Karena terjadi sesuatu yang tak terduga, hampir semua trainee dipindahkan demi keamanan. Salah satunya team Finesse. Di dalam ruangan dengan kantung tidur berjejeran dan kosong, Sihoon berbaring dan memrjamkan matanya.
Ia lebih dulu tidur dan mengabaikan anggota lainnya yang sedang tidak di ruangan team Finesse. Sebut saja Wonjin dan Hyungjun yang sedang berdebat di ruang latihan dengan Mingkyu menonton perdebatan mereka. Sihoon sempat melihat hal itu juga sekilas. Kang Minhee? Dia pergi ke team Believer. Jangan tanyakan Sihoon ngapain dia bisa di sana.Dongyun dan Changwook pindah ke tempat Junho bersama dengan Minseo juga. Dan diruangan ini menyisakan dirinya seorang. Ia nyaris terlelap sampai sebuah tangan merayap di kaos putih yang ia kenakan.
Shit! Sihoon melupakan Hangyul. Ia lupa kalau Hangyul masih di ruangan ini.
Sihoon membuka mata dan bergerak. Namun Hangyul menimpa tubuhnya dan membekap mulutnya. Mata Sihoon membola. Lampu sudah padam dan menyisakan remang dalam ruangan tersebut. Hangyul melepaskan bekapannya.
"Mwohae?" bisik Sihoon.
"Ayolah. Kapan lagi kita melakukannya? Mumpung di dalam ruangan ini hanya ada kita berdua"
"Sireo! Minggir!"
Hangyul mengabaikan penolakan Sihoon. Hangyul beralih pada perpotongan leher Sihon dan mengendus pelan. Hal itu membuat Sihoon geli. Ia berusaha keras mendorong tubuh besar Hangyul.
"Minggir! Lee Hangyul"
Hangyul berbisik di telinga Sihoon yang sudah memerah.
"Kau tidak ingin orang-orang mendengar suaramu kan?"
Sihoon meneguk ludah paksa. Tangan Sihoon masih berusaha keras mendorong tubuh Hangyul. Tangan Hangyul dengan nakalnya masuk ke dalam kaos Sihoon dan menjalan di sekitar dada Sihoon. Sihoon terus menggelengkan kepalanya.
"Ke- keumanhae, jebal" bisik Sihoon.
Hangyul mengigit bahu Sihoon usai menarik bagian kerah kaos tersebut. Sihoon menggigit bibir bawahnya dan meremat kaos yang dikenakan Hangyul. Sihoon berusaha keras menahan suaranya.
"Gyul-ahhh!"
Sihoon menggunakan salah satu tangannya membekap mulutnya sendiri. Hangyul mengangkat kepalanya dan tersenyum puas.
"Anak pintar"
Tangan Hangyul memainkan bagian menonjol pada dada Sihoon hinga membuat Sihoon mengencangkan bekapan mulutnya. Ia tak ingin mengundang perhatian karena sebuah desahan.
Tangan Hangyul beralih pada pinggang Sihoon. Ia menggoda Sihoon dengan menyentuh pada Sihoon yang masih terbungkus celana training.
Ceklek!
Sihoon menoleh dan melihat Wonjin dan Hyunjun akan masuk. Keduanya terbengong melihat posisi Hangyul dan Sihoon. Sihoon menendang Hangyul dengan kuat hingga Hangyul menabrak dinding. Sihoon menutupi dirinya dengan selimut.
Hangyul meringisi punggungnya yang teramat sakit setelah membentur tembok culup kuat.
Wonjin dan Hyungjun saling menatap lalu keduanya memandangi dua rekannya.
"Aku rasa kita masuk di waktu yang nggak tepat"
Wonjin menarik Hyungjun keluar ruangan dan menutup pintu kembali. Sihoon? Ia tetap menyembunyikan dirinya di balik selimut. Hangyul? Ia merangkak mendekati Sihoon. Hangyul perlahan membaringkan tubuhnya di sebelah Sihoon sambil mengeluh.
Sihoon yang masih bersembunyi di balik selimut memutar tubuhnya menghadap Hangyul.
"Mian" lirih Sihoon.
Hangyul terkekh dan memeluk erat Sihoon.
- 18 Juni 2019 -
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUMNI PDX101 | Its time to halu moment
RandomX1 & Alumni PDX101 lainnya. Favorite pair Crackpair Ghostpair 'INTINYA INI HALU. KALO BAWAANNYA SERIUSAN DAN BAPER BERUJUNG MEMAKI JGN HIRAUKAN WORK INI. MAKASIH'