"kecantikan sejati bukan dari fisik yang mempuni, tapi dari hati yang tulus mengasihi."
*I. A. M. U*
♣♣♣
Seorang gadis yang tampak mengenakan kebaya sedang celingak celinguk mencari sesuatu. Entah siapa yang sedang ia tunggu, tapi tampaknya ia terlihat antusias saat melihat dua orang paruh Baya yang berada didepan gerbang sekolahnya.
"Ramah, umi. Ara lulus." Teriaknya senang dan segera menghampiri kedua orang tuanya itu. dengan senyumnya tak pernah luntur dari wajah manisnya.
Gadis itu mengenakan kebaya dikarenakan ada acara wisuda disekolahnya. Ya tepat sekali. Hari ini adalah hari kelulusan gadis itu.
Nur Arsy-syu'araa gadis keturunan madura jawa yang memiliki mata bulat berwarna hitam legam, hidung mancung, kulit sawo matang.
"Salam dulu toh ndok, bukan teriak teriak." Ucap ramahnya menowel hidung anak gadisnya itu.
"Nggeh mah, kelepasan. Assalamu'alaikum." Dengan cengirannya yang khas gadis itu menyalami kedua orang tuanya.
"Wa'alaikumussalam, selamat ya ndok ramah sama umi bangga sama kamu." Ucap uminya. Beliau terlihat sangat senang karena putri bungsunya ini mendapat juara paralel di sekolahnya.
"Enggeh umi, inikan berkat ramah sama umi yang tiap hari ngingetin ara buat belajar."
"Araa!!" Teriakan itu membuat siempunya nama menoleh ke asal suara.
"Kamu kemana aja sih ra? Capek tau dari tadi muter muter sampek ke luar negri nyariin kamu." Keluhnya kesal, sedangkan yang ditanya hanya bisa geleng geleng kepala dengan tingkah aneh bin lebay dari sahabatnya itu.
"Ya ampun ada ramah sama umi, assalamu'alaikum, maapkeun tadi teriak teriak." Ucapnya merasa tak enak hati. Dan langsung bersalaman.
"Wa'alaikum salam, yowes ndak papa, gimana fa, kamu lulus?." Tanya ramah.
"Alhamdulillah lulus." Ifatun wardani. Sahabat yang insyaallah dunia akhirat bagi ara.
"Oh iya ara, kamu mau lanjut kemana?, kalau aku in syaa allah mau lanjut ke UI."
"Aku juga mau kuliah tapi, kata ramah sama umi lebih baik mondok biar lebih mengenal agama." Gadis itu hanya bisa pasrah ketika ramah dan uminya sudah memutuskan.
Karena menurutnya orangtuanya tidak akan membiarkan anaknya tersesat dan salah pergaulan. Apalagi seperti jaman sekarang yang dimana dunia semakin kejam dengan maraknya seks seks bebas didunia remaja.
"Yaudah kalau begitu nanti aku bilang sama mamah deh kalau aku mau mondok, biar bisa bareng lagi." Ara senang mendengar keputusan sahabatnya itu. Ternyata sahabatnya itu sangat pengertian
"Beneran kamu fa?." Tanya ara tak percaya.
"Iyalah ra, kita kan bestfriend until jannah." Ifa menganggukkan kepalanya yakin.
"Alhamdulillah kalau begitu, yaudah aku sama ramah dan umi mau pulang dulu ya. Kasian abang aku dirumah sendirian. Assalamu'alaikum." Ara tampak tersenyum senang dan segera berpamitan kepada sahabatnya itu.
"Iya, wa'alaikumussalam, salam sama abang kamu yang ganteng itu." Jika menyangkut abang tampannya ara, ifa langsung *shy shy cat*.
Ara hanya geleng geleng kepala melihat tingkah laku sahabatnya itu. Tapi ia selalu bersyukur memiliki sahabat seperti ifa. Sahabat yang selalu ada disaat senang maupun susah, sahabat yang selalu membantunya ketika jatuh.
*ramah>> Bapak
Assalamu'alaikum wr.wb.
Hy hy readers. Gimana ceritanya?.
Haha😁😂 maapkeun kalo ceritane ora nyambung. Soalne author e abal abal iki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Izinkan Aku mencintaimu Ustadz
RandomCerita Fiksi!!! (Ada yang direvisi ulang) "jangan salahkan orang lain jika Kita merasa tersakiti, intropeksi dirilah, mengapa Kita terlalu berharap pada manusia, jika tuhan senantiasa bersama."