| tiga puluh dua |

576 71 11
                                    

Beberapa bulan kemudian...

"Di acc Min?" Aku mengangguk sambil tersenyum senang. Ya, skripsiku akhirnya di acc juga oleh dosen pembimbingku. Dan yang tak kusangka lagi, aku dan Jaehyun memiliki dosen pembimbing yang sama.

"Lo gimana?" tanyaku, dan kulihat dia juga mengangguk dan tersenyum cerah sama sepertiku. Semenjak kejadian dirumahku dulu entah perasaanku atau bukan, aku menjadi canggung untuk berbicara padanya dan aku juga merasa dia canggung untuk mengobrol bersamaku. Bahkan jika kami berpapasan, kita hanya saling tersenyum saja tidak ada kata sapaan basa-basi seperti dulu. Dan sekarang, karena kami memiliki dosen pembimbing yang sama, kami sering bertemu dan berdiskusi untuk membahas skripsi masing-masing.

"Lo masih sama..." ucapannya menggantung karena kami berada di depan ruang dosen, aku sedang menunggu Jihyo dan keadaan disini lumayan ramai mahasiswa yang lalu lalang.

"Ya." balasku.

"Oh. Kalau gitu gue duluan ya." pamitnya. Aku mengangguk dan mempersilahkan dia untuk pamit, setelahnya aku masih menunggu Jihyo yang masih ada urusan dengan dosennya.

Oh Sehun
Aku jemput ya..

Aku mengerutkan dahi dan melihat jam yang melingkari pergelangan tanganku.

Emang jadwal kamu udah selesai?

Tak lama untuk Sehun membalas pesanku.

Udah.

Aku lagi nunggu Jihyo.

Kabarin ya kalau kamu udh keluar.

Oke.

"Min," Aku mendongak dan mendapati Jihyo sudah berdiri di hadapanku. "Udah?" tanyaku, kulihat dia mengangguk.

"Tadi siapa?" tanyanya. "Sehun," bisikku.

"Tumben," ucapnya.

"Mau jemput katanya." jelasku.

"Yaudah lo pulang duluan aja gih."

"Nanti aja deh, gue kan udah janji bakal nemenin lo." ucapku.

"Gak pa-pa, gue bisa minta bantuan Dahyun. Lagian, jarang banget kan dia bisa jemput lo kayak gini. Jadi manfaatin deh tuh." Aku tersenyum saat mendengar perkataannya. Sungguh, diantara kami bersembilan, Jihyo yang sangat dewasa dan pengertian. "Oke, kalau gitu gue duluan ya." pamitku.

"Okey." Sebelum beranjak pergi, aku menyempatkan memeluk Jihyo dan mengucapkan kata terima kasih.

------
Me : Aku udah selesai nih, jadi jemput?

Langkahku semakin cepat saat mendapat balasan dari Sehun yang mengatakan bahwa dia sedang diperjalanan menuju kampusku.

Me : Aku tunggu ditempat biasa ya.

Tak ada jawaban, hanya tanda centang biru yang menandakan bahwa dia sudah membacanya.

"Mau pulang Min?" langkahku terhenti saat melihat Jaehyun bersama Yuta menyapaku.

"Iya nih, gue duluan ya." pamitku.

Tak butuh waktu lama akupun sampai ditempat untuk menunggu jemputan Sehun, dan saat melihat mobil Sehun yang berada tak jauh dari tempatku berdiri, aku segera menghampirinya karena aku sudah mewanti-wanti dirinya untuk tidak keluar dari mobil.

"Hai," sapaku saat masuk mobil Sehun. Kudapati Sehun sudah memakai pakaian santainya. "Tumben banget jadwal kamu cepet selesainya." ucapku sambil memasang sabuk pengaman.

"Dipercepat." katanya dan aku hanya mengangguk mengerti. "Aku seneng banget hari ini, skripsi ku di acc lho.." ucapku dengan semangat.

"Serius?" Aku mengangguk bersemangat dan pipiku bersemu merah saat rambutku diusap oleh salah satu tangannya. "Congrats."

"Ke apartemen kamu?" tanyaku saat melihat jalan yang sudah sangat kuhapal. "Iya, kesana sebentar ya. Ada manajerku, mau ngebahas jadwal buat besok yang katanya ada perubahan." jelasnya.

Dan sekitar lima belas menit kemudian, akhirnya kami sampai dikawasan apartemen pribadi Sehun yang tidak diketahui publik. Tapi, untuk berjaga-jaga aku masih harus menggunakan masker.

"Masuk ke kamarku aja dulu ya, aku ada di ruangan kerja." Aku mengangguk mengerti dan melihat Sehun memasuki salah satu ruangan yang sudah dijadikan ruangan kerja, katanya disana sudah ada manajernya yang sedang menunggu.

----
"Mina.." elusan dirambutku membuatku membuka mata dan kudapati Sehun sedang duduk dipinggir ranjangnya menghadap ku.

"Maaf ya aku lama.." ucapnya saat aku sudah sepenuhnya tersadar dari tidurku. Oh aku ingat, saat sedang menunggu Sehun aku merasa bosan karena aku tak tahu jika dia akan lama degan manajernya, jadi tanpa sadar akupun terlelap sambil menunggu Sehun.

"It's okey." kataku. "Aku mandi dulu ya." Aku mengangguk dan mempersilahkan Sehun untuk mandi. Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 6 sore dan untungnya aku sudah mengabarkan keluarga jika aku sedang bersama Sehun.

Karena haus, aku berjalan menghampiri kulkas dan mengambil jus kemasan yang berada disana. Sekembalinya ke kamar Sehun, aku mendapati ponselku yang terus menerus bergetar dan membuatku penasaran. Dengan cepat aku mengambil ponselku, notifikasi pesanku sudah mencapai 999+++. Aku pun memutuskan untuk membuka pesan grup sahabatku, tetapi aku salah membuka grup, grup kelas yang kubuka dan seketika mataku terbelalak.

"Are you okay?" Aku menengok kearah suara tersebut dan mendapati Sehun berdiri didepan pintu kamar mandinya hanya dengan menggunakan celana pendek saja, kini jantungku berdebar sangat kencang dan tanganku sedikit gemetar, bukan karena penampilan Sehun saat ini. Tapi karena apa yang sudah ku baca dari layar ponselku.

"Sss-sehun." ucapku gemetar, dengan cepat Sehun menghampiriku dan mengambil ponselku. Kulihat rahang wajahnya mengeras, tubuhku semakin bergetar saat Sehun melemparkan ponselku keranjangnya dan membawaku kedalam pelukannya.

"COOYYYY GUE LIAT OH SEHUN DI KAMPUS KITA, GUE YAKIN CEWEK SEHUN, MAHASISWA SINI."

Sent picture.

Dan aku membaca banyak umpatan yang tertera disana.

====
Kamis, 7 Mei 2020
====

My Boyfriend Is Idol (END) | Oh Sehun x Myoui Mina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang