Siang ini Mario, Vino dan Boby sedang sibuk di dalam ruangan sedang membuat arrasemen lagu ciptaan Boby. Sudah 30 menit lebih mereka mengerjakan arrasemen lagu agar hasilnya pas dan enak didengarkan.
Sementara Dinan dan Gracio tidak ikut berpartisipasi karena ada urusan masing-masing. Dinan sedang menghadiri event turnamen MLBB skala kecil yang ia selenggarakan, sedangkan Gracio menemani Shani pemotretan.
Saat ini di ruangan hanya ada Mario dan Vino karena sang pencipta lagu sedang berada di lift menuju lantai 1 mengambil pesanan pizza yang sudah tiba beberapa saat lalu.
Sesampainya di lantai 1, Boby berjalan menuju meja resepsionis yang di dekatnya ada orang berjaket ojol berdiri sambil memainkan handphone menunggu kedatangannya.
"Ini, Bang. Uangnya," ucap Boby saat berada di dekat orang itu dengan memberikan 2 lembar uang 100 ribu.
"Ini kelebihan, Kang," ucap orang itu belum menerima karena sedikit kaget, setahunya pesanan pizza Boby sebanyak 2 box tidak lebih dari 100 ribu.
"Iya, tahu. Terima aja. Uang tip." Boby menarik tangan orang itu lalu menaruh uangnya di telapak tangan untuk diterima.
"Ya udah, makasih kalo gitu, Kang," ucap orang itu sambil memasukan uang ke dalam saku jaket.
Orang itu lalu pergi keluar gedung. Boby sendiri mengambil pizzanya dan akan dibawanya ke ruangan di lantai 3. Baru saja akan melangkah, ia langsung menoleh ke pintu utama gedung terbuka masuk Anin ke dalam berjalan menuju lift. Boby seketika tersenyum melihat Anin, begitupun Anin juga tersenyum balik ke Boby.
"Hai, Nin," sapa Boby seraya mendekat hingga berjalan di samping Anin.
"Hai juga, Kak," balas Anin.
"Latihan?"
"Enggak, Kak. Mau ambil charger aku yang ketinggalan di ruangan latihan. Kak Boby di sini lagi apa?"
"Lagi sibuk bikin arrasemen lagu sama Kak Vino dan Kak Mario."
"Dinan? Gracio?"
"Sibuk..." Boby berhenti berbicara sesampainya di depan lift. Ditekannya tombol, baru lanjut berbicara. "Terutama Gracio yang ingin menemani Shani, takut kenapa-kenapa."
"Oh, ngerti kok aku, Papa muda."
Boby tertawa mendengar ucapan Anin yang sedikit meledek Gracio. Tapi memang faktanya begitu, Gracio beberapa bulan lagi resmi menjadi seorang ayah. Lalu Boby dan Anin masuk ke lift begitu pintu lift terbuka.
"Abis ngambil charger, langsung mau balik?" tanya Boby.
Anin mengangguk. "Iya. Kan 7 WITCH lagi libur latihan koreo maupun nge-band."
"Aku an-" Boby berhenti berbicara begitu pintu lift terbuka yang artinya tiba di lantai 2.
"Aku pake taksi online, Kak. Dan mobilnya udah nunggu aku di depan," jawab Anin yang tahu Boby menawarkan diri untuk mengantarkannya pulang. Lalu berjalan keluar diikuti Boby menuju ruangan 7 WITCH biasa latihan koreo.
"Ada yang mau aku obrolin sama kamu," ucap Boby sedikit memaksa karena memang ingin mengobrol berdua dengan Anin.
"Kak Boby bukannya lagi bikin arrasemen?" tanya Anin ingat Boby ada kesibukan bersama Vino dan Mario.
"Biar mereka aja, 'kan aku udah bikin liriknya," jawab Boby meyakinkan agar Anin mau ia antarkan.
"Ya udah, aku tunggu di depan," putus Anin menerima ajakan Boby karena ini kesempatan dirinya lebih dekat dengan idola yang ia sukai sejak lama.
Walau sering bertemu sejak Anin memutuskan bergabung dengan Frifam Entertainment dan menjadi personil 7 WITCH, belum jarang sekali Anin berkesempatan bisa berduaan dengan Boby, terakhir kali berduaan itu saat latihan untuk duet di Frifam Concert. Dan ajakan Boby tadi jadi kesempatan untuknya bisa berduaan kembali dengan sang idola.
KAMU SEDANG MEMBACA
NF STAR
FanfictionNF STAR adalah sebuah grup band yang berpersonil 5 remaja yang dibentuk oleh sebuah agensi dan label kecil. Bagaimana kisah mereka?