Married With Tsundere - Mari Berpisah (Repost)

3K 313 12
                                    

Sorry, partnya harus aku singkat-singkat untuk yang udah beli PDF nya.


Happy readoing dan Enjoy!




******


              Tubuh pria itu menegang seketika, tangannya mengepal bersama raut wajah merah padam. Kakinya melangkah perlahan, kembali mengikis jarak yang tadi ia ciptakan. "Ulangi!" desis pria itu dengan suara rendah.

Laras yang menyadari aura kemurkaan menguar dari gerak tubuh Jonathan ikut mundur menjauh, mengantisipasi setiap gelagat emosi yang siap pria itu tumpahkan.

"Ulangi ucapanmu, Laras!" titah pria itu lagi, kali ini bersama geraman tak sabar.

Laras tak bodoh, ia sangat tahu bahwa ucapan pria itu adalah sebuah ancaman yang jika ia menurutinya, maka meledaklah semua emosi yang ditahan mati-matian oleh Jonathan.

"Untuk apa kita bersama jika kamu tak akan pernah mencintaiku?" lirih wanita itu.

"Apa sekarang kamu sedang menuntut cinta kepadaku?" tanya pria itu mencemooh.

"Tidak akan ada hubungan yang harmonis tanpa mengandalkan cinta di dalamnya, Jo."

"Aku memberimu segalanya, status, harta, kemewahan. Apa itu masih kurang?"

"Jika kamu memberinya pada wanita lain yang haus harta, maka itu lebih dari cukup. Tapi, aku bukan wanita seperti itu."

"Tak ada wanita yang tidak menginginkan harta di dunia ini!" ujarnya remeh.

"Ya, karena semua butuh uang. Lalu, jika kamu bangkrut dan tak punya harta lagi, apa aku boleh meninggalkanmu?"

"Aku tak akan pernah bangkrut!" sahutnya angkuh.

"Di dunia ini tak ada yang tak mungkin, Jo," sahut Laras pelan.

"Dengar Laras, aku tak perlu mendengar ocehan tak bergunamu. Tapi jika sekali lagi aku mendengar permintaan tak masuk akal itu darimu, maka aku tidak akan segan-segan menghukummu!"

Laras menggeleng tak percaya, betapa egois dan tak berperasaanya pria yang telah menikahinya itu.

Sementara Jonathan tak mempedulikan airmata yang kini mengalir semakin deras di pipi wanita itu, ia tetap melangkah pergi bersama emosi yang masih menguasai hati. Entah apa yang dirasakannya saat mendengar permintaan wanita itu tadi, yang jelas ia begitu marah, seluruh emosinya seakan dipancing keluar.

Jonathan tak suka kenyataan bahwa wanita itu tak ingin berada di sisinya, bertahan bersama sikap egois dan pemarah yang melingkupinya. Seharusnya Laras takut kehilangannya, pria nomor satu incaran wanita di negara ini. Wanita itu malah menuntut hal menggelikan itu pada Jonathan. Cinta? Sungguh, ia tak mau mengenal hal menjijikan itu lagi setelah dicampakkan begitu kejam oleh wanita yang kini sedang sekarat dan selalu merintihkan namanya. Apakah ini yang dinamakan karma?

Jonathan membelokkan kemudi memasuki halaman sebuah rumah sakit besar ibu kota. Ia berjalan melewati lorong-lorong yang masih sepi setelah memarkirkan mobil. Tangan kekar itu mendorong pintu perlahan, melirik sekilas pada dokter yang baru saja keluar dari ruangan.

"Nathan ... kamu datang ...." Suara lembut penuh syukur itu mengalun merdu di indera pendengaran Jonathan, tapi entah mengapa ia tak tergoda dan malah membayangkan suara rintihan Laras di atas ranjang. Benar-benar sialan!

Romantic Short Story [SUDAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang