01. Benci

117 10 0
                                    

Ingat!Cinta sama benci itu,beda tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ingat!
Cinta sama benci itu,
beda tipis.
Bisa jadi sekarang cinta lagi bersembunyi dibalik kata benci.

☀☀☀

"Aduh Lav, kenapa bisa jadi telat gini sih," gumamnya yang langsung melaju ke kamar mandi

Dengan cepat ia melakukan semuanya, hingga selesai tepat pukul 06.45.

Lavani langsung membuka pintu kamarnya, dan menuju meja dapur yang sudah di huni oleh Sarah, bundanya.

"Bun, Lav berangkat dulu ya. Assalamu'alaikum." pamit Lavani menyalimi punggung tangan Sarah, tak lupa ia mengambil roti isi selai strawberry yang sudah menunggunya di piring putih itu.

"Wa'alaikumsalam, hati-hati ya."
Sarah berteriak berharap Lavani mendengarnya

Lavani Prameswari, gadis satu-satunya Sarah dan Gandi, yang menjadi harapan bagi kedua orangtuanya, ia selalu di tuntut untuk terus belajar, dan menjadi juara kelas. Gadis dengan rambut dikuncir kuda itu selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk orangtuanya. Namun, semenjak ia memasuki bangku SMA ia selalu saja kalah dari 'Jagat' . Itu yang membuatnya kini berambisi untuk kembali meraih peringkat pertama seperti 9 tahun yang sudah dilewatinya di masa sekolah.

Setelah panas-panasan nyari angkot. Terus sempit-sempitan dengan ibu-ibu membawa seonggok sayur, dan bapak-bapak dengan rokok di tangannya. Sebenarnya Sarah maupun Gandi sudah seringkali menyuruh Lavani untuk pergi ke sekolah dengan mobil pribadi dan supir kepercayaan keluarga mereka. Namun, Lavani selalu menolak dan lebih memilih naik angkot.

Kini Lavani sampai, dan untungnya pagar belum ditutup, karena masih 2 menit lagi bel dibunyikan, syukur saja tadi ada angkot pikirnya.

"Lah lo kenapa Lav?" Pita bertanya penasaran

"Hampir aja gue telat," ucapnya masih dengan nafas tidak teratur

"Tumben banget deh lo bangun kesiangan?"

"Gue baca banyak buku tadi malam, hehe."

"Ga usah dipaksain Lav, belajar boleh tapi ingat waktu." ucap Pita menasehatinya

"Selamat pagi anak-anak." Mendengar ada yang mengucap salam, seluruh murid di kelas X IPA I itu langsung diam.

"Kita udah gede bu, bukan anak-anak lagi." ucap Jagat dengan cengirannya.

Bu Eni menghela nafas panjang, "Jagat, jangan buat ibu naik darah ya, ini masih pagi." Sentak Bu Eni

Hai Lava! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang