abang😎

2.2K 83 0
                                    

"Meskipun sulit, percayalah skenario allah adalah yang terbaik untuk kita."

*I.A.M.U.*

Berbagai macam cara telah dilakukan oleh gadis yang saat ini tengah mondar mandir didalam sebuah kamar bernuansa hitam putih tersebut.

"Ih sebel aku, abang ini tidur opo mati yo, kok ndak bangun bangun dari tadi." Rutuknya kesal. Pasalnya sudah setengah jam gadis itu membangunkan abangnya yang masih tidur dengan pulas. Entah disengaja atau tidak. Sedari tadi hanya bisa menggeliat tanpa membuka matanya.

Gadis itupun nampak keluar dari kamar abangnya, beberapa saat kemudian gadis itu kembali membawa gelas berisi air dingin.

"Abang..." teriaknya lagi. "Kalo abang ndak bangun, ara sembur nih."ancamnya. Sedetik kemudian gadis itu mengeluarkan aba aba untuk menyiram abangnya.

"Satu...dua...tiii..
Sesaat sebelum menuangkan airnya ke abang tersayangnya itu, tiba tiba saja.

"Iyo iyo nih, abang udah bangun. Ono opo sih ra."

Ya. Gadis itu adalah Nur arsy syu'araa atau ara. Gadis yang menghabiskan waktunya selama 30 menit hanya untuk membangunkan abangnya yang kebo.

"Abang arya seng gantenge sak jagad lupa Opo pura pura lupa sih?."

Muhammad arya malik. Abang ara yang paling ganteng. Dikarenakan ara hanya memiliki satu saudara laki-laki.

"Lupa opo?" Tanya abangnya dengan khas bangun tidur.

"Iih abang mah, katanya kalo ara lulus dengan nilai terbaik mau di ajak jalan jalan." Ara memanyunkan bibirnya dengan sebal.

"Emang kamu lulus?." Tanyanya.

"Iyo lulus." Ara mengangguk mantap.

"Emang nilainya bagus?." Tanyanya lagi.

"Iyolah, ara gitu" ucapnya bangga.

"Abang ora percoyo." Ara terlihat sangat sebal dengan abangnya ini. Ah, apa abangnya ini mengira bahwa ara bodoh disekolah?.

"Udah lah bang, abang ndak usah mencari alasan. Pokoknya ara tungguin abang di bawah. Lima belas menit kudu selesai ndak ada alasan lagi. Titik ndak pakek koma." Setelah mengucapkan kata terakhir dengan penuh penekanan ara segera melesat kebawah menuju sofa diruang keluarga.

Ara duduk di sofa singgle sambil menunggu abangnya.

"Loh, belum berangkat to ndok." Umi dijah muncul dan bertanya. Pasalnya anaknya ini sudah 30 menit yang lalu berpamitan tapi sekarang masih ada dirumah.

"Belum umi, abangnya susah di bangunin kebo banget umi. Ara sebel deh." Ara memanyunkan bibirnya karena kesal dengan abangnya.

"Yaudah ndak usah manyun gitu, umi mau bicara sama ara." Ara penasaran, tidak biasanya uminya bersikap seperti ini. Biasanya kalo mau bicara itu langsung pada intinya.

"Bicara nopo umi?." Tanya ara. Yang penasaran.

"Ramahmu bilang kalau besok kamu akan berangkat kepesantren."

"Loh, kok gitu umi?, bukannya bulan depan yo aku mondok." Ara sedikit kaget dengan ucapan uminya. Tapi apalah daya, ara tidak mau dicap sebagai anak durhaka karena membangkang perintah orang tua.

"Dek, ayo. Katanya mau jalan jalan." Arya turun dan menghampiri adeknya itu.

Izinkan Aku mencintaimu UstadzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang