Cinta Atau Harta? (I)

12.6K 482 19
                                    

"Nggak mungkin, Mbak!" ucapku berteriak.

"Dira! Yang sopan kamu sama mbak-nya," tegur mamaku tegas.

"Tapi Mbak Vina bohong, Ma. Dia mau adu domba aku sama Reon!"

"Siapa yang bilang begitu?" tanya mama kesal. "Kamu saja yang bodoh. Lebih percaya sama orang itu daripada saudara sendiri. Mama juga lihat kok dengan mata kepala sendiri."

"Ma..."

"Buka mata kamu Dira! Reon itu cuma manfaatin kamu. Yang dia mau cuma harta, harta, dan harta."

"Nggak, Ma. Buktinya selama ini Reon nggak ada minta yang macem-macem sama aku seperti yang Mama dan Mbak tuduhkan."

"Belum!" ucap Mbak Vina keras. "Buktinya dia selingkuh di belakang kamu, dan kamu yang bego nggak tau."

"Kalau nggak ada bukti itu fitnah namanya, Mbak," ujarku sengit.

"Oh, minta bukti," kata mbak Vina santai. Dia mengeluarkan ponselnya, mencari sesuatu lalu tak lama menunjukkan layar ponsel itu padaku.

Aku terdiam, di sana terpampang poto Reon sedang makan berdua di restoran yang aku tahu juga adalah langganan mama. Tapi, wanita yang bersamanya aku juga cukup kenal. Dia Nita, atasan Reon di kantor.

"Sudah jelas 'kan?" tanya Mbak Vina.

Aku menggeleng. "Itu Bu Nita, Mbak. Atasan Reon di kantor."

"Nah, itu dia poinnya. Nita ini anak pemilik saham terbesar di perusahaan itu, artinya dia orang kaya yang bisa kasih Reon apa aja. Perempuan begini nih yang Reon suka."

"Mbak Vin, Reon memang bukan dari keluarga berada seperti Mas Devan, dia cuma laki-laki sederhana. Tapi, aku yakin dia pria yang baik, tulus sayang sama aku. Jadi, tolong ... jangan jelekin dia terus."

"Ini, Ma. Lihat anak Mama ini. Di kasih tahu malah nuduh kita yang jahat mau misahin dia dari laki-laki kurang ajar itu. Udahlah, biar aja dia mau gimana. Nanti juga nyesel sendiri."

Mbak Vina beranjak dari duduknya. Menyambar tas miliknya lalu pergi begitu saja. Mama yang melihat itu hanya geleng kepala.

"Dir, Mama sama Mbak-mu nggak ada niat jahat, kami memang melihat Reon sama perempuan itu. Bukan cuma sekali, Nak. Dan mama tahu dari gelagat mereka berdua ada yang salah. Mama nggak maksa kamu, tapi mama minta kamu berhati-hati. Jangan karena kelengahan sendiri, hidup kamu jadi hancur. Mama dan mbak Vina pulang dulu, ya."

Aku hanya bisa mengangguk, mengantar kepergian mama sampai depan pintu. Kulihat mbak Vina yang enggan menatap ke arahku. Mungkin dia benar-benar kesal atau bahkan marah padaku.

Aku Nadira Wijaya, putri bungsu Petra Wijaya yang dikenal pengusaha batu bara sukses Indonesia. Aku menikah di umur dua puluh empat tahun dengan Reon Pradika, pacarku sejak awal-awal semester kuliah.

Saat ini Reon bekerja di salah satu perusahaan properti di Jakarta. Sejak dulu, dia memang ulet dan pintar. Mendapatkan pekerjaan bukanlah hal yang sulit baginya, bahkan seringkali para atasan di tempatnya bekerja memuji kredibilitas pria itu.

Reon juga sering menceritakan tentang bu Nita kepadaku. Tapi yang tak kusangka, bu Nita ini masih begitu muda dan seksi. Aku mengira wanita itu sudah tua. Aku hanya melihat sekilas dari poto saat ada acara di perusahaan tempat Reon bekerja.




SEBAGIAN DI HAPUS
EBOOK SUDAH ADA DI PLAYSTORE

A

TAU KALIAN BISA BELI PDF NYA LANGSUNG KE PENULIS.

WA : 0813-62027643

Romantic Short Story [SUDAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang