18. Lee Hangyul x Kim Sihoon 🔞

3.5K 351 70
                                    

[Spesial request by Real_cindykim]

WARNING : INI CERITA PERTAMA DI WORK INI DENGAN RATE M. YANG NGGAK KUAT BACANYA SKIP AJA YA.


Hari ini keduanya memutuskan untuk pergi secara diam-diam. Namja bermarga Lee itu meninggalkan gedung MBK dan menggunakan taksi menuju sebuah penginapan yang cukup jauh dari keramaian. Begitu tenang dan asri. Ia masuk ke dalam kamar yang sudah ia pesan sebelumnya, merebahkan diri dan memandangi layar ponselnya.

Lima belas menit sendiri di dalam kamar, ia menoleh ke arah pintu yang terbuka perlahan. Ia tersenyum menyambut kedatangan orang yang ia tunggu itu.

"Kemarilah. Aku menunggumu dari tadi"

Ia menutup pintu perlahan dan mendekat ke arah ranjang.

"Ya, kenapa kita ke sini? Kenapa kita tidak pergi makan di reatoran atau taman bermain saja?"

"Kau lupa? Kau telah berjanji padaku, Sihoon-ah"

"Museun?"

"Kau akan memberikanku hadiah apapun yang aku mau kalau aku mendapat peringkat 1 di tim kita"

"Ya Hangyul-ah. Tapi kau peringkat tiga untuk posisi dance"

"Itu tidak mempengaruhi perjanjian kita sayang"

Hangyul menarik Sihoon dan menimpa tubuh kekasihnya itu. Tangan besar itu menyingkirkan surai yang menutupi kening namja menggemaskan di depannya. Melihat wajahnya yang kemerahan seperti ini membuatnya semakin sulit menahan diri.

"Aku baru sampai"

Sihoon menahan tubuh Hangyul dengan tangannya. Hangyul mengindikkan bahunya.

Tangan Hangyul melepas satu persatu kancing kemeja yang dikenakan Sihoon. Sihoon hanya menatap wajah tampan Hangyul menghilangkan rasa gugupnya. Hangyul berhasil mengekspos dada putih Sihoon. Malam semakin larut dan AC dalam ruangan semakin dingin. Tapi Hangyul yakin itu tak akan berguna untuk beberapa menit kedepan.

Hangyul beralih pada perpotongan leher Sihoon. Ia menggigit dan menghisap lembut bagian tersebut hingga membuat Sihoon geli. Tangan keduanya saling bertautan erat. Sihoon memejamkan matanya nikmat. Ia merapatkan bibirnya.

"Jangan di tahan. Aku suka saat kau bersuara" bisik Hangyul.

Hangyul mulai menanggalkan celana Sihoon juga miliknya. Ia melemparkannya ke sembarang arah. Sihoon menutup wajahnya malu. Hangyul hanya terkekeh.

Bibirnya tak tahan memainkan benda pusaka di selangkangan kekasihnta itu. Ia menghisapnya kuat dan bermain juga menggoda Sihoon. Tubuh Sihoon melengkung nikmat dan meremat seprai dengan kencang.

"Ahhhh!"

Hangyul semakin menggila dan Sihoon semakin gila karena perlakuan Hangyul. Tangan Hangyul bermain pada kedua nipple Sihoon yang kemerahan. Memelintirnya dan mencubit gemas. Sihoon menggeliat keasikan.

"Hhmmm~" erangnya.

Hangyul melepas milik Sihoon dan menyeringai melihat wajah Sihoon yang sangat merah dan bulir keringat di keningnya. Sudah Hangyul bilang, AC nggak akan berguna disaat seperti ini.

"Aku sudah nggak tahan. Kita langsung ke acara inti saja ya?"

Sihoon mengangguk lemas. Hangyul menyeringai puas. Ia menaikkan dirinya dan meraup bibir kemerahan Sihoon yang sulit ditolak saat sudah sedekat ini. Melumat lembut. Sihoon mengalungkan tangannya pada leher Hangyul. Lidah keduanyapun saling beradu dan membuat saliva mengalir di sudut bibir Sihoon.

Tangan Hangyul meraih miliknya yang besar. Ia mengolesinya dengan pelumas yang ia persiapkan sebelumnya. Tanpa melepaskan ciumannya, ia berusaha memasukkan miliknya perlahan. Mata Sihoon membelalak.

Hangyul memperdalam ciumannya dan Sihoon mengeratkan pelukannya. Ciuman Hangyul memang bisa mengalihkan rasa sakitnya, tapi tetap saja ia masih merasakan rasa sakit. Milik Hangyul lebih besar dari milik Sihoon anjir. Begitulah pikiran Sihoon.

Sihoon seperti mencekik Hangyul dna matanya terpejam rapat. Hangyulpun berhasil memasukkan seutuhnya. Ia melepaskan ciumannya dan menatap wajah kekasihnya yang sedang mengatur nafasnya.

"Aphayo?"

Sihoon membuka matanya perlahan. Wajah sayu Sihoon membuat Hangyul gila.

"Gw- gwenchana! Move!"

Hangyul menggerakkan pinggulnya perlahan.

"Argh! Ahhh! Ahhh!"

Sihoon meremat seprai dengan kuat. Tubuhnya mulai terhentak seiring gerakan Hangyul yang semakin beringas. Hangyul merasakan keringat mulai menetes membasahi kening dan lehernya.

"Ahh! Gyul-ahhh!"

Hangyul mempercepat gerakannya.

"Damn it! Kenapa cepat?"

Hangyul mengutuk miliknya yang sudah ingin klimaks karena Sihoon menjepit miliknya hingga membuatnya menggila. Hangyul mempercepat gerakannya dan membuat tubuh Sihoon terangkat juga semakin terhentak.

"Ahhh! Gyul-ahh! Gyul"

"Sihoon-ah!"

Hangyul menumpahkan cairannya di dalam diri Sihoon. Nafas keduanya saling berburu. Hangyul mengecup lembut kening Sihoon. Dada Sihoon naik turun tak karuan.

Hangyul pergi ke kamat mandi. Ia kembali dengan membawa sebuah baskom kecil dan sebuah handuk putih. Perlahan Hangyul membersihkam tubuh Sihoon.

"Mianhae, aku sepertinya terlalu kasar. Aku terlalu bersemangat"

Sihoon tersenyum kecil. Ia sulit berbicara kini. Hangyul mengecup bibir Sihoon pelan.

"Gomawo"

- 19 Juli 2019 -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


- 19 Juli 2019 -

ALUMNI PDX101 | Its time to halu momentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang