30

558 81 15
                                    

Hari ini kampus yang menjadi tempat hampir semua artis Frifam Entertainment berkuliah suasananya begitu tegang bagi beberapa mahasiswa-mahasiswi karena mereka akan sidang skripsi yang akan menentukan kelulusan mereka.

Diantara mahasiswa-mahasiswi yang mendapat jadwal sidang hari ini ada sang leader, gitaris dan keyboardis NF STAR, Mario Genov Dozy Purnama.

Seperti kebanyakan mahasiswa-mahasiswi yang berharap lulus dan tidak mengulang, Mario pun juga begitu karena ia susah payah mengerjakan skripsinya ditengah padatnya jadwal dirinya sebagai musisi dan artis.

Mario sendiri jadi personil pertama NF STAR yang menjalani sidang skripsi dan juga jadi artis Frifam Entertainment kedua setelah Ronald M24 yang menjalani sidang skripsi dan lulus tahun lalu.

Saat ini Mario sedang menunggu gilirannya untuk masuk ke ruang sidang yang di dalamnya sudah menunggu 3 dosen penguji yang siap memberikan pertanyaan-pertanyaan sulit padanya.

Di dekat Mario sudah ada Okta yang menemani untuk memberi semangat agar Mario tidak gugup dan tegang. Sementara sang adik, teman segrup band dan artis Frifam Entertainment lainnya akan segera datang menyusul atau tidak datang.

"Selalu enak masakan buatan kamu," ucap Mario mengomentari nasi goreng yang Okta masak khusus untuknya.

Okta tersenyum senang karena Mario selalu memuji masakan buatannya walau sudah berkali-kali ia dengar pujian itu. Tapi kadang juga jujur mengomentari jika ada sesuatu di makanan yang ia masak.

Mario menyendokan nasi goreng ke mulutnya sambil memperhatikan ke sekitarnya mahasiswa-mahasiswi yang akan sidang beserta kerabat mereka sedang curi-curi pandang ke arahnya dan Okta yang duduk berdampingan.

Mario tahu mereka semua berpikir kalau ia dan Okta ada hubungan spesial, tapi ia berharap orang-orang tahu ini adalah privasinya dan Okta sehingga tak menyebar luaskan yang nanti bisa menjadi pemberitaan media infotainment yang berujung konflik.

Setelah nasi goreng buatan Okta habis, Mario mengembalikan kotak makan yang bersih tanpa bersisa nasi bertepatan dengan seorang mahasiswa keluar dari ruang sidang.

"Duh jadi deg-degan," ucap Mario karena ia tahu setelah mahasiswa itu adalah gilirannya.

"Kak Mario gak usah tegang begitu. Kalo tegang yang ada jadi kacau nanti. Sekarang minum dulu." Okta memberikan botol miliknya pada Mario.

"Iya. Makasih ya." Mario membuka tutup botol lalu meminum airnya.

Mahasiswa yang tadi keluar dari ruang sidang masuk kembali ke dalam ruang sidang untuk mendengarkan keputusan 3 dosen penguji apakah ia lulus atau tidak.

"Jangan lupa berdo'a nanti agar dimudahkan," ucap Okta mengingatkan.

"Iya, Okta. Kakak gak akan lupa berdo'a," ucap Mario mengerti.

Mahasiswa yang tadi akhirnya keluar dengan status lulus yang disambut teman dan kerabatnya. Mario pun segera bersiap-siap masuk ke dalam ruang sidang.

Setelah namanya dipanggil untuk masuk, Mario langsung melangkah masuk ke ruang sidang membawa skripsinya yang cukup tebal. Bertepatan dengan Mario yang masuk ke ruang sidang, Rasya, Dinan, Gracio, Ali dan Sisca pun datang.

"Eh, ada pujaan hatinya Babang Mario," ucap Gracio menggoda saat melihat Okta di depan ruang sidang.

"Apa sih, Ge. Pujaan hati apa," sahut Okta yang jadi salah tingkah.

"Pujaan hati? Maksudnya?" tanya Rasya bingung dan penasaran.

"Kakak lu sama Okta punya hubungan spesial, tapi belum ke step selanjutnya," jawab Dinan agak berbisik karena takut didengar orang-orang yang berada di sekitar.

NF STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang