Tay Pov
Drrtrr drttt , saat aku kembali masuk kedalam mobil , aku melihat Off dan Gun sedang sedikit bermesraan. Oh aku merasa seperti obat nyamuk sekarang, bolehkah aku tendang mereka berdua dari mobilku sekarang, hm tidak tidak aku hanya akan menendang Off, karena aku tidak tega menendang Gun , dia pria kecil yang baik.
" Halo, Oab ? Ada apa ? " Off menjawab panggilan teleponnya, aku dan Gun sontak saling memandang dan kemudian kedua mata kami menatap Off dengan cemas. Bagaimana bisa dia menjawab telepon Oab dengan begitu tenang ? Aku dan Gun lah yang gemetar hanya karena Off menyebut nama Oab
" Dia bersamaku dan Tay " Ah Oab pasti bertanya tentang keberadaan Gun sekarang.
" Tidak, jangan menyusul . Kita bertemu dirumah Gun " Ucap Off tetap tenang kemudian semenit kemudian menutup teleponnya, aku dan Gun kembali saling menatap dan bingung.
" Kenapa dirumahku ? " / " Kenapa dirumah Gun ? " Tanyaku dan Gun bersamaan, Off melirik kami bergantian.
" Ntahlah " Jawabnya tanpa pikir panjang, Gun hanya bisa menghela nafas berat dan aku hanya bisa menggelengkan kepala dan kembali menjalankan mobilku menuju rumah Gun.Tidak sampai 20 menit , kami sampai tepat didepan rumah Gun, disana sudah terparkir mobil Oab dan Fiat, dan bisa kutebak Mook , Jane serta New sudah ada didalam sana. Mereka pasti sangat khawatir.
Off , dia membantu memapah tubuh Gun, tetap memaksa seperti itu meskipun Gun mencoba menolak.
" Diam, aku akan membantumu " Ucap Off dengan mantap
" Aku masih sanggup untuk berjalan sendiri , Off " Balas Gun, mendorong Off dan sedikit melangkah mundur, namun Off menarik tangannya dan dengan paksa Gun harus terjatuh dalam pelukan Off.
" Aku tidak menerima penolakan! " Gun pun menyerah bukan karena kalah , hanya saja aku pikir dia sedang lelah hingga tidak memiliki sedikitpun kekuatan untuk bertengkar dengan Off.
" Bisa kita masuk , tuan dan nyonya ? " Tanyaku yang sudah mulai muak dengan perdebatan apalagi percintaan mereka tadi didalam mobil.
" Maaf, aku kira tadi kau debu . Jadi aku tidak menghiraukanmu , Tay " Off berjalan mendahuluiku setelah menghina keberadaanku. Oho dasar sipit, jika saja bukan karena aku dan mobilku ini , kau tidak akan bisa leluasa begitu memeluk ataupun mencium Gun. Sedikit berterima kasih padaku sudah cukup." Gun! " Mook berlari menghampiri Gun menepis tangan Off pada lengan Gun, memeluknya sesaat setelah ia melihat pintu terbuka dan menampakan Off yang sedang mendekap Gun, aku menelan ludahku sambil menebak - nebak hal buruk apa yang akan terjadi dirumah ini ?.
" Mook ? " Gun memanggil Mook dengan tanya namun lembut.
" Maaf , Gun. Maaf , tidak mengerti bahwa kamu sedang sangat kesakitan " Ucap Mook sembari memandang Off lekat - lekat.
" A..a...ku tidaa..tidak mengerti, tidak mengerti tentang apa yang kamu katakan " Gun suaranya bergetar, apa mungkin dia juga berpikiran yang sama denganku ? Melihat sikap Mook saat ini , melihat bagaimana dia tetap menyayangi Gun membuat seluruh keyakinanku luntur, aku pikir dia belum melihat atau mengetahui sesuatu yang terjadi anatara Gun dan Off. Aku bisa sedikit bernafas lega , untuk kali ini saja.
" Oab ? Sudah lama menunggu ? " Off memecah keheningan, menghampiri Oab, memeluknya
" Oho, Off apa yang salah denganmu ? " Aku datang menghampiri mereka juga, memeluk mereka .
" Tay! Kau menjijikan ! " Mereka berdua mendorongku. Tunggu! Oab ? Kenapa dia bertindak seperti tidak ada sesuatu yang terjadi. Aku memandangi Oab untuk beberapa menit, kemudian Off menyadarkanku dengan mencium pipiku sekilas. Lalu kami tertawa tanpa memperdulikan Jane Gun Mook dan New, Fiata yang menatap kami geli." Gun ? Kamu sudah pulang nak ? Ini bahkan belum waktunya ? Anak - anak kalian juga kenapa sudah pulang ? " Tanya Ibu Gun, yang baru saja pulang dari kantor yayasan.
" Kami bolos " Jawab Off santai, sambil tersenyum memperlihatkan baris giginya, kami hanya bisa pasrah mendengar jawaban Off.
" Baiklah, kalian semua besok harus datang ruang guru pembimbing untuk mempertangguhg jawabkan kelakuan kalian, mengerti ? " Ucap Ibu Gun, dan kami tidak memiliki alasan selain mengangguk. Beginilah Ibu Gun, sangat lembut namun tegas, ia tidak mempermasalahkan terlalu rumit untuk kesalahan atau kekeliruan yang kami buat, dia akan langsung memberikan apa yang baik bagi kami. Aku sangat menyukai caranya mendidik. Bijaksana.
" Makanlah dulu sebelum kalian pulang, Ibu sudah memesan pizza " Tambah Ibu Gun, tersenyum kemudian berlalu pergi memasuki kamarnya.
" Off, pria gila " Ucap Mook, Off hanya kembali meringis menatap kekasihnya.
" Gun , bisa ikut aku sebentar ? " Tanya Oab, dan Gun mengangguk. Aku tahu Oab ingin menyelesaikan semua ini sampai tuntas, semoga ini yang terbaik. Off menghampiri Mook, untuk mengajaknya duduk, New mengajakku bertengkar, tentu saja sudah pasti!. Fiat sedang merayu Jane, yang ntah karena apa sekarang sedang mengerucutkan bibirnya, oh manisnya, tapi jauh lebih manisku batuku ini.Setelah 20 menit lamanya kami menunggu pizza pesanan Ibu Gun datang dan bersamaan dengan Gun dan Oab yang sudah kembali dalam perbincangan mereka , Gun dia terlihat lebih baik, dan Oab dia terlihat tersenyum , duduk diantaraku dan Off.
" Apa kalian berciuman ? " Tanya Off dengan wajah serius , aku memukul kepalanya.
" Jangan bicara sembarangan , bodoh " ucapku, Oab tertawa dan begitu pula denganku dan Off.
" Gun , duduk disini " Panggil Mook, Gun mengangguk dan mengahmpiri Mook, duduk diantara Jane dan Mook. Jane memeluk Gun, Gun tersenyum. Aku kembali menghela nafas , aku sangat bahagia untuk sekarang persahabatanku selamat.----tbc 30/06/2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Evil ?
Fanfiction" Jangan takut, cintaku akan berlari , mencari lalu menemukanmu saat hatimu merasa tersesat dan ingin pulang " - Gun " Aku tidak takut, sebab aku tahu , cintamu akan menyelamatkan hatiku saat ia putus asa dan tersesat " - Off