Gun Pov
Apakah kalian pikir kisah ini sudah berakhir ? Tentu saja, tidak. Ada begitu banyak hal yang terjadi , bahkan sebelum aku benar - benar memiliki hati dan cinta Off seutuhnya. Rasanya seperti kamu sedang mengikuti ujian akhir sekolah dan kemudian mendapatkan nilai yang baik lalu menjadi peringkat pertama. Bayangkan betapa bahagianya aku, dimana aku bisa mengejeknya, memukulnya, mengusilinya, memeluknya , menciumnya dan mencintainya kapanpun dan sebanyak apapun tanpa membuat orang lain merasa sakit lagi, karena kini dia adalah milikku, hm.. Off adalah cintaku.
Menjalani hari - hari dengan terus menanamkan rasa cinta diantara kami. Sampai aku tak percaya bahwa kini hubungan kami sudah memasuki tahun kedelapan. Apakah kami pernah berdebat ? Tentu. Apa yang kami debatkan ? Jika aku menceritakannya , kalian akan menganggap kami pasangan aneh. Apakah Off mau mengalah dan meminta maaf ? Dia melakukannya, Off sudah dewasa, dia jauh lebih baik dari tahun - tahun yang lalu. Aku merindukannya setiap hari , meskipun kami sudah mengobrol dan bertatap muka. Apakah kami pernah ingin menyudahi hubungan ini ? Hm, ini sedikit sensitif bagiku dan mungkin bagi Off tapi kami pernah beberapa kali berpikir untuk mengakhiri hubungan ini. Benar, selama delapan tahun kami bersama semakin banyak rintangan yang kami hadapi, begitu banyak yang ingin membuat kami berpisah.
Tahun pertama : Saat perayaan kelulusan bagi angkatan Off.
Pesta besar - besaran diadakan dan sudah bisa kupastikan disana banyak minuman beralkohol. Off meminumnya hingga ia mabuk berat, setelah itu ia memaksa untuk mengemudi sendirian , bahkan ia memukul Oab dan P'Tay yang jelas - jelas begitu khawatir padanya, mereka berdua mengikuti Off yang mengemudikan mobil dengan brutal . Aku menunggunya dengan gusar dirumah, aku bahkan tak bisa tidur dan saat itu P'Tay menghubungiku , ia mengatakan mobil Off menabrak tia listrik dengan begitu kuat sehingga membuat mobilnya terbakar dan Off nyaris terluka jika Oab terlambat sedikit saja menyelamatkannya. Saat mendengar hal itu aku berlari tanpa memakai alas kaki . Saat aku menemukan mereka bertiga dalam keadaanku yang menangis dan hampir gila rasanya , aku sedikit lega namun aku tetap saja marah pada Off, aku berlari dan menamparnya saat ia terbangun dan sadar dari pingsan. Ia terkejut menatapku , memandangiku dari ujung kaki sampai kepalaku, wajahnya begitu khawatir melihat keadaanku. “ Berhentilah bersikap seolah - olah kamu adalah jagoan. Kamu hampir mati. Kapan kamu akan mendengarkan nasihat orang lain ? Jika kamu ingin bertingkah semaumu dan membuat dirimu terluka maka kita tidak perlu bertemu satu sama lain. Agar aku tidak merasa sakit ketika melihat kamu terluka karena kebodohanmu sendiri. ” saat aku mengatakan hal ini ia berlutut dan menangis , memeluk kakiku dengan erat dan berjanji tidak akan melakukan hal ini lagi. Tentu aku memaafkannya, karena aku mencintainya. Aku sangat takut kehilangannya.
Tahun kedua : Perayaan kelulusan angkatanku.
Lagi - lagi pesta besar - besaran diadakan. Aku , Jane, New serta Fiat kami duduk dan mengobrol dengan masing - masing dari kami memegang segelas jus jeruk. Tiba - tiba kami dikejutkan dengan kedatangan alumni sekolah kami yang sangat populer dan disegani, yang juga merupakan kekasihku.
“ Aw.. Siapa yang mengundang kalian ? ” Tanyaku. Off menggeleng
“ P'Gun , preman tidak pernah diundang. Mereka akan datang sesuka hati ” Tay nampak tersenyum lebar karena setuju dengan perkataan Fiat. Saat Off hendak mengambil dan meminum bir , aku melarangnya lalu ia tidak mempermasalahkan hal itu. Sampai ada seorang gadis mendatangi dan menciumnya dengan paksa didepan mataku. Off berusaha mendorong perempuan itu. Aku ingin sekali menamparnya, namun aku juga seorang lelaki , aku tidak mungkin melakukan hal rendah semacam itu. Aku hanya menarik tangan perempuan itu dan ia malah balik menciumku , dan pada saat itu Jane mendorong gadis itu dan menampar lalu menghajarnya sampai ia babak belur.
“ Apa kamu ini wanita bayaran ? Kenapa kamu mencium kakak dan sahabatku seperti mereka adalah priamu ? Jika saja mereka tidak menahanku untuk memukulimu, kamu pasti sudah mati sekarang ” Itu sedikit kasar tapi itu Jane , kalian pasti sudah sangat mengetahui sikap dan sifatnya. Malam itu setelah mengantarku pulang , aku dan Off bertengkar mengenai masalah ciuman itu. Aku pikir itu semua sudah berlalu , namun ia membuat segalanya semakin rumit dan mengatakan “ Kamu terlihat menikmatinya . Dia juga sangat seksi, dan lihat ia memiliki sesuatu yang besar ” Aku terkejut saat dia membicarakan hal itu. “ Kamu memperhatikan dadanya ? Berani sekali kamu mengatakan hal itu saat kamu hampir setiap hari berada diatasku dan melihatku tidak mengenakan apapun. Kenapa kamu tidak mengerti perasaanku.. Aku benci... ” Belum sempat aku menyelesaikan perkataanku dia malah mencium bibirku dan terjadilah hal yang lebih intens dari itu didalam mobil miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Evil ?
Fanfiction" Jangan takut, cintaku akan berlari , mencari lalu menemukanmu saat hatimu merasa tersesat dan ingin pulang " - Gun " Aku tidak takut, sebab aku tahu , cintamu akan menyelamatkan hatiku saat ia putus asa dan tersesat " - Off