My Ice Boy ✔ (TELAH TERBIT)

40 - Bimbang

***
"Udah ancur broo, santai. Tinggal disini tempat yang belum gue taklukin Ren," ujarnya tertawa masam lalu di sambung lagi dengan berkata," Semuanya gara-gara bocah ingusan itu. Gara-gara dia bocah sialan!"

"Tenang broo, gue udah hancurin beberapa bagian dari dia. Dan lo tinggal lanjutin seutuhnya haha.." Entah kenapa di mata semua orang, mereka berdua adalah laki-laki terjahat yang pernah mereka kenal.

"Gue, Elang Gallen Pragaswira, kembali buat hancurin hidup lo."

______________________________________

"Pembuat onar balik lagi!"

"Elang kembali cuy, perang niih!"

"Siap-siap di perbudak kitaa!"

"Duh premannya balik, parah sihhh gawat-gawatt!"

"Nggak ada yang belain kita nihh, pembelanya malah ngilang kemana tuhh."

"Ketosnya kok dah lama nggak berangkat yak? Tamat nih riwayat kita.."

"Takut kali tuh anak makanya nggak berangkat terus!"

"Kalo kejadian itu terulang lagi gimana nih, cewek-cewek pasti pada takut."

"Rama, kita semua butuh lo disini."

Begitulah bisik-bisikan para siswa-siswi yang berlalu-lalang terdengar di telinga Lessia.

Disini Lessia terlihat bingung, siapa Elang? Mengapa bawa-bawa nama mantannya? em Rama maksudnya, Mereka sedang membicarakan hal apa? Atau jangan-jangan cowo yang mengerikan tadi pagi itu? Tidak-tidak, entahlah dia tidak peduli dengan semuanya.

Sedari tadi Lessia berkutat di meja kelasnya dengan menyibukkan diri mengisi soal-soal entah itu Matematika, IPA, bahasa Inggris, sebisanya. Walaupun otaknya hanya setengah, Lessia sesekali bisa mengerjakan, mending ngisi-ngisi soal dari pada galau terus kaya bucin kurang belaian. Lessia hanya mencoba untuk melupakan masalah, dan sumber masalah.

Sedangkan yang lainnya malah keluyuran keluar kelas entah sedang meributkan apa di luar sana. Terdengar juga bentakan samar-samar sekaligus gebrakan, namun dia benar-benar tidak mempedulikannya.

Hingga bel istirahat pertama berbunyi pun teman sekelas Lessia belum saja kembali ke tempatnya, akhirnya Lessia seorang diri memutuskannya untuk ke kantin sendirian.

Teman?

Lessia tidak butuh teman yang hanya bisa mengkhianati dirinya saja, dia hanya ingin sendiri untuk saat ini.

Saat menginjakkan kaki di luar kelas, Lessia dihadapkan pemandangan segerombolan anak-anak pembuat onar walaupun Lessia tidak kenal, tapi ia tau itu adalah anak-anak nakal yang sering nongkrong di warung pojok sekolah.