| dua puluh tiga |

737 68 14
                                    

Updatee!!!

"Hai," sapanya lagi.

Aku masih tidak percaya jika di hadapanku kini ada Jaehyun. "Min?" Tubuhku otomatis mundur saat merasakan tepukan dibahuku.

"Oh, sorry. Lo nggak papa?" tanyanya.

Aku menggeleng pelan, "Ng--ada apa Jae?"

Jaehyun tersenyum manis di hadapanku, "Gue denger lo sakit, jadi gue mau jenguk lo deh." ujarnya sambil mengangkat tangan kanannya yang menggenggam sebuah bungkusan.

"Tapi kayaknya lo udah sehat ya?" tanyanya.

"Oh mm..iy.." 

Sebelum ucapanku selesai aku merasakan tepukan dipunggung belakangku yang membuat tubuhku sedikit menegang.

SEHUN!!!

"Mm bentar, aku masuk dulu ya Jae." Aku langsung membalikkan badanku dan menutup pintu dengan pelan tanpa menunggu jawaban dari Jaehyun, ah tak apa nanti setelah ini aku bisa meminta maaf akibat dari sikap tidak sopan ku, yang terpenting aku harus memastikan bahwa Sehun tidak berniat untuk bertemu dengan Jaehyun.

Aku mendapati Sehun yang kini sedang menaikkan sebelah alisnya yang membuatku sedikit memelototkan mataku, aku segera menggiringnya ke ruang tivi agar Jaehyun tidak bertemu dengannya. "Jaehyun?" aku sedikit kaget saat Sehun tau siapa tamu yang berkunjung kerumah.

"Ng--"

"Tadi aku denger kamu ngucap kata Jae, jadi aku nyimpulin pasti dia Jaehyun kan? Nggak mungkin kalau Jaemin."

Aku mengangguk kaku pada Sehun sambil tersenyum hambar, "Tadi dia mau--"

"Mau jenguk kamu gitu? Kok dia bisa tau kalau kamu sakit?"

"Aku nggak tau, dia dapet berita dari mana kalau aku sakit." Ah, pasti ini ulah sahabat-sahabatku!

Sehun masih memandang wajahku dengan pandangan tidak percaya. "Sumpah, aku megang hp cuma buat ngabarin sahabat aku aja."

"Aku kedepan dulu ya, nggak enak sama Jaehyun. Ish.. Kamu disini aja." Aku menahan lengan Sehun saat dia ingin ikut beranjak dari kursi.

"Aku mau ke wc kok." ujarnya.

Aku menghembuskan napas pelan, "Oke. Aku nggak akan lama."

"Hmm.."

Lagi, aku menghembuskan napas dengan pelan sambil melihat Sehun memang sedang berjalan kearah toilet. Akupun memutuskan untuk kembali kedepan untuk menghampiri Jaehyun.

**

"Hai, maaf ya.." sapaku pada Jaehyun yang sedang duduk disalah satu kursi yang tersedia di teras, akupun menaruh segelas jus jeruk dimeja sampingnya.

"Oh gak pa-pa. Aduh, jadi ngerepotin gini." Aku menggeleng pelan sambil tersenyum. "Nggak kok, maaf ya cuma nyedian ini aja." ujarku.

"It's oke. Makasih ya." Aku mengangguk lalu mempersilahkan Jaehyun untuk minum yang diangguki olehnya.

"Oh iya, ini buat lo." Ucapnya setelah minum lalu menyodorkan bingkisan yang tadi berada di pangkuannya. Dengan rasa tidak enak aku menerima bingkisan tersebut. "Harusnya nggak usah pake bawa makanan segala Hyun, jadi ngerepotin gini." ucapku tidak enak.

Jaehyun tertawa kecil. "Nggak ngerepotin kok, kan gue denger lo sakit masa jenguk orang sakit nggak bawa apa-apa."

"Lo udah sehat?" tanyanya. "Iya, udah agak mendingan." jawabku.

"Lo sakit karena apa?"

Dengan meringis pelan aku menjawab, "Kecapean habis nonton konser."

"EXO?" Aku mengangguk pelan.

"Lagian sih lo nya ngapain nonton konser segala, kan udah kebayang capeknya gimana. Gue aja ogah kalau diajak nonton konser."

Jaehyun salah. Yang lebih capek pasti artisnya.

"Mm.."

"Dirumah lo sendirian?"

"Iya."

Sorry Hun.

"Kalau gue ajak lo keluar gimana? Mau nggak?"

Aku sedikit terkejut mendengar ajakan dari Jaehyun. Aish...

"Umm sorry, gue nggak boleh keluar rumah dulu sebelum gue sembuh total." Dengan halus aku menolak ajakan dari Jaehyun.

"Oh oke."

**

Setelah menaruh gelas dan bingkisan di dapur , aku segera menghampiri Sehun yang kini sedang berbaring malas disofa ruang televisi. "Udah?" Sehun sepertinya menyadari jika aku sudah berada didekatnya walaupun matanya fokus pada layar ponselnya.

"Hmm." Aku mengambil sebuah kue yang berada ditoples di hadapanku dan duduk disofa hadapan Sehun.

"Ngobrol apa aja?" Aku menengok kearah Sehun yang masih fokus pada ponselnya.

"Ya gitu. Nanya-nanya biasa aja." jawabku.

"Oh. Kenapa tadi nggak terima aja ajakan dari Jaehyun?" Aku menghentikan kunyahannku saat mendengar ucapan dari Sehun. Dia mendengar obrolanku dengan Jaehyun?

"Nggak pa-pa." jawabku sekenanya.

"Karena ada aku ya?" Aku memutar bola mataku saat mendengar pertanyaan tersebut, Sehunpun masih tetap fokus pada ponselnya. Sedang apa sih dia?

"Nggak usah mikir gitu. Emang aku nggak boleh keluar rumah dulu kok sebelum sembuh total." jelas ku.

"Oh."

"Hm. Kamu sibuk ya? Dari tadi pandangin ponsel mulu."

"Nggak."

Ah bodo amatlah. Saat aku hendak berdiri, Sehun menahan ku dengan panggilannya. "Apa?" tanyaku. Kulihat kali ini Sehun sudah duduk dan sedang menatapku.

"Kayaknya lebih baik hubungan kita segera dipublikasi ke semua orang. Biar semua orang tau kalau aku sudah punya pacar, begitupun sebaliknya. Jadi nggak ada yang bakal deketin aku atau juga kamu. Gimana?"

Hah?

========
TBC
Minggu, 15 September 2019
========

Lama tak update dan Alhamdulillah bisa update dan ngelanjutin cerita ini.😁

Maaf ya, saya kena writer block, yang ngebuat saya bingung 'mau diapakan cerita ini'. Jadi, saya ngebiarin cerita ini sampe inspirasinya datang😂.

Thank you yang udah mau nyempetin ngevote, komen, nge add cerita ini ke reading list kalian.💜 bahkan yang udah nge follow saya, thanks🐣.

Pssst... niat nya setelah cerita ini selesai, saya berencana akan merevisinya. Insyaallah.😊

My Boyfriend Is Idol (END) | Oh Sehun x Myoui Mina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang