“ Sahabat, tidak selalu terlihat lembut namun tetap menyayangi . Tidak selalu terlihat disampingmu namun tetap peduli. Tidak perlu mengeluh namun ia tetap mengerti. ” - Jane
Jane Pov
Aku terkejut saat dua orang disampingku , menyetujui saranku, mereka menunjuk jari mereka lalu berdiri. “ Bibi Emma, Oab ” Gumamku. “ Paman, aku setuju dengan apapun yang dikatakan Jane. Bukan berarti aku tidak mempercayai Mook, Bibi Olive. Aku hanya ingin semuanya adil ” Jelas Oab mendukung saranku.
“ Emma , apa alasanmu mendukung saran Jane ? ” Tanya paman Joe, bibi Emma tersenyum menaikan sebelah bibirnya, auhh mengapa aku merasa sisi licik bibiku ini begitu membuatku merinding.
“ Tidak ada. Hanya saja , jika Mook tidak mau melakukan pemeriksaan , aku tidak akan mengijinkannya tetap bersama Off. Itu berarti dia mengarang kehamilannya ” Ucap Bibi Emma dengan santai, aku terkagum - kagum melihat cara bibikku itu berbicara. “ Nyonya Emma ! ” Bibi Olive terlihat begitu marah mengetahui kini Mook , putrinya sedang dipojokkan.
“ Hhh, baiklah. Mook apa kamu bersedia melakukan pemeriksaan ? ” Bibi Fah yang sedari tadi hanya menonton dan terdiam memegangi sahabatku Gun kini membuka suara. Mook menarik nafas panjang sebelum akhirnya mengangguk setuju. Aku tersenyum penuh kemenangan kali ini. Mook memandangku, aku balas memandang dirinya , sekarang giliran sahabatku Gun yang akan menang.
Setelah merundingkan hal - hal mengenai kelanjutan hubungan Off dan Mook. Oab pamit pulang bersama kekasihku Fiat untuk mengambil beberapa baju, karena aku rasa mereka akan menginap dirumah P'Off untuk menghiburnya. Disusul oleh paman Neo dan Bibi Olive serta Mook. Off dan paman Porsche mengantat mereka hingga keluar rumah Gun. Sebelum itu paman Neo menghampiri Gun, aku tidak tahu apa yang paman Neo katakan namun aku hanya dapat melihat Gun mengangguk dan tersenyum. Aku berharap itu adalah hal baik baginya.
Bibi Fah menghampiriku dan New serta P'Tay. “ Menginaplah kalian bertiga ” Pintanya pada kami bertiga. “ Aku dan Jane akan menginap ” Balas New, “ Aw , bagaimana denganku ? ” Tanya P'Tay protes. “ Apanya yang bagaimana ? Maaf tapi aku tidak bisa tinggal bersama pihak musuh ” Jawab New melirik P'Tay dengan sinis.
“ Aku tidak memihak Mook, aku memihak Off , ia tidak tahu apapun sebelumnya ” Balas P'Tay, baiklah seperti biasa keributan telah dimulai.
“ Apa Mook bisa hamil begitu saja ? Dia hanya berpacaran dengan Off ” Protes New, membuat P'Tay kalah telak. Aku hanya tertawa saar melihat perdebatan mereka, hingga Gun melangkah mendekati kami.
“ P'Tay, tinggalah bersama Off. Dia membutuhkan sahabat - sahabatnya saat ini. Kekasihmu biarkan aku yang menjaganya, hm ? ” Pinta Gun, P'Tay mengangguk dan tersenyum , kemudian cemberut menatap New. “ Cobalah berbicara yang manis seperti Gun, Oho aku tidak tahu mengapa bisa jatuh cinta dengan orang sepertimu ” Ucap P'Tay pada New, kemudian dengan cepat berlari dan menghilang dibalik pintu sebelum New memukul kepalanya. Aku dan Gun terkekeh melihat tingkah mereka.
“ Bibi Emma , minumlah teh hangat ini ” Ucap Gun menghampiri Bibi Emma yng masih tertunduk sedih.
“ Gun, bibi tidak tahu harus melakukan apa ” Ucap Bibi Emma, aku menghela nafas berat, aku begitu sedih melihat bibiku yahg sangat aku sayangi hanya menangis.
“ Bibi, jangan sedih lagi. Aku akan selalu berada disampingmu. P'Off bukanlah orang brengsek seperti itu. Dia tidak akan melakukan hal bodoh semacam itu , mengingat hanya Gun yang dicintainya ” Ucapku pada Bibi Emma, ia tersenyum lalu mencium keningku . “ Terima kasih , Jane ” Balasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Evil ?
Fanfiction" Jangan takut, cintaku akan berlari , mencari lalu menemukanmu saat hatimu merasa tersesat dan ingin pulang " - Gun " Aku tidak takut, sebab aku tahu , cintamu akan menyelamatkan hatiku saat ia putus asa dan tersesat " - Off