(SEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS)
TGL 29 JUNI 2021 PO NOVEL MY ICE BOY!
ARE YOU READY WAR NOVEL MIB?
Langsung aja pantengin instagram @penerbitaurora dan @yesikastefani16_ untuk info selanjutnya ya!
SEBELUM BACA, FOLLOW DLU
Wp : @yesikastefani
Ig :...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Tatapan Renzo kosong, pikirannya kacau. Mengapa gadis yang selama ini selalu ada dipikirannya, membuatnya menjadi seperti ini, mengharapkan dia kembali, dan nyatanya banyak sekali rahasia busuk dibalik wajah polos gadisnya itu.
"Apa lo punya bukti? Dan siapa orangnya," ujar dingin Renzo beraura kelam.
"Abang dari korban lo, David Mahendra."
Deg.
****
"Jika suatu hal yang sangat berarti bagi untuk kita lepas begitu saja, itu sama saja mengacaukan diri kita sendiri."
***
Lessia yang sedari tadi mendengarkan perdebatan di depan matanya pun tidak kuat lagi. Mereka membawa masalah mereka di hari bahagia seperti ini? Pake bawa kakaknya juga lagi, ada apa ini ya ampun Tuhan.
"KALIAN BISA DIEM NGGAK SIH!" bentak Alessia dengan suara naik satu oktaf.
Kedua orang yang sedang berdebat pun langsung kicep, bahkan semua orang memfokuskan pandangan hanya ke arah gadis itu.
"KALIAN BUKAN ANAK KECIL LAGI!!" bentak Lessia lagi, bahkan dengan mata yang berkaca-kaca.
Tiba-tiba sekian lama mereka terdiam, salah satunya pun mengeluarkan suara.
"Lo kira kita kaya anak kecil? Harusnya lo yang mikir! Lo yang masih kaya anak kecil, ga pernah dewasa! Mikirin diri sendiri, EGOIS!" Nada yang sangat dingin menyeruak memasuki telinga tiap-tiap insan.
"Ren! Lo keterla-" ucapan Kevin terputus.
"Apa? Bener kan? Gue juga muakk lakuin sandiwara kaya gini. Dan maaf Less dan Vris kalo kalian udah jatuh hati ke gue. Gue cuma anggep kalian bahan mainan ga lebih. Hati gue masih beku, buat dia." Setelah mengatakan sederet kalimat itu Renzo pergi meninggalkan rumah Vriska.
***
4.00 am
"Bagaimana dok?" Pertanyaan itu langsung menggema di saat sang dokter membuka pintu operasi pertama kali.
"Semua berjalan lancar, tapi kita harus menunggu dia segera selesai dari komanya. Perkiraan akan lama, sekitar 3-6 bulan, bahkan lebih," ujar dokter.
"Ya Tuhan, baik dok. Tolong selamatkan dia ya dok, dia adik kita satu-satunya." Seorang remaja lelaki mengacak rambutnya frustasi.