Part 18

3.6K 359 33
                                    

Author pov.
Sudah tiga hari lia tidak masuk sekolah. Dan tiga hari itu juga lia sama sekali tidak menghubungi yeji. Hal itu benar-benar membuat yeji sangat bingung.

Ya bingunglah, siapa yang ga bingung coba kalau pacarnya ga bisa dihubungi selama tiga hari dan ga ada kabar sama sekali.
Dan yang paling parah adalah hari ini anniversary ke-2 mereka.

Setiap hari yeji selalu pergi ke rumah lia,namun hasilnya nihil karena yeji tetap tidak bisa menemukan lia dengan berbagai alasan.
Hari inipun yeji tetap tidak menyerah untuk menemui lia.
Dan sepertinya sebuah keberuntungan karena yeji melihat mobil yang biasa digunakan lia masuk ke dalam kawasan rumah keluarga choi.

"Ye..yeji ?"

Lia sangat terkejut melihat kekasihnya itu sudah berdiri di depan pintu rumahnya.

Sedangkan orang yang dipanggilnya itu hanya tersenyum.
Senyuman yang memancarkan kehangatan tapi lia bisa membedakan bahwa senyum itu terlihat sangat berbeda dari biasanya.

"Hai."

"Se..sejak kapan kamu di sini ?"

"Belum lama kok, dua jam yang lalu mungkin."

"Hah ? Seriusan ? Ini udaranya dingin banget, kamu ngapain di sini ?"

Yeji kembali tersenyum saat lia melontarkan pertanyaan seperti itu.

"Menurutmu kenapa aku di sini ?"

Lia hanya terdiam dan tidak tau harus menjawab apa.

"Aku khawatir, tapi syukurlah ternyata kamu baik-baik aja."

Setelah itu yeji terlihat mengeluarkan sebuah kotak hadiah dari balik punggungnya lalu sambil tersenyum yeji menyodorkan kotak hadiah itu kepada lia.

"Happy anniversary."

Lia hanya terdiam,

Cukup lama terdiam sambil memandangi kotak itu dan tidak kunjung mengambil kotak itu dari tangan yeji.

"Yeji."

"Hwang yeji."

Sebelum melanjutkan perkataannya, lia berhenti sejenak seperti sedang menstabilkan suaranya yang sedikit bergetar.

"Let's break up."

Tangan yeji yang sedang menyodorkan hadiah kepada lia itu secara perlahan-lahan turun.

Antara percaya dan tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

"Jangan bercanda lia, ga lucu kalau kamu mau ikut-ikut konten prank yang ada di youtube itu."

Lia hanya menundukkan kepalanya dan sama sekali tidak berani menatap yeji.

"Aku udah tau kalau ini cuma prank, jadi udahan ya jangan dilanjutin lagi."

Lia mengepalkan tangannya dengan erat karena menahan rasa sakit di hatinya. Sebenarnya lia tidak tega harus mengatakan itu, tapi lia harus melakukannya demi keselamatan yeji.

"Kenapa kamu mikir kalau aku cuma bercanda ? Seharusnya kamu sadar kalau aku mulai bosen. Seharusnya kamu sadar kenapa aku menghindar dari kamu. Seharusnya kamu sadar kenapa aku ga bales chat kamu. Seharusnya kamu sadar kalau aku pengen berhenti!"

Yeji terdiam dan hanya menatap lia dengan tidak percaya bahwa lia akan mengatakan hal seperti itu.

*tes

School 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang