Gun Pov.
Aku tersadar setelah melihat Jane dengan wajah khawatir memecahkan kaca mobilku, aku terkejut dengan apa yang kuperbuat, semua porak poranda. Tapi saat aku menatap Jane dia hanya tersenyum lega, aku pun tak kuasa menahan air mataku. Dia membuka pintu mobilku lalu menarikku keluar dan memelukku, aku menangis dibahunya dan dia semakin memelukku erat.
" Jane.... " Rintihku.
" Kamu baik - baik saja, akan baik - baik saja " Ucapnya sembari mengelus punggungku.
" Off... " Rintihku lagi, aku rasakan Jane mengangguk.
" Aku tahu, sekarang tenangkan dirimu dulu dan aku akan menunggumu bercerita kapanpun ku mau " Balasnya, aku hanya terdiam.
Kemudian dia membawaku masuk kedalam butik, disana semua orang nampak khawatir dan beberapa menit kemudian Oab, Fiat, New dan Tay datang, mereka nampak khawatir sampai - sampai harus meninggalkan pekerjaan dan kuliah mereka hanya untuk menemuiku yang sembrono ini.
" Gun, bagaimana keadaanmu ? " Tanya New menatap wajahku.
" Aku baik - baik saja, tapi tamannya hancur " Jawabku mencoba untuk tersenyum dan mereka membalas senyumanku.
" Baiklah, biarkan Jane dan New menemani Gun. Kita perbaiki tamannya " Ucap Oab, Jane tersenyum dan mengangguk.
" What? Apakah kau tidak akan menyuguhkan beberapa camilan untuk kami ? " Tay yang protes membuatku tertawa kecil dan menyuruh karyawanku untuk mengabulkan permintaannya.
" Aku merasa kenyang setelah melihat senyumanmu " Lanjut Tay kemudian Menarik Oab dan Fiat yang menatapnya bingung.
" Dia tidak pernah mengatakan hal itu padaku " New memutar bola matanya dan menatap kepergian Tay, aku tertawa kecil sekali lagi.
" Ceritakan " Pinta New, aku mengangguk dan menarik nafasku sesaat sebelum memulai menceritakan kejadian yang kudengar saat aku menelpon Off kemarin malam. Mereka nampak serius sembari berpikir kemungkinan - kemungkinan secara positif.
" Kenapa kau tidak bertanya ? " Tanya Jane, aku menggelengkan kepalaku.
" Dia bahkan marah dan tak membiarkan aku menjelaskan mengapa aku menelponnya " Jawabku menundukkan kepala.
" Temui dia " Balas New, aku terkejut dan menatap New.
" Apa ? " New menaikkan 1 alisnya seperti sedang menantangku.
" Dia tidak ingin bertemu denganku " Ucapku, New menggelengkan kepalanya.
" Ini saatnya bagimu membuktikan padanya kalau kau sangat mencintainya " Ucap New membuatku terdiam.
" Halo, ya saya ingin 6 tiket ke amerika dengan jadwal penerbangan Jam 3 hari ini juga. Baiklah, terima kasih atas bantuannya " Kami semua memandang Jane dengan terheran - heran saat mendengar ia sedang berbicara dengan seseorang ditelepon, bahkan ia sudah memesan tiket pesawat untuk kami.
" Kita akan berlibur! " Ucapnya, kami masih diam.
" Tepuk tangan ? " Kami saling memandang lalu mengangguk dan berakhir memberika tepuk tangan pada sahabatku dan sekaligus asisten pribadiku ini.
" Apakah kau tidak mau mendengar pendapat kami terlebih dahulu ? " Tanya Tay, diikuti oleh anggukan New, Oab dan Fiat.
" Gratis " Ucap Jane singkat membuat mereka tersenyum lebar.
" Setuju! " Ucap mereka bersama - sama. Aku hanya bisa terkekeh melihatnya.
" Sudah bisa tersenyum sekarang, tuan muda ? " Tanya Jane yang tersenyum padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Evil ?
Fanfiction" Jangan takut, cintaku akan berlari , mencari lalu menemukanmu saat hatimu merasa tersesat dan ingin pulang " - Gun " Aku tidak takut, sebab aku tahu , cintamu akan menyelamatkan hatiku saat ia putus asa dan tersesat " - Off