Part 19

2.8K 374 44
                                    

Author pov.
Pagi-pagi sekali, yuri terlihat sudah siap dengan seragam sekolahnya yang lengkap. Hari ini yuri berniat untuk berangkat menggunakan bus ke sekolahnya karena sopir pribadinya tidak masuk kerja.

Namun betapa terkejutnya yuri saat dirinya melihat seseorang sudah duduk di atas motor yang terparkir di depan pintu gerbang rumahnya.

"Ye..yena ?"

Orang yang dipanggil yuri itu langsung menoleh.

"Nga..ngapain di sini ?"

Yuri benar-benar terkejut, sangat terkejut. Bahkan dia tidak menyangka akan melihat orang itu sepagi ini di depan rumahnya setelah adanya masalah di antara mereka.

"Ayo berangkat bareng gue."

Yuri hanya mematung,

Masih belum bisa mencerna semua perkataan yena barusan.

"Kenapa diem aja ? Ga mau ?"

"Bu..bukan gitu, tapi.."

"Hah..
Untuk masalah beberapa minggu yang lalu, anggep aja semua itu ga pernah terjadi di antara kita. Gue ga mau merusak persahabatan yang udah lama banget kita bangun cuma karena perasaan gue yang belum jelas itu."

Iya, setelah dipikir-pikir, yena memutuskan untuk melupakan perasaannya itu ketimbang dia harus kehilangan yuri.
Bagi yena tidak apa-apa perasaannya tak terbalas asalkan dia tidak kehilangan orang yang dia sayangi itu.

Dan buat masalah perasaannya yang belum jelas ?
Tentu aja boong lah.

"Jadi mulai sekarang, lo ga usah merasa terbebani sama perasaan gue. Gue juga ga minta lo buat bales perasaan gue. Sekarang gue udah ga apa-apa. Sekarang gue udah balik jadi yena lo yang dulu. Lo mau pacaran sama siapapun, deket sama siapapun kayak dulu juga ga masalah, yang penting persahabatan kita jangan sampai hancur."

Yuri yang sangat terharu sekaligus sangat merindukan yena langsung memeluk yena dengan sangat erat.

Otomatis yena kaget lah, ga nyangka kalau yuri bakal meluk dia, sambil nangis pula.

"Udah jangan nangis, udah jelek, nangis, tambah jelek kan lo."

"Jelek-jelek gini lo suka."

"Heleh tai."

"Janji ya jangan pernah ngejauhin dan ninggalin gue lagi."

Yuri melepas pelukkannya lalu mengisyaratkan yena untuk melakukan perjanjian dengan menggunakan jari kelingkingnya.

Yena terdiam sejenak dan hanya memandang jari kelingking yuri itu.

"Iya gue janji."

Yuri langsung tersenyum dengan sangat lebar saat yena menautkan jari kelingking mereka.

"Yeayy!"

"Udah yok berangkat, bisa telat kita nanti."

"Iya-iya bawel."







Minju baru saja memasukki kelas bersama kekasihnya. Tidak lama kemudian, pasangan jinjoo melihat lia datang seorang diri.

"Woy choi jisoo!" Seru minju sambil berlari lalu memeluk lia dengan sangat erat.

"Lo ke mana aja sih tiga hari kemarin ? Gue kangen tau."

"Lah ji ? Ga bareng sama yeji ? Perasaan hari ini ga ada rapat osis deh" tanya minju dengan bingung karena kebetulan minju juga merupakan anggota osis jadi dia tau bahwa hari ini tidak ada jadwal untuk anggota osis.

School 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang