Balas Cinta II

6.8K 678 165
                                    

Noted : Tandai Typo, ciiiiiiiiin.

Kendra melepaskan cengkramannya di lengan Risa, lalu mambanting pintu kamar. Matanya menatap tajam seakan ingin mencincang tubuh wanita itu.

Risa yang sebenarnya merasa takut tentu tak ingin menunjukkan kelemahannya pada pria brengsek itu. Ia mengangkat dagu tinggi dengan gaya sangat angkuh. "Kamu mengganggu kencanku," ucap Risa sengit.

Kendra melotot kaget, wajahnya memerah marah. "Benar-benar ingin mengujiku, Sayang?" desisnya.

Risa mundur selangkah ketika Kendra maju dengan wajah bengisnya. Wanita itu ingin mempertahankan sikap angkuhnya, tapi sayang, ia tak bisa ketika melihat aura pria itu yang seperti setan.

"Kamu... kamu... jangan macam-macam!" pekik Risa terdengar panik.

Kendra tersenyum miring. "Aku rasa, sudah waktunya kita punya anak," ucapnya santai.

Risa melotot kaget, kepalanya menggeleng kencang. "Jangan mimpi! Aku nggak akan pernah sudi!" hardik Risa kesal.

Kendra tertawa kecil, tapi tetap saja wajahnya terlihat menakutkan. "Ayolah, Baby. Kita sudah lebih dari setahun yang lalu menikah."

Risa terdiam, lalu mengalihkan pandangan ke sudut ruangan. "Kamu lupa, siapa yang dulu nggak mau punya anak? Lupa siapa yang dulu maksa aku minum pil KB setiap hari? Lupa siapa yang nggak sudi punya anak dari wanita semiskin aku? Lupa kamu Kendra?" bisik Risa parau. Airmata wanita itu muncul tanpa di minta.

Kendra terdiam, tubuhnya terlihat kaku dengan wajah terlihat layu.

"Dulu aku punya alasan, dan sekarang alasan itu nggak berlaku lagi. Aku tetap mau kamu, Risa. Bagaimanapun keadaanya!"

Risa mendengus. "Kenapa? Kenapa nggak kamu pertahanin aja alasan kamu itu? Toh aku udah terbiasa, terbiasa kamu sakiti!"

"Risa...."

"Sekali lagi aku tanya! Kamu pilih kita cerai, atau biarin aku bebas seperti yang selama ini kamu lakuin? Pilihannya cuma satu!" ujar Risa tegas.

Kendra mengerang frustasi. "Please... Risa, kamu bisa minta apa aja, asal bukan itu," ucapnya memelas.

"Kalau kamu masih keras kepala nggak mau milih, yaudah aku aja yang pilih. Aku mau kita cerai!"

"Nggak bisa gitu dong," tolak Kendra keras.

"Oke, kalau gitu kamu pilih aku selingkuh?"

"Arghhhh......." Kendra berteriak kesal.

"Oke fine! Tapi dengan syarat, kamu cuma boleh ketemuan, nggak ada jalan bareng, nggak ada makan bareng, apalagi tidur bareng!" bentak Kendra jengkel. "Dan satu lagi, setiap mau ketemu selingkuhan brengsek! Sialan! Keparat! kamu itu, aku wajib tau!"

"Loh, enak aja. Kamu dulu selingkuh nggak ada tuh izin sama aku. Pake acara nginep di hotel juga aku nggak masalah," tukas Risa tak terima.

"Itu salah kamu! Kenapa kamu nggak larang?" ucap Kendra sengit.

"Oh... jadi gitu? Kamu yang selingkuh juga salah aku? Gitu?" kata Risa mencemooh.

"Risa..."

"Pokoknya... Terserah aku mau selingkuh dimana, atau ngapain aja, dan kamu nggak wajib tau!" Seru Risa tak mau kalah.

"Ya nggak bisa gitu lah, darimana aku tahu kalau kamu udah selingkuh lima kali dan jatah kamu berakhir?" ucap Kendra tak terima.

"Aku bakalan berhenti kok kalau udah selingkuh lima kali," ujar Risa santai.

"Aku nggak akan percaya!" sentak Kendra.

"Oke, aku bakalan kasih tahu setiap aku kencan, tapi kamu nggak boleh ngelarang dan ngintilin aku! Deal?" Risa tersenyum simpul.

Kendra menatap tangan Risa yang terulur dengan wajah merah, masam, dan jengkel bercampur jadi satu. Risa tertawa dalam hati. Huh, memangnya enak di selingkuhin? Oloknya.

____

SEBAGIAN DIHAPUS
EBOOK SUDAH TERSEDIA DI PLAYSTORE

SEBAGIAN DIHAPUSEBOOK SUDAH TERSEDIA DI PLAYSTORE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



ATAU KALIAN BISA BELI PDF NYA LANGSUNG KE PENULIS.
WA : 0813-6202-7643

Romantic Short Story [SUDAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang