15• Adik Gue

18 4 1
                                    

Selamat Membaca
*******************

Angin berhembus semilir memainkan beberapa anak rambut Rosa. Rosa tersenyum melihat lautan, ia begitu menyukai pantai. Ia betah berjam-jam memandangi lautan sambil duduk di batu karang.

"Rosa, hah.... Hah...." panggil Leon yang ngos-ngosan karena berlari-lari. Rosa yang mendengar namanya dipanggil pun menoleh ke arah abangnya.

"Abang Leon ngapain kesini? Mau main di pantai sama Osa ya?" Leon tersenyum.

"Rosa, dicariin ayah tadi. Katanya mau diajak beli es krim. Pulang yuk," ajaknya sambil menggandeng tangan adiknya. Leon dapat melihat binar kegembiraan terpancar dari mata adiknya.

"Es krim, uwah, Osa mau, ayo abang cepetan jalannya jangan kaya siput dong," kata Rosa sambil menarik-narik lengan kakaknya.

Leon terkekeh.

"Lagi mikirin cewek lagi ya bos. Daritadi senyum mulu," kata Alex.

"Lah elo, sirik amat liat orang lain seneng," kata Leon.

"Aargh, lo berdua keluar dari ruangan gue,"

"Oke bos, galak amat," kata Bagas.

"Ngegas njing," bisik Alex.

"Gue denger!!" kata Leon frustasi.

Alex dan Bagas segera keluar dari ruangan CEO itu, sebelum Leon, bosnya murka dan mendepak mereka berdua.

'Rosa, lo dimana sih? Gue kangen,' batin Leon sambil mengusap foto Rosa yang terletak di mejanya.

'Rosa, lo dimana sih? Gue kangen,' batin Leon sambil mengusap foto Rosa yang terletak di mejanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok. Tok. Tok.

Leon tersentak, buru-buru ia merubah raut mukanya.

"Masuk!!"

"Pak, ini ada berkas yang harus segera ditandatangani," kata Lisa sang sekretarisnya.

"Saya pamit, pak," sambungnya.

"Tunggu, lo bisa ikut gue bentar?"

"Kemana bos?"

"Ngliat kondisi bunda,"

***

"Ma, Bela mau lari-lari dulu ya ntar keburu siang," teriaknya.

"Iya sayang hati-hati ya,"

"Alah badan tinggal tulang begitu masih mau kurus?" kata Andrian muncul dari ambang pintu.

"Biar sehat bang, bukan biar kurus. Emang abang molor mulu gendut kan jadinya,"

"Ye, lo sih gak gaul. Ini badan tuh atletis dari hasil nge-gym,"

"Atletis dilihat dari mananya bang?" kata Bela sambil menjulurkan lidahnya.

"Dasar!!"

Bela mulai jogging menuju taman kota dekat rumahnya. Setelah 3 kali putaran mengelilingi taman kota. Bela mulai merasa kecapean. Nafasnya tak teratur. Ia pun berhenti berlari.

Dan duuk.... Merasa punggungnya dihantam sesuatu Bela pun menoleh ke belakang.

"Kalo jalan liat-liat dong. Orang gedenya segini masa.... Eh Galuh lo gak papa kan?" ucap Bela khawatir.

"Eh sory-sory gue gak liat, jadinya nabrak deh. Gue gak papa jangan khawatir nanti suka lo," kata Galuh sambil cengengesan.

"Goblok kok dipelihara," kata Bela kesal.

"Buset sensian amat lagi PMS ya Bel,"

Bela hanya mengendikkan bahu. Ia lantas mendudukkan dirinya di bangku taman.

"Eh Luh, gue minta minum dong,"

"Nih, tapi jangan diabisin ya! Btw gue boleh main ke rumah lo gak. Hitung-hitung silaturahmi hehe sambil minta makan," Galuh nyengir sambil memohon.

"Oke,"

Sebelum pulang, mereka pun sepakat untuk membeli makanan ringan. Setelah bosan berkeliling mereka lalu berjalan pelan menuju rumah Bela sambil sesekali bergurau.

Galuh berjalan di belakang Bela, ia lalu mengikuti Bela yang masuk ke salah satu rumah mewah. Ia lalu melihat halaman rumah yang asri. Galuh reflek mengetuk pintu rumah itu.

"Langsung masuk aja," kata Bela sambil membuka pintu.

"Eh adikku yang jelek dah pulang," kata Andrian yang berada di sofa ruang tamu.

"Wih bawa cecan nih,"

"Jangan diembat bang," kata Bela sambail menoyor abangnya.

"Gak sopan banget lo dek," Andrian mengelus-elus kepalanya.

"Ke kamar gue aja yuk. Males disini nanti yang ada lo digangguin abang gue,"

"Lo gak bakal ngapa-ngapain gue kan," Galuh menatap horor sambil menyilangkan tangannya.

"Gue perempuan, Luh. Ya gitu masa gue tertarik ama lo,"

"Ya kali bisa jadi,"

Bela memutar bola matanya malas, "Udah deh cepetan,"

***

Wanita itu menikmati semilir angin sambil tertawa riang. Ia menggendong bonekanya erat. Wanita itu bersenandung lagu 'Ambilkan Bulan Bu'.

"Bunda," kata seseorang.

Wanita itu pun menoleh karena merasa familier dengan suara itu. Ia terdiam melihat anaknya datang. Matanya menatap sosok wanita di sebelah anaknya. Wanita itu terdiam. Sedetik kemudian ia menangis dan meraung.

"BUKAN ROSA, PERGI SANA!!!"

Leon lalu menenangkan bundanya, "Bunda kembali ke rumah sakit dulu ya?" bujuknya.

Wanita itu hanya terdiam. Lalu menunjuk-nunjuk seeseorang di seberang jalan.

"ROSA!!ROSA!! ROSA!! ROSA ANAKKU!!" teriaknya sambil menunjuk Bela dan Galuh yang sedang membeli es krim di sebuah kedai.

"Lisa, bawa bunda masuk ke ruangannya,"

Leon mengamati seorang gadis yang ditunjuk bundannya, "Mirip Rosa," gumamnya.

Segera ia memotret gadis itu dan segera mengirim pesan kepada Alex dan Bagas.

Leon : lo harus cari tahu cewek ini.

Send a picture.

Send a picture

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


###
TBC

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang