Sore ini Shani sedang berada di rumah keluarga Harlan sejak semalam. Ia di sana bersama adik iparnya, Chika. Sementara Gracio dan mertuanya tidak ada di rumah karena sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Sekarang Shani dan Chika sibuk menonton film Danur atas permintaan Shani yang ingin menonton sesuatu yang horror. Dan sudah 1 jam mereka menonton film tersebut.
Tentu film yang ditonton lewat laptop Chika membuat kedua perempuan itu saling menjerit dan menutup mata saat adegan yang menakutkan dan hantunya muncul tiba-tiba.
Chika sebenarnya ingin sekali pergi atau mengganti dengan film bertemakan cinta di laptopnya, tapi Shani menahan dan menolak mengganti film. Terpaksa Chika menemani hingga ikut menonton film tersebut.
"Chika?" panggil Shani.
Chika menoleh. "Iya? Ganti filmnya?"
"Bukan. Cici tiba-tiba kepengen sesuatu."
"Kepengen apa, Ci?" Chika berharap permintaan Kakak iparnya ini tidak aneh-aneh seperti yang pernah Kakaknya ceritakan padanya dan orang tuanya.
"Yang berkuah dan daging kambing gitu. Apa ya?"
"Gulai?"
"Bukan. Itu tu apa ya namanya yang berkuah dan berdaging kambing."
"Soto?"
"Bukan."
"Tongseng?"
"Ah, iya. Tongseng. Cici lagi kepengen itu."
"Aku bel-"
"Kamu jangan pergi. Temenin Cici sampe selesai. Hubungi suami Cici biar dia yang beli," potong Shani yang memupus harapan Chika yang ingin berhenti menonton film Danur.
"Iya, iya."
Chika mengambil handphone-nya yang ada di atas meja lalu mulai mencari kontak Kakaknya. Setelah menemukan kontak Gracio, ia langsung menghubungi sang Kakak.
"Hallo? Ada apa, Chik?"
"Kak, Kak Cio lagi di mana?"
"Di jalan, mau pulang. Kenapa?"
"Kebetulan nih. Beliin tongseng buat Ci Shani, lagi ngidam itu."
"Oh, oke. 15 menit tongseng akan segera tiba di rumah."
Tut~
Chika langsung memutus teleponnya dan menaruh handphone-nya di atas meja. Lalu ia kembali melanjutkan menonton film Danur bersama Shani walau harus meram melek menonton film tersebut.
*****
Tak seperti apa yang Gracio katakan di telepon tadi, justru lebih dari 15 menit belum tiba di rumah bahkan hingga film yang ditonton selesai. Hal itu justru membuat Shani jadi bete menunggu dan pada akhirnya Chika jadi pelampiasannya.
Seperti saat ini Chika disuruh membuat wedang jahe. Tapi sudah 15 kali membuat dan Shani cicipi, tidak ada yang enak sehingga Chika harus membuat wedang jahe yang benar-benar enak baru boleh berhenti.
"Ini, Ci. Dicoba," ucap Chika memberikan segelas wedang jahe ke-16 buatannya.
Shani menerima gelas tersebut lalu mencicipi sedikit wedang jahe-nya. Tapi ekspresinya menunjukan tidak enak yang membuat Chika menghela nafas harus membuat lagi wedang jahe ke 17.
Sejujurnya Chika sudah mengikuti langkah-langkah membuat wedang jahe yang enak di internet dan juga bahan-bahannya tidak kurang dan salah. Tapi entah kenapa masih tidak enak saat Shani mencicipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NF STAR
FanfictionNF STAR adalah sebuah grup band yang berpersonil 5 remaja yang dibentuk oleh sebuah agensi dan label kecil. Bagaimana kisah mereka?