Balas Cinta IV

5.7K 599 67
                                    

Risa memukuli tubuh Kendra agar pria itu melepaskannya. "Sesak nafas aku," keluhnya.

Kendra yang tersadar sontak melonggarkan pelukannya, hal itu dimanfaatkan Risa untuk melepaskan diri lalu berkacak pinggang.

"Siapa yang bilang begitu ke kamu?" hardiknya keras.

"Aku dengar sendiri!"

"Jangan ngarang kamu, ya! Supaya bisa jadi alasan pembenaran kelakuan kurang ajar kamu yang suka selingkuh itu!"

"Aku dengar kamu ngobrol sama Stefani!"

Risa terdiam, matanya menatap Kendra yang berlagak kecewa.

"Kamu sendiri yang bilang ke Stefani kalau kamu mau sama aku cuma karena mau bantu papa kamu yang bangkrut, mau nyekolahin Hilman, mau nyembuhin ibu kamu," sambung Kendra terdengar lelah.

"Terus apa pedanya sama kamu yang nikahin aku cuma supaya dapat harta warisan papa kamu?" ucap Risa sinis.

Kendra terbelalak. "Kenapa kamu ngomong gitu?"

"Memang kenyataannya 'kan? Aku tahu kok semuanya!"

Kendra menjambak rambutnya gusar. "Kamu salah paham, Sayang."

"Halah! Mau alasan apa lagi kamu?" Rusa berdecak kesal.

Kendra hampir saja menjawab sebelum dering di ponselnya menginterupsi perdebatan mereka. Pria itu mengerutkan dahi membuat Risa melirik sekilas layar ponsel Kendra. Seketika Risa mendengus melihat nama Risma tertera di sana. "Angkat aja, siapa tau sangat penting!" sindir Risa langsung.

Kendra menghela napas panjang. "Tunggu sebentar, mungkin masalah kantor," ucap Kendra sebelum menjawab panggilan itu.

"Halo, Ris..."

"..."

"Oke. Kamu tenang, saya segera ke sana."

Kendra berbalik dengan wajah gusar, "Ibunya sedang kritis," ucap pria itu pelan. "Aku... aku harus ke sana. Kamu ikut, ya?" pintanya.

"Males! Aku capek, mau tidur." Katakan Risa adalah wanita tak punya hati, tapi memang ia sudah terlalu muak dengan drama keluarga itu.

"Ris, aku berhutang budi banyak dengan orang tua Risma dan Dino. Kalau sekarang aku bantu mereka. Apa aku salah?"

"Aku nggak ada bilang kamu salah 'kan? Bantu kalau kamu mau bantu. Tapi jangan bawa-bawa aku!" Ucap Risa tegas.

"Tapi kamu isteri aku!"

"Dari dulu juga aku isteri kamu. Tapi apa pernah kamu libatin aku? Enggak 'kan?"

"Risa..."

"Stop! Lebih baik sekarang kamu pergi sebelum Risma merengek-rengek ke kamu," usir Risa halus.

Kendra menghela napas pasrah. "Ya sudah. Tapi, kamu jangan kemana mana. Aku nggak akan lama di sana."

Risa tak menyahut, kembali sibuk dengan peralatan dapurnya. Setelah mendengar deru mesin mobil menjauh, barulah wanita itu berhenti. Tubuhnya meluruh jatuh terduduk di lantai. Tatapannya kosong seolah menerawang jauh ke masa lalu.

___

SEBAGIAN DIHAPUS
EBOOK SUDAH TERSEDIA DI PLAYSTORE

ATAU KALIAN BISA BELI PDF NYA LANGSUNG KE PENULIS.
WA 0813-6202-7643

Romantic Short Story [SUDAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang