Jodohku Berondong - 1

5.1K 295 14
                                    

Cerita baruuuuu !!!!!
Seperti biasa, yg berminat PDF nya hubungi wa 0813-6202-7643
Harga : 10K dengan 66 halaman.







Cekidot.










Brigitta meraung putus asa di dalam kamarnya karena tak bisa merubah keputusan orang tuanya yang ingin menjodohkannya dengan seorang anak teman lama papanya.

Kini ia tengah meratapi nasib karena di bawah sana sang papa sedang menerima tamu yang tak lain adalah keluarga pria itu.

Brigitta adalah seorang wanita yang sebentar lagi akan menginjak umur tiga puluh. Ia tidak memiliki kekasih sebab trauma akan masa lalunya yang hingga kini terus menghantui.

Kedua orang tuanya sudah lelah menasehati, dan kini mereka tak lagi bisa terus bersabar menunggu Brigitta yang terus saja sibuk melarikan diri.

"Kak, ayo buruan keluar! Udah ditungguin dari tadi juga!" Suara ketukan pintu yang lebih cocok disebut gedoran terdengar bersamaan dengan omelan sang mama.

Brigitta menghela napas panjang dan menelungkup kan keppa di atas meja rias.

"Buka atau Mama dobrak pintu kamar kamu!" ancam wanita paruh baya itu yang sudah mulai hilang kesabarannya.

Brigitta menghentak kaki jengkel dan melangkah pasrah menuju pintu kamar.

"Iya ... sebentar, Ma" sahutnya sebelum memutar kunci dan membiarkan sang Mama masuk dengan mata melotot dan berkacak pinggang.

"Kamu ini, malah ngumpet di kamar!"

"Iya ... iya ... ini mau keluar kok," sahut Brigitta pasrah.

"Yaudah, ayo! Pasang senyum kamu, jangan kusut kayak kain nggak disetrika."

Wanita itu melangkah malas menuruni anak tangga, di belakangnya ada sang mama yang menjaga agar putrinya tidak punya pikiran untuk kabur.

"Wah, ini dia Brigitta! Makin cantik aja kamu, Sayang." Seorang wanita paruh baya bernama mawar tersenyum anggun seraya merentangkan tangan dengan gembira.

Brigitta tersenyum kecil dan memeluk wanita itu sesaat. "Hallo, Tante," sapanya sopan.

"Baik, sangat baik malahan," sahutnya tertawa gembira.

Brigitta kemudian beralih pada seorang pria paruh baya yang di usianya yang tak lagi muda masih terlihat tampan dan berwibawa.

"Hallo, Om," ucapnya seraya menyalami pria itu.

"Hallo," sahutnya pendek, terlihat sekali pria paruh baya itu tipe yang irit bicara sekali.

Lalu Brigitta beralih pada seorang pemuda yang jika dilihat dari segi umur kemungkinan terpaut empat atau lima tahun di bawah perempuan itu.

"Hallo," sapanya sbil mengulurkan tangan.

Pemuda itu mendongak, Brigitta seolah tersengat oleh tatapan tajam pemuda itu. Tatapannya intens, meneliti penampilan wanita itu dari atas ke bawah. Tapi tunggu dulu, kenapa tatapan matanya berubah dalam sekejap mata.

Pria itu terlihat seolah melecehkannya lewat tatapan dan senyum miring yang ia tampilkan.

Brigitta cepat-cepat bergeser dan duduk di samping mamanya. Mata wanita itu berkeliaran mencari pria yang akan dijodohkan dengannya hari ini.

"Jadi gimana, Brigitta Sayang? Kamu mau kan dijodohkan dengan anak Tante?" ucap wanita yang duduk di seberangnya itu.

"Ehm ... itu ... itu, Tante ...."

Mama Brigitta langsung mencubit paha putrinya itu keras. Hampir saja ia berteriak jika saja tak melihat senyum mengejek yang pemuda itu tunjukkan terang-terangan.

Romantic Short Story [SUDAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang