| tiga puluh tiga |

567 64 11
                                    

Aku tertunduk dengan badan yang sedikit gemetar. Tak berada jauh dariku, Sehun tengah menelfon dengan seseorang-aku tak tahu siapa-tapi bisa kudengar dia sedikit menahan suaranya agar tidak meninggi. Aku juga bisa melihat ponselku yang terus menerus berbunyi menandakan banyaknya notifikasi yang masuk dan aku masih belum berani untuk memegang ponselku setelah Sehun melemparnya tadi. Pasti para sahabatku sangat mengkhawatirkanku, untuk keluargaku, untungnya tadi aku sudah memberitahu mereka bahwa aku sedang bersama Sehun.

"Oke, thanks." Sehun menutup panggilannya dan berjalan mendekat kearahku. Aku hanya bisa memberinya senyuman kecil sambil meredakan tubuhku yang masih bergetar.

"Aku nggak tahu bakal jadi kayak gini." ujarnya setelah mengambil tempat disebelahku. Ya, aku juga tidak tahu akan jadi seperti ini, padahal seingatku-Sehun pernah memberi tahuku-bahwa kaca mobilnya sudah diganti, jadi kemungkinan kecil orang-orang bisa melihat dari luar. Dan kejadian hari ini diluar dugaan kami.

"Aku pikir pasti ini kerjaan Sasaeng . Aku sudah merasa diikuti sejak dua hari yang lalu." Sasaeng itu sebutan bagi fans yang terlalu obsesi dengan idolnya bahkan sampai disebut juga penguntit, dan ia tidak pantas disebut penggemar.

Sekarang aku menjadi sangat resah, apa jangan-jangan sasaeng itu sekampus juga denganku?




-----

Seharusnya aku sedang semangat-semangatnya untuk kuliah karena skripsiku yang akan berlanjut pada tahap berikutnya. Tetapi karena berita kemarin, mood-ku berantakan. Aku menjadi sedikit takut untuk ke kampus. Kalau bukan karena dukungan dari orang-orang terdekatku, kampus menjadi tempat yang aku hindari saat ini. Dan kemarin juga, Sehun sudah menenangkanku dengan memberitahu bahwa difoto tersebut wajahku tidak terlihat namun yang sangat membuktikan beritanya, wajah Sehun nampak terlihat agak jelas di foto.

"Lo gak pa-pa Min?" Jaehyun sedikit berbisik kepadaku, aku meliriknya sebentar sambil menggeleng pelan.

"Gue kaget banget pas ngeliat di grup kampus.." ujarnya lagi dengan suara yang pelan namun masih cukup untuk terdengar kepada tiga temanku yang lain. Ya, kini aku sedang berada di perpustakaan untuk berdiskusi tentang skripsi kami.

"Eh iya, gue juga kaget pas baca dari grup kelas. Ga nyangka sih." sahut Lisa.

"Biasa aja kali." ujar Bram sambil mendengus kecil.

"Heey, ini gak bisa dianggep biasa aja. Secara Oh Sehun itukan artis terkenal, dia bersin aja dijadiin bahan obrolan apalagi ini coy, dia ke kampus kita buat ngejemput pacarnya." jelas Stefi dengan menggebu-gebu.

Jantungku deg-degan parah saat mereka membahas Sehun di depan ku secara langsung.

"Ya terus? Wajarlah, Oh Sehun juga kan manusia biasa, kaliannya aja pada heboh sendiri. Aneh." ucap Bram lagi dengan kalem.

"Ah lo mah gak tau perasaan cewek-cewek kayak kita yang ngefans sama dia. Rasain aja kalau idola lo sendiri ke gep pacaran." sahut Stefi jengkel.

"Ya kalau gue sih seneng dong. Emangnya lo mau liat idola lo sendiri terus sampe tua gitu?" tanya Bram.

Aku, Jaehyun dan Lisa hanya memperhatikan mereka berdua berdebat. Rasanya sangat seru, walaupun dengan jantung yang berdebar mendengar topik yang mereka bicarakan itu Oh Sehun.

"Ya nggak lah. Gue cuma ngerasaa...Ah gatau, gue bete." Bram hanya mendengus kecil lalu melanjutkan lagi kegiatannya.

"Gue pribadi sih ngerasa biasa aja pas tau berita itu, walaupun kaget juga sih..Tapi mau gimana lagi coba, itu juga hidupnya Sehun, gue sebagai fans nya cuma bisa ngedukung doang." ujar Lisa tiba-tiba yang membuat aku memandangnya dengan tatapan terharu. Aku tahu, bahwa masih ada banyak Lisa-Lisa diluaran sana.

"Iya nggak Min?" tanya Lisa.

"I-iya."






-----

Tzuyu : Lo dimana?

Me : Mau ke toilet sebentar, bilangin ke yang lain. Tungguin gue.

Setelah menghabiskan waktu satu jam diperpustakaan, aku merasa butuh untuk ke toilet.

"Hai, Min."

"Hai." Aku membalas sapaan mahasiswa yang kenal denganku dengan senyuman seadanya. Sedikit merenung, apakah mereka akan tetap menyapaku seperti biasa jika mereka tau kalau perempuan yang ada di foto kemarin itu aku? Karena faktanya, tidak semua orang seperti Lisa bersama pemikirannya yang membuatku lega.

Didalam toilet hanya ada tiga orang mahasiswi, empat jika bersamaku. Akupun mengucapkan permisi sebelum masuk kedalam bilik toilet. Keluar dari bilik toilet, aku tidak menemukan lagi tiga mahasiswi tadi melainkan hanya seorang perempuan yang sedang membenarkan tatanan rambutnya.

Aku menatapnya heran sebelum berjalan kearah wastafel untuk mencuci muka-ku agar tidak terlihat kusam.

"Lo, Mina kan ya?" ucapnya. Suaranya menggema di dalam toilet ini.

Aku mengerutkan dahi sambil melirik pada wajah perempuan disebelahku, sebagian wajahnya yang ditutup masker membuatku tidak mengenali nya dan meskipun dia tidak memakai maskerpun, aku rasa aku juga tidak mengenalinya.

"Iya. Sorry, lo siapa?" tanyaku.

Kulihat dia mengeringkan tangannya lalu melangkah maju kearahku. Aku yang masih heran, hanya berdiam diri tidak beranjak.

Tiba-tiba wajahnya dicondongkan kearahku kemudian membisikkan sesuatu kepadaku, "Gue salut sama lo, yang berani berangkat ke kampus sekarang."

Aku menatap pada matanya, heran. "Gue mau, lo cepet-cepet putus dari Sehun." bisikya lagi, yang kini sukses membuat tubuhku kaku ditempat.







===
Kamis, 14 Mei 2020
===

My Boyfriend Is Idol (END) | Oh Sehun x Myoui Mina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang