Assalamu'alaikum readers, mohon maaf ya telat update 😊, tapi emang sengaja sih hehe😁.
Oh iya, happy eid Mubarak man teman. Mohon maaf lahir dan batin. Maafin kesalahan nurul jika selama menulis cerita banyak kesalahan dan banyak kata kata yang tidak berkenan dihati man teman.Satu lagi nurul mau ngasih tau kalau cerita 'mengejar mimpi di pulau madura' udah nurul up, jangan lupa mampir kelapak sebelah ya dan jangan lupa untuk tinggalkan jejak. Nurul gak akan maksa kalian buat vote cerita yang nurul up, tapi kalau ada kesalahan atau alur cerita yang nggak nyambung kalian boleh komen dan kritik cerita aku, kasih masukan juga boleh banget. Dengan begitu Berarti kalian ngebantu aku untuk memperbaiki kesalahan aku. Kita juga bisa sharing sharing tentang cara menulis dan sebagainya.
Hehe ya ampun, nurul banyak banget bicaranya, maaf kalau sedikit cerewet ya.
HAPPY READING
"percaya atau tidak, semua yang ada didunia ini sudah direncanakan. termasuk pertemuan kita dulu, dan perpisahan kita saat ini."
Sudah dua minggu lebih istrinya belum kembali kerumahnya. Padahal irsyad sudah berusaha mencari keberadaan ara disetiap sudut kota bondowoso. Tapi hasilnya nihil. Ini memang kesalahannya dan ia menyesal sangat menyesal. Umi dan abinya sampai saat ini masih terus marah, meski kelihatannya biasa saja tapi perubahan seperti jarang berbicara kepada ustadz irsyad itu membuatnya sedikit kecewa.
Setelah keluarga ara mengetahui bahwa putrinya tidak berada di ndalem juga terlihat khawatir. Awalnya irsyad sangat takut untuk memberitahu ramah jaqfar dan umi dijah, tapi bagaimanapun juga kita menutupi sesuatu pada akhirnya hal itu akan terungkap juga. Untungnya kedua mertuanya itu tidak emosi terhadap dirinya, melainkan membantu ustadz irsyad untuk mencari ara.
"bang, kalau abang tau keberadaan ara, beritahu irsyad bang. Irsyad benar benar ingin minta maaf sama ara. " irsyad memandang arya, sorot matanya seperti orang yang menyesal, suaranya memelas, memohon agar dia memberitahu keberadaan ara. sebenarnya arya tak tega dengan adik iparnya itu, tapi bagaimanapun juga arya ingin memberikan pelajaran kepada adik iparnya.
"saya bisa saja memberitahu kamu, tapi apakah kamu bisa meyakinkan saya kalau kamu tidak akan menyakiti adik saya." irsyad mengangguk mantap, bersungguh sungguh dengan syarat yang diajukan abang iparnya.
"iya bang, insyaallah irsyad gak akan ngecewain istri irsyad lagi. " sedikit senyum diikuti oleh setetes air mata harapan muncul diwajah tampannya. Meski ia sedikit tak yakin jika ara akan menerima kembali dirinya.
"jika kamu melakukan hal ini lagi, abang gak akan segan segan untuk menyuruh ara menceraikan kamu." ancaman arya sedikit membuat nyali irsyad ciut, tapi sedetik kemudian dia mengangguk, irsyad sudah berjanji kepada dirinya jika ia tidak akan melakukan hal ini kepada istrinya.***
"nggak, aku nggak mau dimanfaatin lagi sama gadis ular seperti kamu, aku mau kita putus. " ifa, tak menyangka, setelah pernikahannya gagal, ia sekarang diputusin oleh pacarnya. Padahal niatnya ifa ingin melabrak reyhan yang ketahuan jalan sama perempuan lain, tapi bukannya ifa yang marah, melainkan ia yang diputusin.
"rey, kamu bercanda kan?, kamu bilang waktu itu kalau kamu cinta sama aku. " ifa mencoba memohon kepada rey, ia tak ingin gagal kembali dalam berhubungan.
"nggak, aku gak bercanda, mendingan kamu sekarang minggir dari hadapanku, karena aku muak melihat wajah sok polosmu itu. " rey sedikit mendorong ifa agar menyingkir dari hadapannya, kemudian meninggalkannya begitu saja. Ifa tak kuasa, tangisnya semakin menjadi, ia tak peduli jika dirinya sekarang ada didalam cafe dan menjadi sorotan orang orang disekitarnya.
"hiks... Hiks..., kenapa? Kenapa aku yang selalu tersakiti?. " isakan tangisnya tak berhenti, kesedihan yang ia rasakan tak ada orang yang mengetahuinya, semua orang sibuk dengan kesalahan yang ifa lakukan, tanpa berpikir bahwa sebenarnya ia juga merasa sakit.
"Wes, ojo nangis terus, ntar ayune ilang." suara itu membuat ifa mendongak, kemudian menghapus air matanya kasar menggunakan tisu yang dijulurkan oleh laki laki yang menyuruhnya berhenti menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Izinkan Aku mencintaimu Ustadz
RandomCerita Fiksi!!! (Ada yang direvisi ulang) "jangan salahkan orang lain jika Kita merasa tersakiti, intropeksi dirilah, mengapa Kita terlalu berharap pada manusia, jika tuhan senantiasa bersama."