- . Hurt #2

1.2K 131 2
                                    

Gun Pov
" Aku lihat, aku melihat segalanya Gun " Ucap Oab , mencengkram kedua lenganku.
" Oab sakit sa..saa..kitt " Aku rasa aku pantas mendapatkan ini, ia tidak mau melepaskan aku, ia menatapku dengan marah .
" Oab " Tidak itu bukan suaraku, aku hanya bisa meringis sambil mencoba menoleh kearah suara, namun sepertinya Oab tidak perlu melakukan hal itu , karna tentu saja ia sudah sangat hafal dengan si pemilik suara.
" Diam !!! " Teriak Oab membuat orang itu tak lagi dapat berkutik dan akupun ketakutan, ini pertama kalinya aku melihat lelaki dihadapanku seperti ini, segalanya akan segera hancur, pikirku.
" Dengarkan aku Oab , kau akan membunuhnya jika bersikap seperti ini, lihat N'Gun sudah sangat kesakitan, dia ini kekasihmu " Pemilik suara itu ialah Tay Tawan , ia mencoba melepaskan tangan Oab yg tengah mencengkram kedua lenganku.
" Kekasih katamu ? Cihh! Hubunganku dengannya sudah berakhir " Oab tersenyum sinis padaku dan juga P'Tay, dapat sangat jelas aku rasakan ia memandangku dengan tatapan yang menunjukan bahwa ia jijik padaku. Oab , melepaskan cengkramannya padaku, kemudian berlalu meninggalkan aku dan P'Tay, aku terdiam, tubuhku gemetar. Aku hendak.mengejarnya, aku ingin menjelaskan segalanya pada Oab , namun tangan P'Tay menahanku.
" Beri dia waktu , Nong " Ucapnya kemudian.
" P' aku harus menjelaskan segalanya " Aku berusaha melepaskan tangan P'Tay dariku, tapi tentu saja kekuatan miliknya jauh lebih kuat dariku.
" Bahwa kamu mencintai Off atau bahwa kamu dan Off saling mencintai ? " Pertanyaan P'Tay, ah bukan itu adalah sebuah pernyataan lebih tepatnya begitu.
" P.. P'Tay ? " Aku menatap wajahnya , aku begitu terkejut pada setiap ucapannya.
" Apa kamu pikir aku ini bodoh sama seperti yang New bilang ? " Dia membalas tatapanku, hei ini hnya tatapan biasa antara kakak dan adik, tidak lebih. Aku menganggapnya hanya sebagai kakakku , aku tidak segila itu untuk mengambil hati P'Tay karena aku tidak mau merusak persahabatanku dengan New.
" Tidak P' , ehehehe. Apa kamu akan memberitahukan hal ini pada New ? " Aku terkekeh dan juga cemas jika saja P'Tay akan menceritakan hal ini pada New . Ya, Tuhan dia pasti akan menjauhiku.
" Untuk apa aku cerita pada batu itu ? Tidak, tentu saja tidak. Nong Gun , apa yang aku liat tadi kita lupakan sampai sini, tapi berjanjilah kamu akan memikirkan pada siapa hatimu memilih . Kamu tidak bisa mencintai 2 orang sekaligus, karena suatu saat nanti pasti ada salah satu diantara kalian yang sakit bahkan bisa kalian semua yg merasakan perih " Aku mengangguk mendengar nasihatnya. P'Tay benar, aku tidak boleh egois , aku tahu aku harus memilih siapa.
" P' terima kasih " Aku tersenyum padanya.
" Apa tadi aku terlihat bijak ? " P' Tay menatapku dengan senyum puasnya .
" Jangan mulai lagi P' " Aku tidak mengerti mengapa dia memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi , tapi kali ini apa yang dikatakannya sungguh tepat, jadi kali ini kau bijak P'Tay, tapi kau konyol.
" Hanya bercanda, sama sama Nong " Ia menepuk puncak kepalaku pelan lalu tertawa kecil.
P'Tay ingin mengantarku kekelas, saat kami jalan berdua , ia terus bertingkah konyol dan aku tahu ia hendak menghiburku, aku pun tahu ia juga pasti memikirkan Oab dan Off , bagaimana nanti dia akan bertemu dengan 2 pria itu dikelas ? Dab setiap harinya ?
" Kita sampai " Ucapnya kemudian setelah kami tepat berada didepan pintu kelasku.
" Oho , darimana saja kamu ? Tay ! Kamu apakan hartaku ? " Teriak New sesaat dia melihatku dengan P'Tay didepan pintu.
" Nong, aku harus pergi. Aku sedang malas bertemu batu gila itu " Dia berbisik lalu berlalu pergi dengan cepat setelah sedikut melambai kearahku, aku terkekeh melihat tingkahnya itu.
" Matamu semakin sembab , terjadi sesuatu ? " Tanya Mook yang ntah sejak kapan sudah berada didepanku.
" P'Tay bertindak bodoh , aku tertawa hingga menangis " Bohongku , Mook terlihat bingung tapi kemudian ia tersenyum lalu mengangguk.
" Off memintaku untuk bertemu dengannya, aku harus pergi sebentar " Dia hendak pergi setelah mengelus pipiku.
" Jangan bertemu dengannya " Ntah apa yang aku lakukan , aku malah memegang erat jemari Mook. Dapat aku rasakan New memperhatikanku dengan aneh dan Jane kupikir dia sudah muak denganku, ia tidak mau menatapku sedikit pun. Gun! Kamu benar - benar menghancurkan segalanya.
" Kenapa ? Sebentar saja , oke ? " Mook menepuk pundakku.
" Tidak, aku lapar. Aku ingin makan bersamamu. Tidak maksudku bersama kalian bertiga " Aku harus mencegahnya menemui Off, bagaimana jika Off bercerita tentang hal yang kami lakukan saat itu ? Mook pasti akan membenciku , ia meninggalkan aku bersama dengan New dan Jane. Atau Mook akan menerima semua ini namun ia menangis , tidak aku tidak tega melihatnya menangis, ia begitu mencintai Off.Ya Tuhan , bantu aku.
" Biarkan dia menemui P'Off , kamu bisa makan terlebih dahulu bersamaku dan New. P'Mook bisa menyusul nanti " Jane tiba - tiba saja menghampiriku , begitu pula dengan New, aku memandang Mook , memelas, namun tetap saja dia berniat pergi.
" Pergilah bersama Jane dan New , aku pasti menyusul " Katanya kemudian tersenyum padaku, aku mengangguk pasrah dan mengikuti kemanapun Jane menarik tanganku.
" Gun " Aku menoleh saat mendengar Mook memanggilku
" Ceritakan padaku tingkah konyol Tay, aku juga ingin tertawa nanti " Hatiku benar - benar menjadi semakin sakit , seperti dia sudah tahu bahwa dia akan merasakan sakit.
" Cepat kembali " Ucapku kemudian , ia melambaikan tangan , berlari kemudian menghilang.

Saat dikantin aku sama sekali tidak bernafsu untuk makan , aku hanya memandang kosong pada piring didepanku.
" Apa memandang piring bisa membuatmu kenyang Jane ? " Tanya New . Hai, New aku tau kamu sedang menyinggungku.
" Mari kita coba " Jawab Jane. Sepertinya juru masak menaruh resep yang salah sehingga membuat dua orang didepanku ini bertindak menyebalkan.
" Kalian.. " Aku hendak protes namun terhenti saat aku melihat Mook yang sedang berjalan menghampiri kami dengan jarinya tertaut pada jemari Off. Aku benar - benar egois , jahat dan menyebalkan. Aku merasa mataku panas melihat pandangan didepan ku sekarang, hatiku rasana terbakar, aku ingin berteriak, aku ingin menangis. Aku seharusnya tau diri Off hanya mempermainkanku , karena ia pasti hanya mencintai Mook. Ia adalah wanita yang sempurna.
" Gun, aku haus. Ayo kita beli air " Jane bangkit berdiri , lalu kembali menarik tanganku.
" Mau kemana ? " Tanya New yaang sudah ikut beridir.
" Duduklah , kami hanya akan beli air " Jawab Jane , New kembali duduk lalu kembali menyantap makanannya.
" Berhenti menatap mereka " Bisik Jane, tentu saja dia tahu. Jane kamu memang sahabat terbaikku.
" Terima kasih " Ucapku sambil mengalihkan pandanganku daru Mook dan Off.
" Menghindar dariku ? " seseorang menarikku , membuatku menoleh kearahnya.
" Off! " Genggamannya begitu erat, aku tidak bisa melepaskannya.
" P'Off , berhentilah aku mohon " Jane mencoba membantuku melepaskan diri dari Off, sembari mataku memastikan bahwa Mook tidak melihat hal ini. Terima kasih karena Mook sedang sibuk dengan ponselnya , dan New sedang sibuk bertengkar dengan Tay yang sejak kapan sudah duduk disana lalu menghabiskan makanan New.
" Jangan menghindariku " Ucapnya memohon.
" Aku mohon jangan tinggalkan aku " Ia menangis, Off menangis. Tubuhku kembali bergetar, kenapa hatiku sakit sekali melihatnya menangis seperti ini.
" Gun, jawab aku! Apa kamu akan meninggalkan aku ? " Off semakin meremas tanganku pada genggamannya. Jane bahkan kehabisan tenaga untuk membantuku
" P' Off ! " Wajah Jane memerah , ia benar - benar sedang menahan amarahnya.
" Jawab aku! " Off sedikit berteriak , membuatku semakin takut Mook dan sahabatku yang lain akan melihat kami disini, tapi Tuhan masih mencintaiku, tidak ada satupun dari mereka yang menatap kami.
" Gun , jawab! " sekali lagi ia berteriak membuatku semakin terkejut
" Aku tidak akan meninnggalkan kamu " Jawabanku membuat Jane melepaskan tangannya padaku, membuat Off merenggangkan genggamannya.
" Aku mencintaimu Gun " ,

PLAAKKK, satu tamparan berhasil mendarat dipipi Off, tepat dihadapanku Jane menampar Off dan tentu saja membuat semua orang memandang kami termasuk sahabatku dan sahabat Off.
" Jane " Aku terkejut lalu memeluk Jane, mencegah agar ia tidak bertindak berlebihan
" Jauhi sahabatku, P' Off ! Kamu bahkan tidak berhak mendapatkan cinta dari siapapun " Ucap Jane berteriak.
" Jane jangan berteriak, ayo kita pergi " pintaku masih memeluknya dan sedikit berjalan mundur , menjauhkannya dari Off
" Ini salahku, Jane . Aku mohon tenanglah " Aku tidak mau terjadi keributan hanya karna aku melakukan hal yang tidak seharusnya sahabat lakukan dengan kekasih sahabatnya.
" Aku mencintai Gun, Jane aku mohon percayalah " Off mendekat dan memohon pada Jane, inu sulit bagiku. Sangat sulit, bahkan sekarang aku tidak lagi melihat Mook disana, hancur segalanya hancur. Persahabatanku kini hanya tinggal nama, aku adalah hal terburuk bagi dunia ini. Aku begitu lemas saat tidak mengetahui bahwa Mook tidak.ada disana, kepalaku pusing , aku mencoba menopang berat kepalaku dengan menyenderkannya pada Pundak Jane, semakin lama rasanya pandanganku semakin hilang, aku merasa diriku sempoyongan,tiba - tiba segalanya gelap bagiku. Aku hanya dapat mendengar samar - samar suara orang - orang memanggil namaku.
" Gun Gun Gun Gun Gun Gun " aku tidak tahu lagi apa yang terjadi, aku lelah sekali.

--------------------------- tbc -------------
Don't forget , komen and vote.

With love for all babiis !!!

Are You Evil ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang