"terkadang hidup tak seperti yang kita
Bayangkan, tak seindah yang kita harapkan.
Tapi percayalah dibalik itu semua
Tuhan telah menyiapkan sebuah kejutan."I.A.M.U
"woyy, ustadzah arini sekarang nggak masuk, digantikan oleh ustadz irsyad." pengumuman dari ketua santri putri membuat semangat para santri berkobar.
Memang para santri akan bersifat bar bar jika pengurus belum datang, seperti saat ini contohnya.Banyak dari mereka yang tidak sabar untuk segera menyetor hafalan pada ustadz ganteng itu.
Segalak galaknya ustadz irsyad, tidak pernah ada santri putri yang kapok. Berulangkali ustadz irsyad memarahi mereka hanya merespon dengan senyum yang menggelikan. Dasar memang. Santri kurang kasih sayang ya seperti mereka semua itu.
♣️♣️♣️
Dikoridor pesantren ara berjalan sendiri menuju kelas untuk menyetor hafalannya. Ya ara sendiri karena aisyah sudah berangkat duluan.
Ia tidak tau jika saat ini bukan ustadzah arini tetapi ustadz irsyad yang mengajar. Jangan salahkan dirinya jika ia terlambat datang.
"assalamu'alaikum." ara melangkahkan kakinya memasuki ruang kelas tempat menyetor hafalan. Ia tidak melihat jika didalam kelas tersebut ada ustadz irsyad.
"wa'alaikum salam, dari mana?, kok telat? udah tau kan kalau sekarang setoran hafalan?." pertanyaan bertubi tubi dari ustadz irsyad membuat ara geram. Mentang Mentang ganteng sok galak segala. Batin ara.
Sebenarnya dulu umi maryam ngidam apa aja sih sampek anaknya nyebelin seperti sekarang."nggeh ustadz, tapi ustadz ono opo ada di kelas santri putri?, bukannya sekarang jadwalnya ustadzah arini." dengan gaya meddoknya ara balik bertanya pada ustadz irsyad. Memang benarkan jika sekarang jadwalnya ustadzah arini
"saya yang menggantikan ustadzah arini selama 1minggu kedepan, jadi jangan sampai telat lagi." ucapnya tegas. "kalian semua juga, tidak ada yang boleh telambat lagi, jika ada yang telat hukumannya menghatamkan al qur'an langsung dihadapan saya dengan makhrojal huruf yang tepat, jika salah kalian harus mengulang dari awal." sungguh sadis hukuman dari ustadz tampan itu. Ya setidaknya Beri sedikit keringanan, untuk santri putri yang imut imut ini.
Banyak sebagian para santri yang mengeluh tetapi banyak juga yang menyela perkataan ustadz irsyad.
"boleh kok ustadz hataman qur'an asal bareng ustadz." sela desi santri tercentil.
"sudah sudah, sekarang kamu duduk dan segera setorkan hafalan kamu." tak mau membantah, ara menuruti perkataan ustadznya itu. Ia duduk disebelah aisyah,sahabatnya.
♣️♣️♣️
"umi, coba kamu nasihati putramu itu agar mau menikah dengan calon yang abi ajukan." kyai yahya mencoba meminta bantuan istrinya agar putranya. Ustadz irsyad. Mau melanjutkan perjodohan itu.
"iya abi, umi akan coba, abi bersabar dan berdoa saja. Karena kita tidak tahu siapa jodoh irsyad." nasihat umi maryam sedikit menenangkan kyai yahya.
"sekarang dimana irsyad?." kyai yahya bertanya keberadaan ustadz irsyad. Putranya.
Umi maryam menggelengkan kepala pertanda ia tidak mengetahui keberadaan putranya itu.
"setau umi, irsyad tadi mengajar dipondok putri, tapi sekarang umi tidak tau dimana dia sekarang." memang setelah mengajar dipondok putri, ustadz irsyad tidak kembali ke ruangan pengurus ataupun ke ndalem.
Dilain tempat ustadz irsyad sedang kesusahan membawa jurnal jurnal.
"assalamu'alaikum, kamu bisa nolongin saya nggak?, ini saya kerepotan membawanya." ustadz irsyad memanggil salah satu santri yang berlalu lalang di pondok putri.
Saat itu kebetulan ara melintas dan dimintai tolong oleh ustadz irsyad.
Ara tidak tau harus bersikap seperti apa. Antara senang atau kesal. Senang lantaran bersama dengan ustadz ganteng atau kesal lantaran tadi waktu menyetor hafalan ia selalu dikomen itulah,inilah. Dasar ustadz 3G. Ganteng ganteng galak. Tidak seperti ustadzah arini yang baik hati.
"hey, kok bengong?, bisa nggak bantuin saya?, kalo gak bisa saya mau nyari orang lain. " karena tak mendapat respon ustadz irsyad kembali memanggil ara.
"eh, enggeh ustadz. Bisa kok." ara kemuadian mengambil alih jurnal yang dibawa oleh ustadz irsyad. " mau dibawa kemana ustadz?." Tanyanya cepat,
"ke ndalem aja." kemudian ustadz irsyad melenggang pergi mendahului ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Izinkan Aku mencintaimu Ustadz
RandomCerita Fiksi!!! (Ada yang direvisi ulang) "jangan salahkan orang lain jika Kita merasa tersakiti, intropeksi dirilah, mengapa Kita terlalu berharap pada manusia, jika tuhan senantiasa bersama."