"Penyesalan selalu datang di akhir.
Sebelum semuanya benar -benar terlambat, cobalah sesekali dengarkan penjelasan seseorang."-
-
-
~Happy Reading~
❤💎💎💎
"Bagaimana dengan perjanjian itu? Apa lo bakal lepasin dia begitu saja dan membiarkannya berada di tangan yang salah?" Suara seseorang seakan mengintropeksi seorang di hadapannya yang tengah sibuk membereskan barang-barang dalam koper yang lumayan berbobot.
"Sekarang gue tanya balik ke lo, apa yang akan lo lakukan setelah tau bahwa ada dua nyawa dalam keluarga lo yang terancam? Atau lo memilih senyawa yang bahkan lo tak tau hatinya untuk siapa?" Lelaki tersebut mendongak sembari menatap lekat wajah saudaranya dengan tatapan yang menusuk.
" ... "
"Yas, gue tau jawaban dalam diam yang lo tunjukin. Lo bakal ngelakuin hal yang sama bukan?" Terdengar tawa kecut yang menyeruak ruangan tersebut, seperti terdapat suatu tumpukan luka di dalamnya.
"Nggak, gue nggak akan ambil keputusan yang sama dengan lo. Lo tau kan maksud gue?" Akhirnya lelaki yang ditunggu-tunggu jawabannnya pun mengeluarkan bicara, ia membalas tatapan dari saudaranya tersebut.
"Gue paham, untuk saat ini biarlah terus berjalan dengan seiring waktu. Tetapi untuk kedepannya? Gue udah sudah tau apa yang harus gue lakukan," ujar pastinya sembari menarik sleting koper besar yang ia bawa.
"Pikirin baik-baik, atur strategi matang-matang." Lelaki yang terlihat lebih tua itu menepuk-nepuk pundak sang adik, berharap adiknya tersebut dapat memilih jalan yang tepat bagi semuanya.
Lelaki yang baru saja diberikan saran, menyunggingkan senyum miringnya. Ia sudah mengetahui apa yang seharusnya dia lakukan untuk memecahkan masalah ini.
"Udah siap semua? Gue balik ke Rumah-Sakit untuk urus keperluan di sana, dan lo urus jadwal pemberangkatan kita secepatnya."
Kedua lelaki tersebut segera menjalankan tugas yang telah ia bagi masing-masing, namun saat di ujung pintu utama mereka berpapasan dengan sosok yang tlah lama lenyap dari hati mereka, kini kembali dengan perasaan yang hangat.
"Kalian mau kemana nak?" Lelaki paruh baya yang terlihat baru saja pulang dari tempat kerjanya, terlihat wajah lelah dari dirinya. Ia lantas menanyakan apa yang ingin dilakukan oleh kedua putranya, karena dirinya bingung untuk apa disediakan koper sebesar itu. Mau kemana mereka?
"Bukan urusan anda." Suara berbobot tersebut merebak ke seluruh ceruk celah ruangan tersebut, dan tentu sudah menjadi hal biasa bagi sosok paruh baya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Boy ✔ (TELAH TERBIT)
Novela Juvenil(SEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS) TGL 29 JUNI 2021 PO NOVEL MY ICE BOY! ARE YOU READY WAR NOVEL MIB? Langsung aja pantengin instagram @penerbitaurora dan @yesikastefani16_ untuk info selanjutnya ya! SEBELUM BACA, FOLLOW DLU Wp : @yesikastefani Ig :...