| empat belas |

922 84 8
                                    

TWICE SQUAD

Jihyo : Jangan lupa, besok malem pesta Taeyong.

Oh My! Aku merutuk dalam hati karena lupa dengan acara itu, untung saja Jihyo mengingatkan dan yang lebih untungnya Taeyong tidak menerima kado sehingga tidak membuatku kelabakan bingung mencari kado yang pas untuknya. Ponselku terus bergetar yang menandakan banyaknya notifikasi yang berdatangan.

Dahyun : 😱 Hampir lupa gueee!!!!

Sana : 2in😰

Me : 33333

Jihyo : Iya sama-sama😕

"Sibuk?" Aku mengalihkan pandanganku dari ponsel kearah Sehun yang kini tengah duduk disampingku.

"Enggak." balasku pelan.

"Oh." Jujur, aku merasa sangat canggung di situasi ini. Sejak aku mendapati Sehun berada di dalam rumah tepatnya sekarang berada di balkon kamarku, dia tidak banyak bicara yang membuatku sedikit bingung dengan sikapnya. Aku sedikit menengok kearah ponselku yang bergetar dan menampilkan notifikasi dari grup yang diisi dengan sahabatku itu.

Momo : Udah nyiapin baju?

Dahyun : Baju mah banyak, tapi belum milih buat besok malem.

Tzuyu : Iya, gue juga.

"Nggak ada acara?" tanyaku basa-basi untuk memecah keheningan.

"Libur, 3 hari." Aku mengangguk, "Mau nginep?" tanyaku lagi saat melihat sebuah tas yang berada diatas ranjangku.

"Hmm." balasnya sambil terus menatap kedepan entah apa yang sedang ia tatap.

"Nanti bilang ke Ayah sama Bunda ya." kataku karena Sehun memang sudah sering menginap dirumahku, rumahku juga masih mempunyai 2 kamar kosong yang bisa ditempati Sehun.

"Kamu kenapa sih?" tanyaku akhirnya karena sikap Sehun yang membingungkan. Harusnya kan gue yang ngediemin Sehun karena dia nggak ngehubungin gue selama acaranya kemaren, pikirku.

Aku dengar dia menghela napas pelan lalu menggeser duduknya menjadi menghadapku, "Kamu lagi deket ya sama temen kamu yang tadi?" tanyanya.

Aku mengerutkan keningku, "Enggak, kita cuma temenan doang. Soal dia nganterin aku ya karena Jaemin nggak bisa jemput aku dan transportasi umum yang sering lewat didepan kampusku udah nggak lewat." jelas ku pada Sehun.

"Kayaknya dia suka sama kamu deh."

Kenapa sih pada bilang Jaehyun suka sama gue?..

"Nggak tau." ujarku sambil mengangkat bahu.

"Kalau bener dia suka sama kamu gimana?" tanyanya. "Kamu bakal terima?"

Ini kenapa nambah ngawur sih?

"Kamu kenapa sih?" tanyaku sebal. Sehun hanya memandangiku tanpa membalas pertanyaan dariku.

"Kamu...kenapa nggak ngehubungin aku?"

Aku cengo mendengar pertanyaannya. Asem! Tertanya aku dan dia sama-sama menunggu pesan dari satu sama lain.

"Kamu juga kenapa nggak ngehubungin aku?" tanyaku balik tak mau kalah.

Sehun maupun aku sama-sama diam beberapa saat sebelum Sehun mengehela napasnya, "Nggak usah dibahas deh. Salah kita ber 2." Akupun mengangguk pelan. Sebenarnya aku ingin sekali menanyai perihal foto yang kemaren sempat heboh di kalangan fans nya namun aku sedikit ragu sehingga akupun tetap diam dan tidak menanyakan padanya.

Mungkin mereka cuma temenan, pikirku positif.


🍉🍉🍉


Aku menatap nanar kearah lemari ku yang sedikit acak-acakkan akibat ulahku 15 menit yang lalu untuk menemukan baju yang cocok untuk dipakai ke pesta Taeyong nanti malam. Tapi, hasilnya nihil. Aku tidak mempunyai baju yang pas untuk menghadiri pesta tersebut walaupun tidak ada dresscode sama sekali.

"Lagi apa sih?" Aku memutar badanku kebelakang dan melihat Sehun kini berada di atas kasur ku sambil bermain game di ponselnya.

"Nyari baju." balasku pelan.

"Buat apa emangnya?" tanya Sehun yang kini mengalihkan pandangannya kearah ku.

"Pesta nanti malam."

Kulihat Sehun menaruh ponselnya dan menatap serius kearahku. "Siap—"

"Mina?" Kami menengok kesuara tersebut dan mendapati kepala Bundaku yang menyembul di celah pintu kamarku yang memang sedikit terbuka.

"Iya Bun." Aku langsung menghampiri Bunda dan langsung membuka pintu kamarku denga lebar. Bunda tersenyum kecil kearah Sehun lalu menatapku sambil menyodorkan sebuah plastik kertas. "Ini apa Bun?" tanyaku penasaran.

"Bunda tadi habis diajak main sama temen Bunda yang punya butik di mall A tuh, terus dikasih baju. Tapi Bunda langsung keinget kamu yang katanya mau ngehadirin pesta temen kan? Jadi Bunda milih buat kamu aja, Nih." jelasnya.

Aku langsung memeluk Bunda mendengar perkataannya tersebut, "Makasih ya Bun, kebetulan dari tadi aku bingung mau pake baju yang mana dan ngerasa nggak ada yang pas." kataku.

Kurasakan usapan lembut di punggung ku dan kami merenggangkan pelukan dan saling tersenyum. "Make up kamu bisa sendiri kan?" tanya Bunda dengan jahil.

Aku tertawa kecil, "Bisa lah Bun, gampang itu mah." kataku dengan nada sombong yang dihadiahi tawa kecil dari Bunda.

"Yaudah Bunda keluar dulu ya." pamitnya. Aku mengangguk sebagai tanda jawaban dan langsung mengambil isi dari kantong tersebut. Aku memekik dengan heboh saat melihat baju tersebut yang sangat cantik dan elegan. Mengabaikan tatapan dari Sehun aku berjalan riang kearah cermin riasku sambil mencocokkan baju tersebut dengan badanku. Aku tersenyum senang sambil sedikit memutar-mutar badanku melihat sepertinya baju tersebut sangat cocok dibadanku.

Tapi, senyumku langsung luntur saat mendengar mendengar perkataan dari Sehun, "Aku ikut." ujarnya sambil bersedekap dan membalas tatapan ku dicermin.

====
Sabtu, 15 Juni 2019

My Boyfriend Is Idol (END) | Oh Sehun x Myoui Mina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang