Part 7

4.1K 450 81
                                    

Author pov.
Setiap hari minggu pagi, chaeryeong dan yuri selalu menyempatkan diri untuk olah raga pagi. Kedua orang itu memang langsung menjadi teman dekat padahal mereka baru saling mengenal pada saat masa orientasi sekitar tiga bulan yang lalu.

"Lah si chaeri mana ?!" Tanya yuri dengan terkejut saat melihat chaeryeong hanya menenteng tali yang sudah tidak ada anjingnya.

"Lah ?! Anjing gue ke mana yul ?!"

Chaeryeong sangat panik ketika anjing kesayangannya hilang.

"Ya mana gue tau, kan dari tadi lo yang bawa."

Mereka berdua malah heboh sendiri karena kebingungan anjing kesayangan chaeryeong hilang entah ke mana.

"Aduh gimana nih ?"

"Ya udah jangan panik, lo cari ke arah sana, gue ke sini."

Chaeryeong menyetujui perkataan yuri, dan langsung melesat pergi untuk mencari belahan jiwanya.

"Duh si chaeri pakai acara kabur segala. Idup udah enak, tiap hari dipakai-in baju chanel, dibeliin makanan yang lebih mahal dari makanan gue, tinggal di istana, disayang-sayang sama orang cakep. Kurang apa coba idup lo chaer ? Gitu masih kabur-kabur aja."
Sambil mecari-cari keberadaan anjing chaeryeong, yuri bergumam sendiri seperti orang gila.

Pas lagi fokus nyari anjing chaeryeong, tiba-tiba ada yang noyor kepala yuri dong dari belakang.

"BEBEK! Dasar bebek gila! Ngajak gelut ya lo ?! Sini lo tai!"

Darah tinggi yuri langsung meningkat saat mengerti orang yang mendorong kepalanya ternyata adalah yena.

"Bwahahahahaha, sini kejar gue kalau bisa." Di akhir kalimatnya itu yena menjulurkan lidah untuk mengejek yuri setelah itu berlari dengan sangat kencang diikuti oleh yuri di belakanganya.

*bruk

Saking kencengnya lari dan ga liat depan, akibatnya yena malah nabrak tiang listrik.

Kesian njir tiang listrik diem-diem ditabrakkin mulu.

*bug *bug *bug *bug

"Aduh aduh aduh, ampun! Sakit woy!"

Yena mengaduh kesakitan karena yuri memukulinya berkali-kali.

"Mampus aja lo sekalian kalau perlu."

*grep

Karena yuri tidak mau berhenti memukuli yena, akhirnya yena menarik yuri ke dalam pelukkannya dan hal itu berhasil membuat yuri berhenti.

Ya gimana ga berhasil orang yurinya aja kaget banget si bebek tiba-tiba meluk dia.

"Jangan dong, kalau gue mampus nanti siapa yang bisa lo jadiin tempat curhat ?"

"Abisnya lo ngeselin nyet!"

"Lah yang bener gue bebek atau monyet nih ?"

"Semuanya! Kalau perlu satu kebun binatang gue pakai buat manggil lo. Minggir sana! Ketek lo bau."

Yuri langsung mendorong yena yang sedang memeluknya.

Padahal mah aslinya si yuri deg-deg an.

"Kebanyakan makan cabe ya lo ? Pedes banget mulutnya.
Minum nih, biar dingin otak lo."

Yena menempelkan sebotol minuman dingin ke pipi yuri, dan hal itu malah membuat kekesalan yuri semakin bertambah.

School 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang