27

705 82 4
                                    

Hari demi hari terus berlanjut, sinb masih dengan kesibukannya belajar sungguh sungguh, ia ingin lulus ke salah satu universitas, ia tak mau mengecewakan orangtuanya di alam sana dan orangtua jungkook yang sudah merawatnya, juga ia tak mau mengecewakan jungkook yang sudah mati matian mengajari sinb berbagai pelajaran. Ia akan buktikan bahwa ia akan sukses ia akan punya masa depan yang cerah, ia bukan lagi gadis tomboy yang selalu mencari masalah.

Malam ini sinb sedang sibuk belajar sendiri dikamarnya. Ia sangat fokus memahami pelajarannya. Terkadang ia menggunakan handponenya untuk searching apa yang ia tak pahami. Biasanya sinb selalu belajar bersama jungkook selama 3 minggu ini, tapi malam ini katanya jungkook ada urusan diluar. Sinb sempat bertanya ada urusan apa malam malam begini, tak biasanya jungkook keluar malam. Tapi jungkook tak memberitahunya. Yasudahlah.. Mungkin jungkook juga mempunyai privasinya.

Jungkook POV

jungkook malam ini keluar tak lain ia mempunyai tujuan, yakni ke apartemen jin dan V. Jangan lupakan hubungan mereka yang sudah seperti adik kakak, begitupun dengan sowon dan yerin.

'Tin tong' jungkook memencet bel apartement jin.

Tak lama pintu apartemenpun terbuka.

Jin langsung menyuruh jungkook masuk kedalam, yang diruang tamunya sudah ada V, sowon, yerin, jimin, umji, yuju, juga eunha dan jhope yang sudah bergabung dengan mereka.

"Eoh, kau sudah datang kook" sambut sowon.

"Ne noona" balas jungkook.

"Sini, duduklah" ajak V.

Jungkook duduk disamping V.

"Sebenarnya apa yang ingin kau sampaikan kook ah? " tanya jin.

"Ne, sampai kau menyuruh kami berkumpul malam ini" sambung sowon.

"Hyung, noona.. Aku ingin menyampaikan sesuatu pada kalian semua" lirih jungkook.

"Mwoya?" tanya yerin.

"Ini berkaitan dengan sinb" balas jungkook.

"Kenapa? Ada apa?" tanya V.

"Hyung.. Aku.." jungkook menghentikan ucapannya.

"Apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya jimin.

"Ne, mengapa sepertinya kau sangat sedih?" tanya jhope.

"Hyung.. Noona.. Eunha, umji, jhope, jimin, yuju.. Berjanjilah padaku kalian harus menjaga sinb" lirih jungkook.

"Kita pasti akan selalu menjaganya kook ah. Tapi sebenarnya ada apa?" umji.

"Iya. Jangan membuat kita bingung" sambung yuju.

"Sebenarnya.. Aku akan meninggalkan sinb" ucap jungkook.

"Maksudmu?" tanya eunha.

"Begini, sebenarnya ini memang sudah keputusanku sejak lama. Kedua orangtuaku juga sudah memberi izin padaku. Setelah lulus sekolah aku akan melanjutkan pendidikanku untuk kuliah di jepang. Aku akan mengambil jurusan kedokteran disana. Aku sebenarnya mendapatkan beasiswa dari sekolah. Pihak sekolah yang mengajukanku untuk bisa kuliah disalah satu universitas terbagus di jepang. Sebenarnya aku ragu untuk mengambil tawaran tersebut. Satu sisi menjadi seorang dokter adalah cita2ku apalagi kuliah di universitas kedokteran terbagus. Namun satu sisi aku tidak ingin jauh dengan sinb. Sejak kecil aku selalu bersama sinb, sinb selalu bergantung padaku. Dia hanya gadis kecil yang manja dan tak bisa melakukan apapun sendirian. Aku khawatir jika aku meninggalkannya. Tapi apa boleh buat, sebentar lagi kita akan menghadapi ujian kelulusan dan jarak sebulan aku harus segera pergi ke jepang, mungkin akan menghabiskan waktu yang panjang disana, sekitar 6 tahun? Hingga aku benar2 menjadi seorang dokter yang ahli. berarti sebentar lagi aku akan segera meninggalkan sinb. Maka dari itu, aku memberitahu kalian saat ini. Aku ingin kalian mengawasi sinb dan menjaganya selama aku tidak ada nanti" ucap jungkook menjelaskan.

"Mwo? Apa sinb sudah mengetahuinya?" tanya jin.

"Tentu saja belum hyung. Aku belum sanggup melihat reaksinya" lirih jungkook.

"Kau harus segera memberitahunya jung. Cepat atau lambat. Kita pasti akan menjaga sinb disini. Kau tak perlu khawatir" ucap V.

"Nanti aku akan mencobanya hyung" balas jungkook.

"Jika kau kesulitan membujuk sinb nanti bilang saja pada kita. Kita akan mencoba memberinya pengertian" ucap yerin.

"Terimakasih noona. Untung saja sekarang sinb dan aku mengenal dan dekat dengan kalian. Jika tidak, ntah bagaimana nantinya. Sinb pasti akan sendirian disini, mengingat dulu sinb adalah orang yang susah sekali bergaul" jungkook.

"Sama2, sekarang kau bisa tenang, kembalilah ke rumah. Kasihan sinb sendirian di rumah" ucap sowon.

"Ne. Kalau begitu aku pamit" ucap jungkook lalu berdiri dari duduknya.

"Hati2 dijalan kook ah" ucap jimin.

"Ne bantet" balas jungkook.

"Sialan kau kelinci" jimin kesal.

Semua terkekeh.

                              ******

Jungkook kini sudah sampai di rumahnya. Saat masuk ke rumah, ia melihat sinb yang tertidur dengan kepala diatas meja dengan alas buku dan masih memegang pulpen. Seluruh wajahnya tertutupi oleh rambutnya. Jungkookpun menghampirinya. Ia duduk disampinh sinb. Perlahan ia menyelipkan rambut yang menutupi wajah sinb ketelinganya. Dengan lembut ia mengusap pipi sinb. Ia memperhatikan wajah damai sinb. Detik berikutnya sinb merasa terganggu karna usapan itu, hingga akhirnya sinb terbangun.

"Eohh.. Oppa.. Sudah pulang?" tanya sinb dengan suara paraunya.

"Hmm" jawab jungkook dengan dehemannya.

"Habis dari mana? Lama sekali?" tanya lagi sinb sambil mengucek ngucek matanya.

"Dari apartemen jin hyung" jawab jungkook.

"Mwo? Kenapa tidak bilang? Aku juga kan ingin ikut" ucap sinb.

"Mianhe. Sekarang pergilah ke kamarmu dan tidur. Kenapa kau tidur disini eoh? Apa pundakmu tidak pegal?" jungkook.

"Huuhh.. Aku juga tidak sadar oppa.. Mungkin karena aku lelah mengerjakan soal matematika ini.. Tanpa sadar aku tertidur" sinb.

"Yasudah sekarang bereskan dulu bukunya lalu segera pergi tidur. Belajarnya besok saja dilanjutnya ne" ucap jungkook.

"Hmmm" sinb mulai membereskan alat tulisnya.

"Kajja kita ke kamar oppa" ajak sinb setelah selesai membereskan alat tulisnya.

"Ne, kajja" jungkook merangkul sinb dan pergi kelantai atas menuju kamar masing2 untuk tidur.

"Jaljayo" ucap jungkook sambil mencium pucuk kepala sinb.

"Ne, jaljayo oppa" balas sinb sambil memeluk jungkook.

"Sana cepatlah tidur" suruh jungkook

"Sebentar oppa.. Sebentar saja. Kenapa rasanya aku merindukan oppa. Aku merasa ingin terus memeluk oppa" ucap sinb semakin mengeratkan pelukannya.

"Wae??" tanya jungkook sambil mengelus kepala sinb.

"Molla... " sinb semakin menelusupkan wajahnya di dada jungkook. Menghirup dalam dalam aroma tubuh jungkook yang sangat memabukkannya.

"Sudahlah, ini sudah larut malam. Cepatlah tidur besok sekolah" jungkook melepaskan pelukan sinb dan dengan paksapun sinb melepaskan pelukannya itu.

"Baiklah, mimpi indah" ucap sinb kemudian mencium pipi jungkook.

"You too" balas jungkook.

Merekapun masuk kedalam kamar masing2 dan segera menjemput alam mimpinya.

i'm seriousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang