10 • Nyamuk Sialan

16 6 0
                                    

"Dasar lo nyamuk item. Dah item songong lagi. Gara-gara lo gue jadi kena amuk Bu Prisilia." _ Galuh.

Selamat Membaca
******************

"Sistem filogenetik berdasarkan pada jauh dekatnya kekerabatan (evolusi) yang mencerminkan urutan perkembangan antara satu tingkatan (takson) dengan tingkatan lain. Makin banyak persamaan maka makin dekat kekerabatannya dan makin sedikit persamaannya makin jauh kekerabatannya," terang Bu Prisilia di depan kelas.

Bela sama sekali tidak menyimak penjelasan guru biologinya. Ia malah memikirkan sesuatu .

'Gue tau ini makanan kesukaaan lo.' Perkataan Rafa kemarin siang masih terngiang-ngiang. Membuatnya memikirkan kemungkinan-kemungkinan aneh. Mungkinkah Rafa seorang stalker, dan mencari informasi tentang dirinya di sana-sini sehingga ia tahu jelas apa makanan kesukaannya. Tapi jika mungkin Rafa begitu, ia melakukan hal-hal aneh untuk apa, mungkinkah Rafa menyukainya.

Bela di buat pusing sendiri dengan segala pikiran aneh-anehnya. Tidak mungkin Rafa yang dingin mau meluangkan waktunya untuk memcari tahu kesukaan Bela. Aneh saja jika Bela berpikir Rafa seperti itu.

Tiba-tiba

Ngieeeeng ....

Nguiiiiiggggg.....

Lamunan Bela terbuyarkan karena suara nyamuk belang di hadapannya. Nyamuk itu berputar-putar. Dan akhirnya mendarat di dahi Galuh yang mulus itu.

PLAAKKKK

Galuh menepuk dahinya keras sampai membuatnya meringis.

"Aw sakit elah. Nyamuknya gak kena, tapi dahi gue yang kinclong jadi benjol," ratap Galuh sambil mengelus-ngelus dahinya.

Grasak-grusuk dari Galuh membuat Bu Prisilia menurunkan kacamatanya dan menatap ke tempat duduk Bela dan Galuh yang berada dibaris ketiga dari depan.

"Bisa Dilanjutkan PELAJARANNYA!!" suara Bu Prisilia naik beberapa oktaf.

Galuh mengangguk-anggukkan kepalanya kuat-kuat. Ia lalu menghembuskan nafas lega takkala melihat Bu Prisilia melanjutkan penjelasan materi yang sempat tertunda.

"Coba sebutkan contohnya Bela," tunjuk Bu Prisilia kepada Bela. Galuh kebingungan ia takut jika Bela tidak bisa menjawab pasti selanjutnya ia yang harus menjawab pertanyaannya. Itu sudah aturan dari Bu Prisilia.

"Ayo Bel jawab dong," tanya Galuh.

"Jawab apa sih?" tanya Bela.

Lita yang berada di depan Bela, membisikkan sesuatu kepada Bela, "Contoh sistem filogenetik, Bel."

"Thanks Lit," balas Bela.

"Contoh sistem filogenetik yaitu eeee.... Ikan ? eh ikan??, ikan hiu, iya itu ikan hiu dan ikan pari dimasukkan kedalam satu kelompok. Con? ..... icon??" Bela terlihat mengingat sesuatu.

"Chondrihtyes, chondrihtyes, Bel," bisik Lita membantu ingatan Bela.

"Er ... kelompok chondrihtyes, karena , eh, karena disusun atas tulang rawan," kata Bela sambil tersenyum puas tak memperdulikan ucapannya yang tersendat-sendat.

"Coba Bima bisa sebutkan contoh lain?" tunjuk Bu Prisilia kepada Bima, sang ketua kelas.

Ngiiiing

Galuh menatap nyamuk laknat yang telah membuatnya ditegur Bu Prisilia. Galuh mengekori kemana nyamuk itu terbang. Ia akan membunuhnya agar kekesalannya pada nyamuk itu hilang. Atau yang biasa disebut dendam, ya seperti itu yang Galuh rasakan.

Dan. Tepat sekali nyamuk itu mendarat di buku biologi Galuh. Dengan kekuatan penuh Galuh memusatkan pikirannya untuk fokus. Ia tidak akan membiarkan nyamuk itu pergi untuk yang kedua kalinya.

Brak ..... brak....... Geduprak.....

Galuh menutup bukunya. Dan meninju-ninju buku biologinya agar si nyamuk mati. Galuh tersenyum senang mendapati sang nyamuk yang telah mati di tangannya. Walaupun terdapat noda merah di buku biologinya.

Sejurus kemudian ia menatap sekelilingnya. Ia melihat kedua sahabatnya, lebih tepatnya semua pasang mata menatap ke arahnya dan memberikan pelototan tajam.

Sedangkan Bu Prisilia entah bagaimana ekspresinya yang jelas wajahnya sudah memerah menahan kekesalan. Bu Prisilia lalu membuka-buka lembar buku yang berada di tangannya.

"Tugas kalian sekarang. RANGKUM 50 LEMBAR MATERI INI. BESOK PAGI-PAGI SEKALI TUGAS INI HARUS SUDAH TERKUMPUL DI MEJA IBU. KALIAN PAHAM!!" teriak Bu Prisilia.

"Pa-paham Bu," kata mereka serempak.

"What aduh pasti tangan gue pegel banget," teriak salah satu siswa.

"Tidak ada penolakan !! kalian masih ingat dengan aturan ibu? Jadi jangan coba-coba untuk tidak mengumpulkan tugas ini. Kalo tidak Ibu akan tambah tugas kalian," tambah Bu Prisilia.

"Bu?" Bima mengangkat tangannya membuat Bu Prisilia menghentikan langkahnya yang semula ingin meninggalkan kelas menjadi kembali menatap Bima.

"Bu, masa gak ada keringanan," mohon Bima. Bayangkan saja Bu Prisilia selalu meminta siswanya untuk meringkas materi, padahal materi itu sudah sangat-sangat ringkas. Bu Prisilia terkadang meminta siswanya untuk merangkum materi yang sama karena rangkuman sebeumnya yang tidak lengkap.

Tapi perkataan bima barusan tak didengarkan oleh Bu Prisilia. Beliau meninggalkan kelas dengan kesal. Terdengar koor panjang dari kelas Bela.

"Ah elo sih Luh. Kita kan jadi kena hukuman juga," keluh seorang siswi.

"Hehe maap," cengir Galuh.

"Eh Bel. Lo besok bawa tali ya buat ngiket Galuh biar diem."

"Siap," Bela tertawa karena mendapatkan tonjokan dari Galuh.

###
TBC

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang