Bab 3

208 52 25
                                    

Suasana kelas yang tadinya ricuh langsung hening seketika. Kepala Sekolah mereka masuk dengan wajah tegasnya yang selalu membuat anak-anak menunduk tidak berani, walau sekedar menatap pria tua itu.

"Assalamu'alaikum pagi anak-anak," sapa Pak Bram, "hari ini kita kedatangan murid pindahan dari luar negeri. Nak ... silahkan kamu memperkenalkan diri."

Mata semua anak-anak di kelas langsung tertuju kepada cowok di depan mereka, wajahnya terlihat ganteng apalagi bibirnya yang ranum. Membuat beberapa gadis di kelas mereka berbisik.

Cowok itu berdeham, menatap semua orang di kelas yang mungkin menjadi teman barunya nanti. Ia menatap sebagian orang yang menatapnya dengan ekspresi berbeda, sedikit berdeham pelan lalu menatap ke depan dengan percaya diri.

"Pagi semua, nama gue Aidan Alexandro Jordan. Gue pindahan dari London, gue harap we can be good friends and make a some happiness buat ke depannya." kata cowok itu dengan suara seraknya.

Hingga membuat para perempuan di kelas tersebut langsung menjerit histeris, namun tertahan.

Dari pojok sana, Bara menatap orang tersebut dengan tersenyum. Mungkin, orang itu bisa menjadi teman barunya di kelas ini. Tanpa ada gangguan dari orang lain, ah tepat sekali anak baru itu menatapnya membuat Bara harus mengulas senyum.

Bukan karena dia seorang gay tapi, menghargai orang yang baru di kenal dengan menyapanya lewat senyuman.

Senyum Bara terbit, ketika cowok blasteran itu berjalan ke arahnya sesuai perintah Pak Bram. Ia menepuk pelan pundak cowok itu, ketika semua telah memperkenalkan diri.

"Selamat datang di SMA Antariksa Bro, nice to meet you."

Cowok itu hanya tersenyum, membuat Bara menyeritkan dahi maklum pindahan luar jadi agak sok.

Lalu pelajaran pun dimulai, membuat anak-anak mendesah kesal dan tidak berani berkomentar karena Kepala Sekolah sedang berbicara dengan guru mereka.

Bara melihat cowok di sebelahnya yang sedang fokus menatap ke arah papan tulis, merasa akan diperhatikan Aidan menoleh ke arah Bara dengan alis tebal yang dinaikkan sebelah.

Kenapa?

"Lo nanti istirahat bareng teman-teman gue yang lain aja." tawar Bara.

Siapa tahu dengan Aidan masuk ke lingkungan teman-teman mereka bisa menambah kadar ketampanan cowok itu.

Aidan mengerutkan dahi. "Ganggu gak nih?"

Bara menggelengkan kepala.

"Sans, santai aja sama mereka mah."

Aidan mengangguk setuju mendengar jawaban dari Bara.

Mereka pun kembali fokus dengan pelajaran yang diterangkan. Sesekali Bara menoleh ke arah Aidan seperti ada yang mengganjal ketika tatapan itu lurus ke depan.

Dengan cepat Bara menyangkal perasaan itu, siapa tahu ia salah? Namun, kadang persepsinya bisa benar adanya. Tapi, untuk saat ini lebih baik ia menutup mulut dari pada membuat kesalahan.

-oOo-

Helen menatap Kaina yang sedang berbinar asyik membaca novel kesayangannya. "Cuy, beneran lo gak mau ikutan ke kantin?"

Kaidan [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang