Sejak perut Shani makin besar dan mendekati hari persalinan, tugas rumah tangga langsung diambil alih oleh Gracio seperti menyapu, mengepel, mencuci dan juga memasak disaat dirinya sedang libur, sebelum pergi dan pulang.
Alasan Gracio melakukan itu semua agar Shani tidak terlalu lelah yang bisa berdampak pada kandungannya dan juga saat melakukan persalinan nanti berjalan dengan lancar.
Walau semua tugas rumah tangga dilakukan Gracio, Shani tetap ikut membantu dengan yang ringan-ringan saja seperti setrika, melipat pakaian dan packing saat Gracio akan ke luar kota untuk konser. Atau melakukan kegiatan yang bermanfaat seperti menjahit.
Sekarang ini Gracio sedang sibuk mengepel lantai apartemen yang beberapa menit lalu gelas berisi kopi susu jatuh hingga pecah dan lantainya kotor karena kopi, sementara Shani sedang sibuk menonton sebuah acara infotainment sambil mengemil biskuit.
Ting tong!
"Mas?" panggil Shani.
"Iya." Gracio mengerti lalu menaruh alat pel ke ember.
Gracio berjalan menuju pintu untuk melihat siapa yang datang mengunjungi unit apartemennya dan Shani di pagi hari. Setelah membuka pintu, Gracio terkejut dan tidak menyangka begitu melihat siapa yang datang yaitu mertuanya, kedua orang tua Shani.
"Bapak, Ibu, apa kabar?" tanya Gracio ramah sambil mencium tangan mertuanya.
"Alhamdulillah, baik," jawab Ibu Shani tersenyum. "Kamu sama Shani gimana?"
"Baik dan sehat seperti yang Ibu lihat," jawab Gracio dengan senyuman. "Yuk, kita masuk ke dalam, ketemu sama Shani."
Gracio dan kedua orang tua Shani masuk ke dalam apartemen untuk menemui Shani yang masih asyik dengan tontonannya dan juga menghabiskan biskuit 1 bungkus.
"Sayang, lihat siapa yang datang," ucap Gracio yang membuat Shani langsung menoleh.
Shani membelalakan matanya kaget begitu melihat siapa yang datang. Ia langsung menaruh bungkusan biskuit lalu berdiri dari duduknya berjalan menghampiri kedua orang tuanya yang sudah ia rindukan karena terakhir bertemu itu beberapa minggu lalu saat lebaran.
"Bapak, Ibu, apa kabar? Kok gak ngabarin Shani mau ke sini?" tanya Shani setelah cium tangan dan berpelukan dengan kedua orang tuanya.
"Alhamdulillah, kita baik kok, Cah Ayu," jawab Ibu Shani tersenyum.
"Kita sengaja gak ngabarin kamu sama Gracio, kita mau bikin su... su..." ucap Bapak Shani yang nampak bingung dengan satu kata yang biasa orang ucapkan saat memberi kejutan.
"Surprise, Pak," ucap Gracio.
"Nah, itu, surprise," sambung Bapak Shani tertawa pelan.
"Pak, Bu, duduk yuk. Pasti capek abis perjalanan jauh," ajak Shani lalu menatap Gracio.
Gracio mengangguk mengerti lalu menuju dapur untuk membuatkan minuman untuk mertuanya. Kopi hitam untuk Bapak Shani, teh manis hangat dengan gula tebu untuk Ibu Shani.
Sambil menunggu Gracio selesai membuatkan minuman, Shani bersama kedua orang tuanya mengobrol yang mana Ibu atau Ayah Shani menanyakan persiapan anaknya bersama suaminya menjelang cucu dan anak pertama lahir bulan ini.
Shani pun menjawab ia sudah menyiapkan semuanya bersama Gracio untuk sang anak nanti lahir ke dunia. Termasuk ilmu saat merawat bayinya nanti setelah lahir.
"Tapi Shani sama Gracio masih perlu bimbingan Bapak-Ibu sama Papa-Mama yang sudah berpengalaman mengurus anak," ucap Shani tersenyum.
"Kamu tenang aja, Bapak sama Ibu selama 3 bulan tinggal di sini nemenin kamu sama Gracio," ucap Bapak Shani yang membuat Shani senang sekaligus kepikiran sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NF STAR
FanfictionNF STAR adalah sebuah grup band yang berpersonil 5 remaja yang dibentuk oleh sebuah agensi dan label kecil. Bagaimana kisah mereka?