Part 14

3.3K 385 29
                                    

Author pov.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah satu pagi. Dan yuri terlihat sedang berada di sebuah lapangan basket sambil menatap seseorang yang sedang sibuk berlatih untuk tournament besok.
Saat yuri sedang berdiri sambil memandangi orang itu dari kejauhan, tiba-tiba yuri teringat oleh sesuatu.




Flashback
Acara besar-besaran di rumah yujin sedang berlangsung. Semua orang terlihat sedang menikmati pesta itu dengan penuh kegembiraan. Namun sepertinya ada seseorang yang tidak sepenuhnya menikmati acara itu dan memilih untuk mencari udara segar di rooftop rumah yujin.

"Tuyul."

Sosok yang dipanggil itu segera menoleh ketika ada suara yang memanggilnya.

"Eh chaer, ngapain di sini ?"

"Mestinya gue yang tanya, lo ngapain di sini sendirian ?"

Orang yang tidak lain tidak bukan adalah yuri itu hanya tersenyum. Bukan senyum bahagia, tapi senyum malah getir.

"Kenapa sih akhir-akhir ini lo kok kayak ga ada semangat hidup gitu ?"
Bahkan chaeryeong yang sahabat deket yuri aja ga tau yuri kenapa.

"Oh ya ? Perasaan lo aja kali."

"Perasaan gue ? Gue ga goblok yuri. Lo itu biasanya kayak sirene, berisik banget. Tapi akhir-akhir ini tuh lo kayak tempe busuk yang lemes banget."

"Hah..
Gue tuh bingung chaer, gue ga merasa melakukan kesalahan tapi kenapa ya gue ngerasa kalau dia itu jauhin gue."

"Dia ? Dia siapa sih ?"

"Astaga, si bebek chaer."

"Oh... yena unnie ? Bilang dong, abisnya gebetan lo terlalu banyak."

Si chaeryeong nih kalau ngomong jujur banget.

"Yul, lo tuh pura-pura bego atau beneran bego sih ?"

"Maksudnya ?"

Bingung dong yuri karena tiba-tiba dikatain bego sama chaeryeong.

"Iya lo itu bego banget, masak ga bisa tau kalau orang itu suka sama lo atau ga."

Yuri cuma cengo karena ga ngerti dengan perkataan chaeryeong.

Kalau ini sih berarti bego beneran chaer.

"Duh tuyul, semua orang juga pasti tau kali kalau yena unnie tu suka sama lo. Sahabat tuh ga kayak gitu yul. Mana ada sahabat yang rela hujan-hujanan buat jemput lo di tempat les, rela berantem sama bangsat-bangsat yang udah nyakitin lo itu, rela dimarahin sama pelatih basket dan temen-temennya karena kabur latihan cuma karena mau nganterin lo pulang, rela bolos pelajaran karena pengen liat lo olah raga di lapangan, pokoknya banyak deh yang udah dia lakuin buat lo."

"Lo ngomong apa sih chaer ? Jangan ngarang cerita deh."

"Ngarang cerita pantat gue! Gue denger sendiri ya obrolan mereka beberapa hari yang lalu pas mereka lagi nongkrong di rumah gue."

"Beneran ? Lo ga boong kan ?"

"Gue ga mungkin boong tentang perasaan seseorang tuyul."

Baiklah,

Yuri cuma bisa melongo,

Pikirannya kosong,

Ga tau harus ngomong apa,

Ga tau harus berbuat apa,

Pokoknya dia bingung aja dengan fakta baru tentang sahabatnya itu.
Antara percaya dan tidak.

School 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang