Bab 5

156 41 20
                                    

Jangan lupa pencet tombol bintang di pojok kiri bawah❤️
***

Kaina memusatkan perhatiaannya pada barisan buku yang berjejer rapih, lalu tangannya menempel di dagu seolah berpikir.

"Ambil yang bucin apa yang sedih ya?" tanya Kaina seolah memilih keduanya adalah hal yang berat.

"Yang bucin aja deh, mau tau gimana rasanya ngebucin kayak Helen."

Setelah membayar novel pilihannya, Kaina keluar dari toko buku tersebut menuju gerai bubble kesukaannya.

"Silahkan Kak, mau pesan varian apa?" tanya pria dengan topi berwarna ungu.

Kaina menyerahkan kartu ATMnya. "Saya mau hazelnut choco milk tea with less sugar and over ice dengan ukuran besar."

"Mau pake topping yang mana, Kak?"

"Coconut jelly sama pearlnya deh,"

"Oke, atas nama siapa?"

Kaina tersenyum. "Chesya, Mas."

"Baik atas nama Kak Chesya, mohon di tunggu ya! Nanti kita akan panggil terima kasih."

"Sama-sama,"

Kaina menatap sekelilingnya, ramai oleh anak muda yang sedang menongkrong di sini. Bedanya, Kaina sedang sendirian alias me time di pusat perbelanjaan.

"Atas nama Chesya!" Seseorang memanggil namanya, lalu Kaina mengambil pesanannya dan keluar dari gerai tersebut.

"Bang tolongin gue buat jumput Oma!" kata seseorang berbicara dengan ponselnya.

" ...."

"Oke-oke nanti gue kasih." putusnya lalu tanpa sadar menabrak tubuh Kaina.

"Aduh!" ringis Kaina yang sudah duduk di lantai.

"Eh, lo gak papa?" tanya cowok itu seraya membantu Kaina berdiri.

Kaina mendengkus seraya menggelengkan kepala. "Lo kalau jalan liat-liat orang dong!"

Aidan menggaruk pelipisnya, seraya tersenyum canggung. Dunia sempit banget ya? Hari ini bisa-bisanya ia dan Kaina bertemu di mall. Suatu kebetulan yang tak terduga.

"Sorry ya Kai! Gue gak tau kalau lo ada di depan gue."

Kaina mengangguk tidak ambil pusing, lalu menatap Aidan yang sibuk melihat kertas putih di depannya.

"Lo lagi baca apaan?" tanya Kaina kepo.

Aidan terkejut atas pertanyaan Kaina, lalu menunjukkan kertasnya. "Rencananya sih gue mau buat kue, tapi bingung sama nama bahan-bahannya aneh."

Kaina membulatkan matanya. "Lo bisa buat kue?"

Aidan menggelengkan kepala tersenyum canggung. "Gak bisa, cuma mau belajar aja bikin buat Oma gue."

"Widih ... Oma lo ulang tahun?!"

Aidan berdeham sebagai jawaban.

Kaina memindahkan plastik belanjaannya ke tangan kiri.

"Coba sini deh, gue liat bahannya."

Aidan menyodorkan kertasnya.

"Emangnya lo tau?"

"Tau dong!"

Kaina menyombongkan diri seolah habis memenangkan lomba olimpiade, lalu ia berjalan menuju tempat di mana harus membeli bahan-bahannya.

Kaidan [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang