanya berwajah datar tanpa bertindak apapun, membiarkan gadis ini bergelantungan manja di tangannya yang kekar.

Kedua insan itu pun memasuki Perusahaan "RJ Group" dengan sangat terhormat. Buktinya, semua orang yang di lewatinya memberikan salam, atau menunduk.

"Siang pak," sapa salah satu pegawai di kantor tersebut. CEO tersebut hanya membalas dengan anggukan saja tanpa memberikan senyuman sedikitpun. Selalu ada aura mencekam dalam dirinya, yang membuat semua orang disana takut.

Setelah memasuki ruang CEOnya dirinya menjatuhkan diri di sofa empuk dekat meja kantornya.

Ia terlena dengan pikirannya sendiri, kemudian suatu suara membuyarkan pikirannya.

"Eh Ram, nanti makan siang bareng yuk!" ajaknya semringah.

Rama hanya mengedikkan bahunya sembari memejamkan matanya.

"Ih, kok lo gitu sih sama gue, gue bilang--"

"Iya-iya nanti makan, dasar bawel!" gerutu Rama mencubit hidung gadis tersebut singkat dan dia pun bangkit melangkah menuju meja kantornya, berkutat dengan laptop dan setumpuk berkas-berkas miliknya.

My Ice Boy ✔ (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang