04. New Beginning

1K 102 10
                                    

Gun , kini sudah bisa kembali tersenyum bahkan tertawa. Bercanda dengan sahabat - sahabatnya, melihat tingkah konyol Tay, melihat kemarahan New yang kesal dengan tingkah Tay, melihat Jane dan Fiat yang saling menyuapi pizza, melihat Oab yang duduk disampingnya dan tertawa bersamanya, melihat Off yang sedang menatapnya, melihat Mook yang menyenderkan kepalanya pada bahu Off. Begitu banyak hal yang terjadi, begitu banyak hal yang membuatnya lelah, namun kali ini ia bertekad untuk melupakan segalanya, termasuk cintanya pada Off.

Flashback

" Gun bisa ikut aku sebentar ? " Tanya Oab, Gun mengangguk.
Oab menggenggam tangan Gun , kemudian sedikit menjauh dari sahabat - sahabatnya yang lain , pergi ke halaman belakang.
" Oab, aku ingin meminta maaf. Maaf aku begitu egois " Ucap Gun kemudian , membuka percakapan.
" Tidak perlu, aku yang ingin meminta maaf. Tidak seharusnya aku memperlakukanmu sekasar itu, aku yang egois. Kamu memang pemilik hatimu, tapi bukan berarti kamu dapat memilih dengan siapa kamu akan jatuh cinta " Ucap Oab, dia mengelus pipi Gun.
" Oab " Gun tersentuh dengan setiap kata - kata Oab padanya.
" Gun , aku berpikir sejak lama kamu pun tidak terlalu mencintaiku , bukan ? Bahkan aku tahu kamu hanya menerimaku agar bisa melupakan Off " Ucap Oab , kini ia menunduk setelah mengeluarkan apa yang ia rasakan.
" Kenapa selama ini kamu diam ? Aku begitu buruk, aku bahkan tidak pantas untuk siapapun Oab " Gun ikut menundukan kepalanya.
" Aku berpikir pada saat itu, suatu saat kamu akan mencintaiku jika kamu terus bersamaku, namun perasaanmu pada Off memberikan ku sebuah kejelasan, bahwa semua yang aku lakukan tidak berguna, kamu hanya mengaggapku sebatas sahabat terdekat bukan seseorang yang kamu cintai " Oab mengangkat dagu Gun, agar ia menatapnya, Gun hendak berbicara namun Oab meletakkan jari telunjuknya pada bibir Gun.
" Gun aku melepaskanmu, kamu harus bahagia, begitu pula denganku. Menjadi sahabatmu dan sahabat Off. Cerita cinta kita telah usai, namun tidak pernah dengan persahabatan kita " Oab menatap Gun dengan hangat, ia tersenyum penuh kebahagiaan karena merasa lega bisa mengatakan semua itu pada Gun, dan pria mungil itu mengangguk, memeluk Oab
" Jika aku bisa memilih untuk mencintai, maka sejak awal orang itu adalah kamu. Maaf dan terima kasih sudah menjadi teman dan cinta bagiku " Ucap Gun yang sudah menangis haru.
" Gun ? " Oab memanggilnya dengan lembut seraya melepaskan pelukkan mereka.
" Hngg ? "
" Maukah kamu tetap menjadi sahabatku ? " Oab berlutut , Gun tertawa geli lalu mengangguk
" Aku bersedia " Jawab Gun, dan mereka tertawa bersama.

Flashback End

Gun tersenyum mengingat kejadian tadi, Oab adalah pria yang baik, bahkan dia adalah pria yang sempurna , Oab pantas mendapatkan seseorang yang sempurna juga. Ia akan selalu berdoa untuk kebahagiaan Oab.

Tidak terasa kini jam sudah menunjukan pukul 9 malam, pizza pesanan pun sudah habis mereka makan, sebagian juga sudah mengantuk, mereka mulau berpamitan untuk pulang, dimulai dari Mook yang tentu saja pulang dengan diantar Off, Jane menginap dirumah Gun, New yang pulang bersama Tay, Oab pulang bersama adiknya Fiat. Aku mengantar mereka semua keluar, saat itu pula ayahnya dan ayah dan ibu Off datang kerumahnya. Ibu Off memeluk Mook sebentar lalu menghampiru Gun, mencium kening pria mungil itu, mengajaknya masuk bersama tanpa menatap Mook lagi, Off sedikit kesal namun ia mengalihkan pandangan Mook dan segera mengantar gadisnya pulang.

" Sepertinya ada pesta kecil disini " Ucap Ibu Off saat masuk kedalam ruang tamu.
" Hanya pizza untuk anak - anak " Sahut Ibu Gun yang ntah sejak kapan sudah berada diruang tamu.
" Aku pikir mereka sedang merayakan kepergian kita untuk liburan di Eropa " Canda Ayah Off, Gun menatap ayahnya bingung.
" Kalian akan berlibur di Eropa ? " Tanya Gun kemudian
" Fah, kau belum memberitahu Gun, tentang rencana kita ? " Tanya Emma , ibu Off.
" Aku lupa " Jawabnya dengan singkat lalu tersenyum lebar.
" Besok pagi kita akan berangkat " Lanjut Porsche, ayah Off.
" Kenapa tiba - tiba sekali ? " Tanya Gun dengan bibirnya yang sudah ia poutkan.
" Gun, itu tidak sopan meskipun membuatmu terlihat menggemaskan " Protes ayahnya saat melihat tingkah anaknya yang memang membuatnya semakin menggemaskan.
" Maaf ayah " Ucapnya sambil tersenyum malu.
" Jadi kamu akan tinggal bersama Off untuk beberapa minggu " Ucap Ibunya, kemudian mendapat persetujuan dari Emma.
" Kalian bebas menentukan akan tidur dirumah kami ataupun disini " Tambah Porsche
" Aku akan tinggal sendiri " Ucap Gun segera menolak tawaran ayah Off.
" Tidak! Sudah diputuskan Off akan menjaga Gun " Emma menentang keputusan Gun dengan senyuman licik. Oho, apa sebenarnya ibu sahabatnya ini rencanakan , kenapa ibunya juga tersenyum seperti itu. Gun tidak bisa menentang kedua wanita yang ia sayangi itu, dan meneruti kemauan mereka.

Keesokan harinya, tepat jam 06.30 Gun berlari menuju rumah Off dengan dirinya yang sudah berseragam dengan rapi, ayah ibunya dan juga ayah ibu Off sudah berangkat jam 6 pagi, mau tak mau ia harus bangun untuk melihat kepergian kedua pasangan tersebut.
" Off !! " Teriak Gun setelah masuk kedalam rumah pria sipit itu.
" Bangun dasar pemalas " Tambahnya, ia menarik selimut sahabatnya itu, namun Off menarik kembali selimutnya dengab kuat hingga Gun terjatuh dalam pelukannya.
" Apa kamu sudah gila ? Lepaskan " Protes Gun namun bukannya melepaskan pelukan itu ia malah mengeratkannya, Gun tidak punya pilihan lain selain menggigit dada telanjang Off.
" Gun!! Apa kamu sebegitu nafsunya padaku ? " Off melepaskan pelukannya pada Gun sambil mengelus dadanya yang sakit akibat gigitan Gun.
" Rasakan itu " Ejek Gun sambil menjulurkan lidahnya.
" Mandilah, aku akan membuatkan sarapan " Lanjut Gun, kemudian hendak berlalu pergi.
" Istri yang baik " Goda Off, namun mendapatkan balasan cubitan dari Gub pada lengannya.
" Wah apakah kamu menyiksa suamimu sekarang " Off mengelus lengannya.
" Mandi cepat " Gun keluar daru kamar Off sambil memegang dadanya, mengingatkan dirinya agar tidak lagi menjebakkan hatinya pada perlakuan Off yang selalu manis namun tidak jelas.

Gun, menuruni tangga, setelah itu mulai mengambil telur dan beberapa roti untuk membuat roti isi.
Ia terkejut saat sedang sibuk - sibuknya memasak Off datang kemudian memeluk dirinya dari belakang, wangi parfum Off hampir saja membuat fokus diri Gun hilang , Off menciumi leher Gun, membisikan kata - kata mesum ditelinganya.
" Kamu terlihat seksi seperti ini " Bisik Off , Gun sedikit bergidik , mendorong Off pelan namun pria itu menghampirinya lagi.
" Tidur 5 menit lagi sepertinya tidak akan membuat kita terlambat " Goda Off lagi ditelinga Gun dengan masih memeluk pria mungil itu.
" Hentikan Off , kamu membuat leherku geli " Gun mendorong badan Off dengan malu - malu. Off tetap saja ingin memeluk Gun, memeluk tubuh mungil yang kini hanya berdiri berjarak beberapa senti meter dihadapannya.
" Gun, Off kalian sedang apa ? " Suara seseorang mengejutkan dua pria yang sedang berada didapur itu. Membuat mereka berpelukan dan menatap satu sama lain dalam diam. Membuat orang yang baru saja tiba menatap mereka dengan sedikit kesal namun dapat ia sembunyikan ekspresi tersebut. Off dan Gun sama- sama menoleh dan mendapati seseorang itu adalah salah satu sahabatnya.

----- tbc , 03/07/19 ♡

Are You Evil ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang