Bab 1

411 76 93
                                    

"Sejak kapan lo deket sama cowok?" tanya gadis berwajah ke Timuran menatap temannya dengan pandangan heran.

      Gadis di depannya yang sedang tersenyum membaca pesan masuk LINE dari seseorang, membuat Kaina Chesya Nugraha. Dengan tatapan penuh menyelidik kepada sahabatnya itu.

Helen menggelengkan kepalanya

"Gue gak pacaran kok, cuma jadi teman chatt doang." alibi Helen.

Tangannya menunjuk ke arah layar ponsel, padahal Kaina sudah tahu ulah backstreet yang dilakukan oleh Helen. Terlanjur teman-teman abangnya juga sudah tahu hal ini.

Kaina menghela nafas, nasibnya nanti jika Helen sudah memiliki kekasih adalah dia menjadi single sendirian. Ingat, single enam huruf yang membuat siapa saja akan mengoloknya bahwa sama saja seperti jomblo.

Tidak, menurut Kaina single adalah sebuah prinsip di mana ia tidak ingin berpacaran dan ingin melakukan hal yang serius tidak main-main.

Sementara jomblo adalah ketika seseorang merasa sendirian dan butuh kasih sayang orang sekitar dengan mencari perhatian mereka pun hanya harapan.

"Emangnya kenapa si lo kayaknya anti banget dekat-dekat sama anak kelas?" sindir Helen.

Dia sengaja untuk menyindir Kaina yang selalu menjauh dari beberapa anak cowok di kelas mereka. Terkadang suka terang-terangan menggoda atau bercanda dengan menyatakan kagum.

Kaina mengangkat bahu acuh. "Gak tau gak pengen aja." katanya.

Kaina memainkan alis tebal yang banyak diimpikan oleh setiap gadis.

Helen berdecak malas dengan memutar bola mata.

"Halah! Jangan tinggi-tinggi untuk memiliki kriteria calon suami! Nanti gak sesuai harapan, jangan nyakar-nyakar tembok ya!" omel Helen membuat Kaina ikut tertawa.

"Ya gak gitu juga ...."

"Oke, kita lihat nanti."

Mereka berjabat tangan.

- oOo -

"Kaina kalau jalan jangan cepat-cepat!!!" teriak Jeno.

Cowok blasteran itu menyamakan langkah jalan Kaina yang terbilang cukup cepat untuk seukuran gadis mungil.

"Gak bisa kak Jeno!" bantahnya.

Kaina berlari kecil meninggalkan Jeno yang terperangah, saat rambut Kaina terkibas karena terpaan angin mengenai wajahnya.

Kaina berlari kecil meninggalkan Jeno yang terperangah, saat rambut Kaina terkibas karena terpaan angin mengenai wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astagaaa ... baru jadi junior udah nyebelin banget!"

Jeno mengusap dadanya melihat Kaina yang telah masuk ke ruang OSIS terlebih dahulu.

"Assalamu'alaikum Kaina cantik datang ...."

Kaina masuk ke dalam, seraya mengetuk pintu dan berjabat tangan dengan para anggota OSIS.

Anak-anak yang sedang berdiskusi menggelengkan kepala melihat kelakuan Kaina.

"Wa'alaikumussalam Kaina, kamu lama banget dari mana sih?" tanya Galang.

Dia menjabat sebagai ketos atau sebutan untuk Ketua OSIS di sekolah mereka.

Kaina menunjukan perutnya lalu mengusap-usapnya, membuat beberapa temannya mengernyit dahi tidak mengerti. Sementara Galang, hanya tertawa melihat kelakuan adik dari sahabat kecilnya itu.

"Kamu itu sudah tahu rapat akan dimulai, tapi masih sibuk isi perut di kantin."

Galang menggelengkan kepala dan tak lama Jeno masuk dengan nafas yang tidak beraturan.

Galang berkacak pinggang menatap Jeno yang menjabat sebagai waketos. "Ya Allah ... ini bocah satu lagi! Main masuk aja bukannya salam malah dateng kayak orang kesetanan."

Jeno memutar bola mata, lalu merampas minum seorang adik kelas membuat Fara langsung mendelik.

"Ih kak Jeno kebiasaan banget sih! Main ambil minum punya orang aja."

Fara merengut tidak suka melihat Jeno menghabiskan botol air mineralnya.

Jeno hanya menyengir, lalu menatap Kaina yang telah sibuk dengan buku jurnal mingguan.

"Jangan lupa bayar denda, telat semenit goceng!" bisik Jeno tepat di samping Kaina.

Gadis itu menatap Jeno tak suka. "Okey, berarti kak Jeno aja yang bayar, kan aku telat juga gara-gara kak Jeno."

"Wah ngajak ribut nih bocah!" gumam Jeno yang masih didengar oleh mereka semua.

Galang dan yang lain hanya menghela nafas serta bersabar, karena jika sedang rapat Kaina selalu membuat keributan dengan siapa saja. Namun siapa sangka, malah gadis hyperactive dan judes dicampur galak seperti Kaina itu cerdas, dan rajin.

Pun Kaina mau sendiri masuk ke organisasi ini karena memang selain melatih kemandirian dan disiplin. Ada alasan lain hingga membuatnya memilih menjadi orang sibuk nomer dua setelah guru.

"Sudah-sudah jangan pada asik ribut! Ayo kita mulai rapatnya." relai Dara selaku HUMAS.

"Jadi berhubung sebentar lagi kenaikan kelas, saya harap kalian semua bisa paham sama sikap kita yang terlalu keras ngajak kalian supaya aktif di organisasi. Di sini, saya dan Kakak yang lain gak mau kalau angkatan kalian hancur seperti angkatan kita. Kalian pasti tau artinya." jelas Galang dengan wajah yang serius.

Semua orang menganggukan kepalanya, lalu Kaina memberikan buku jurnal OSIS kepada Galang. Rapat pun di mulai dengan berjalan lancar, dan serius. Setelah rapat berakhir, Kaina yang ingin keluar pun ditarik tangannya oleh Galang agar tetap di sini.

"Di sini dulu, ada yang mau gue omongin." putusnya lalu Kaina langsung menatap Galang mendengarkan.

Galang menatap lekat manik mata biru itu. "Gue titip anak-anak sama lo, karena cuma lo dan si Jeno yang gue percaya. Jangan dengerin kata anak-anak, kalau ada denger omongan yang gak enak tentang OSIS."

Ucapan Galang membuat Kaina langsung mengangguk setuju dan pamit ketika sudah selesai berbicara.

- oOo -

"KAINAAAAAAA!!!" teriak seseorang ketika Kaina hendak berbelok ke arah kooridor kelas sepuluh.

Kaina menoleh mendapatkan Helen yang menatapnya dengan wajah serius.

"Lo di panggil sama Bu Wiserni ke ruangannya!"

Kaina menaikkan sebelah alisnya. "Mau ngapain?"

Helen menggelengkan kepala.

"Gak tau, pokoknya lo harus ke sana sekarang. Udah dulu ya, gue masih mau ngejar Pak Yanwar mau remedial!" pamit Helen.

Kaina jadi harus berbalik arah dan pergi menuju ruangan guru yang selalu memanggilnya.

TO BE CONTINUE

Berhubung BAM mau tamat, akhirnya aku membuat cerita dengan genre baru. Jangan lupa baca cerita ku BROTHER AND ME bagi yang belum baca dan terima kasih kepada readers yang telah setia membaca cerita aku yang masih kacau ini.

Jangan lupa follow Instagram @ayuraptr
DM aja untuk minta follback dengan rules "Pembaca BAM atau KAIDAN".

Kaidan [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang