| tiga belas |

948 87 10
                                    

Aku berjalan ke area kantin untuk menemui TWICE—sebutan untuk para sahabatku. Mataku mengedarkan pandangan ke sekeliling kantin dan menemukan mereka yang duduk dipojok kantin, area yang lumayan sepi.

"Sorry, tadi habis ke toilet dulu." ujarku pada mereka lalu aku duduk di antara Dahyun dan Sana.

"It's ok, kami juga baru duduk kok." balas Jihyo. Lalu kami mulai memesan makanan karena kami sudah merasa lapar, sambil menunggu pesanan datang kami mulai mengobrol membahas apa saja yang pantas kami bahas.

"Min...you ok?"

Aku menganggukkan kepala dengan pelan sebagai jawaban, yahh sudah 2 hari berlalu tapi sepertinya semua orang masih membahas foto 'itu' dan kini aku sudah mendengarnya lagi.

"Lo jangan jadi pesimis gitu ya, tunggu aja kabar dari Sehun, barangkali dia bener-bener sibuk."

"Iya, gue nggak pa-pa kok."

"Resiko punya pacar Idol, jadi harus sabar." Aku membenarkan ucapan Tzuyu. Ini baru salah satu resiko kecil, dan suatu saat nanti pasti aku bakal bertemu dengan resiko yang jauh lebih besar dari ini.

"Atau lo bilang aja ke Sehun cepet-cepet di umumin perihal hubungan kalian." ujar Dahyun yang otomatis aku cubit pelan lengannya.

"Nggak usah. Gue belum siap secara lahir dan batin kalau semua fansnya tau."

"Lebay loo." Aku mendengus mendengar celetukan dari Jungi. Tak lama kemudian pesanan kami datang diantar oleh 3 orang yang berasal dari pedagang kantin. Lalu kamipun segera memakan pesanan kami.

From : Jaehyun
Lo dimana? Jadikan ngelanjutin tugas yang kemaren?


"Mina lo mau ikut kita nggak?" Aku mmengalihkan pandanganku dari ponsel kearah Momo. Aku menatap mereka semua dengan pandangan bertanya, "Mau kemana?"

"Biasa, ke mall. Refreshing." balas Chaeyoung.

Aku menghembuskan napas dengan pelan, sejujurnya aku ingin ikut mereka tapi mengingat tugasku yang belum kelar jadi aku terpaksa tidak ikut mereka. "Nggak deh, lain kali aja."

"Kenapa? Ikut aja Min, itung-itung supaya lo sejenak nggak mikirin Sehun terus." sahut Jungi.

"Gue mau ngerjain tugas yang kemaren soalnya belum kelar."

"Yang sama Jaehyun?" tanya Dahyun.

Aku mengangguk membenarkan. "Kayaknya lo lagi deket ya sama Jaehyun?"

Aku memasang raut heran mendengar pertanyaan dari Sana. "Deket apanya?" tanyaku.

"Eh Mina, jangan-jangan lo deket sama Jaehyun karena Sehun nggak ngabarin lo ya?"

"Nggak ya. Gue cuma mau ngerjain tugas sama Jaehyun gak lebih, kita juga cuma temenan kok." kataku agak sebal pada mereka yang mencurigaiku.

"Hmmmm."

"Apasih ah, udah sana katanya mau ke mall." usirku pada mereka.

"Alahh, bilang aja lo mau berduaankan sama Jaehyun." Aku berdecak sebal mendengar godaan dari Tzuyu.

"Eh kayaknya Jaehyun suka sama lo deh Mina."

"Gue nggak rela kalau lo ngeduain Sehun karena Jaehyun, ya walaupun Jaehyun juga ganteng sih."

"Ah udah mending kalian cepet pergi."

Akhirnya mereka pergi setelah melempari candaannya padaku. Akupun ikut pergi meninggalkan area kantin untuk menuju perpustakaan menemui Jaehyun yang sudah berada disana.

°×°

Kami menyelesaikan tugas kami pada pukul setengah lima sore, yang membuatku langsung menghubungi Jaemin untuk menjemputku. Tapi, aku menghembuskan napas kecewa saat membaca pesan dari Jaemin.

From Jaemin
Sorry Kak, gue nggak bisa jemput. Lagi ada eskul kayaknya pulang lama.

Dengan terpaksa akupun pulang menggunakan angkutan umum yang semoga saja masih beroperasi pada jam segini, aku mengedarkan pandanganku untuk mencari angkutan umum jurusan rumahku tapi sepertinya tidak ada. Aku menghembuskan napas pelan.

"Belum pulang?" Aku terlonjak kaget mendengar suara tersebut dan menengok kesamping melihat Jaehyun yang sedang duduk di motornya sambil melepas helm nya.

"Sorry, gue ngagetin ya?" katanya dengan wajah tidak enak.

Aku menggeleng dengan pelan, "Nggak pa-pa kok."

"Belum pulang?" tanyanya lagi.

"Belum, lagi nunggu angkot."

"Nggak dijemput?"

Aku menggeleng, "Adik gue nggak bisa jemput."

"Bareng aja gimana?" tawar nya.

"Nggak usah, gue nunggu angkot aja." kataku dengan nada tidak enak.

"Gak pa-pa kok. Yuk, sama gue aja. Angkot jam segini mah udah nggak lewat daerah sini."  Pantas saja sudah 5 menit menunggu, aku tidak melihat angkutan umum melewati daerah kampusku.

"Tapi--nggak ngerepotin lo?" tanyaku sedikit ragu.

"Nggak kok. Yuk." Dengan terpaksa aku menerima uluran helm dari Jaehyun dan memakainya lalu naik ke atas motornya.

"Udah?" tanyanya sambil memasang helm pada kepalanya.

"Iya." balasku.

Dia menengok kearah ku, "Kalau udah, ya turun." ucapnya sambil tertawa.

Dengan spontan aku memukul bahu Jaehyun yang membuat tawanya semakin kencang, tak lama lagi motornya melaju menunuju rumahku. Diperjalanan kami sama-sama diam, karena aku tidak mau menggangu fokus Jaehyun mengemudi tapi sesekali dia bertanya arah rumahku.

Sekitar 10 menit, akhirnya kami sampai dirumahku. Aku menyerahkan helm pada Jaehyun yang langsung diterimanya. "Makasih ya, maaf kalau ngerepotin." kataku.

"It's okey. Gue pulang dulu ya." pamitnya lalu menyalakan kembali motornya.

"Iya, take care." Setelah motor Jaehyun sudah menjauh aku langsung membuka pagar rumah. Tapi setelah aku menutup pagar rumah dan berbalik tubuhku menegang melihat seseorang yang aku rindukan kini tengah berdiri didepan pintu rumahku dengan tangannya yang dimasukkan kedalam saku celananya.

"Se--hun?" ucapku dengan pelan. Sebelum aku berjalan mendekatinya, dia berbalik lalu masuk kedalam rumahku tanpa mengatakan apapun.




Minggu, 9 Juni 2019

My Boyfriend Is Idol (END) | Oh Sehun x Myoui Mina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang